SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan penggalangan dana atau 'urunan' yang akan diberikan kepada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit hingga meninggal dunia akibat kelelahan usai menunaikan tugasnya pada 17 April lalu.
Hingga kini, ada lima petugas KPPS yang jatuh sakit dan satu petugas KPPS di Kota Malang meninggal dunia.
"Dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kami masih mencari simulasi. Bahkan jika terpaksa kami harus urunan bagaimana memberikan support kepada saudara yang saya sebutkan tadi," kata Sutiaji, Kamis (2/5/2019).
Ia belum merinci bagaimana mekanisme 'urunan' yang akan dilakukan oleh Pemkot Malang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang, petugas KPPS yang sakit akibat kelelahan tidak diperkenankan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
"Karena bukan karena kecelakaan, bukan karena sakit tapi karena perbuatan sendiri jadi tidak boleh. Nah ini masih kami carikan solusi," ucap dia.
Sutiaji mengatakan jika dibandingkan dengan Pemilu di tahun-tahun sebelumnya, beban KPPS tidak terlalu berbeda karena hanya selisih satu pemungutan suara yakni Pemilihan Presiden (Pilpres). Namun dalam faktanya kata dia, tekanan psikis yang ditimbulkan dari Pilpres cukup tinggi sehingga menguras tenaga.
"Tidak ada yang menekan tapi dengan suasana chat di WhatsApp group yang berkeliaran begitu sehingga ketika psikisnya ada tekanan itu yang memforsir secara fisik," katanya.
Hingga saat ini, Pemkot Malang masih berkoordinasi dengan KPU Kota Malang terkait jumlah KPPS yang mengalami sakit bahkan meninggal.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan penggalangan dana atau 'urunan' yang akan diberikan kepada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit hingga meninggal dunia akibat kelelahan usai menunaikan tugasnya pada 17 April lalu.
Hingga kini, ada lima petugas KPPS yang jatuh sakit dan satu petugas KPPS di Kota Malang meninggal dunia.
"Dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kami masih mencari simulasi. Bahkan jika terpaksa kami harus urunan bagaimana memberikan support kepada saudara yang saya sebutkan tadi," kata Sutiaji, Kamis (2/5/2019).
Ia belum merinci bagaimana mekanisme 'urunan' yang akan dilakukan oleh Pemkot Malang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang, petugas KPPS yang sakit akibat kelelahan tidak diperkenankan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
"Karena bukan karena kecelakaan, bukan karena sakit tapi karena perbuatan sendiri jadi tidak boleh. Nah ini masih kami carikan solusi," ucap dia.
Sutiaji mengatakan jika dibandingkan dengan Pemilu di tahun-tahun sebelumnya, beban KPPS tidak terlalu berbeda karena hanya selisih satu pemungutan suara yakni Pemilihan Presiden (Pilpres). Namun dalam faktanya kata dia, tekanan psikis yang ditimbulkan dari Pilpres cukup tinggi sehingga menguras tenaga.
"Tidak ada yang menekan tapi dengan suasana chat di WhatsApp group yang berkeliaran begitu sehingga ketika psikisnya ada tekanan itu yang memforsir secara fisik," katanya.
Hingga saat ini, Pemkot Malang masih berkoordinasi dengan KPU Kota Malang terkait jumlah KPPS yang mengalami sakit bahkan meninggal.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wali Kota Malang Sebut Akan 'Urunan' untuk Perawatan 5 Petugas KPPS yang Sakit - Surya Malang"
Post a Comment