
Multaqo dihadiri sekitar 250 ulama, habaib dan cendekiawan se-Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Acara tersebut digelar di Ponpes An Nur 1 Jalan Raya Bululawang, Kabupaten Malang.
Ketua Umum Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, gerakan-gerakan untuk menentang hasil Pemilu sudah mulai bermunculan. Bahkan, dirinya beberapa kali dihubungi untuk menanyakan soal kecurangan dalam Pemilu.
"Ini sudah tidak baik, kita semestinya bisa menerima takdir, siapapun yang jadi (Pilpres) itulah keputusan yang harusnya dihormati dan diikuti. Karena indikasi gejala untuk menentang hasil Pemilu sudah ada, bahkan ada yang menghubungi saya, mengajak untuk melawan hasil Pemilu. Ini sudah tidak benar," kata Gus Fahrur kepada wartawan," Jumat (17/5/2019).
Menurutnya, rakyat sudah menjatuhkan pilihannya dalam pelaksanaan Pemilu kemarin. Menolak hasil Pemilu sama halnya menolak proses demokrasi. Apalagi membangun gerakan bila ada kecurangan pada proses Pemilu.
"Seakan-akan curang itu pasti, dan membangun gerakan memberontak pemerintah yang sah. Siapa saja yang memberontak, membangkang kepada pemerintah sah harus ditumpas," kata pengasuh Ponpes An-Nur 1 ini.
"Pemerintah yang buruk sekalipun, lebih baik daripada perang. Karena perang akan menghancurkan semua. Sekarang sudah banyak masyarakat yang terpancing untuk ikut mengacaukan keamanan negara, dan kita akan melawan itu. Kalau ada curang silakan melapor sesuai mekanisme yang berlaku," sambung Gus Fahrur.
Ahlussunnah wal Jama'ah memiliki kewajiban penuh dalam menjaga keamanan negara dan bangsa yang mutlak untuk dipertahankan. Selain itu, untuk mengukuhkan kesepakatan para pendiri bangsa dan para alim ulama bahwa bentuk NKRI adalah final, karena telah sesuai dengan konsep Islam rahmatan lil alamin di Indonesia.
Multaqo yang diisi dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, juga mengeluarkan rumusan untuk bangsa Indonesia:
1. Menegaskan kembali kesepakatan para pendiri bangsa dan alim ulama bahwa bentuk NKRI adalah Final dan telah sesuai dengan konsep islam rahmatan lilalamin di Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.
2. Mengajak umat islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan tindakan melawan hukum (Inkonstitusional), berkonsentrasi menjalankan ibadah Ramadhan dengan sebaik- baiknya dan berharap mendapatkan ampunan Allah dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri.
3. Menghimbau umat islam untuk bersama sama mewujudkan Stabilitas keamanan yang kondusif mengedepankan persamaan di atas perbedaan.
4. Mengajak umat islam menangkal aksi-aksi provokasi dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, senantiasa mentaati peraturan dan perundangan undangan yang berlaku, serta tidak terpancing ikut melakukan aksi inkonstitusional seperti people power untuk menolak hasil pemilu yang sah.
5. Menerima keputusan KPU untuk menetapkan siapapun presiden dan wakil presiden terpilih sesuai aturan undang undang yang berlaku.
(sun/bdh)

Multaqo dihadiri sekitar 250 ulama, habaib dan cendekiawan se-Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Acara tersebut digelar di Ponpes An Nur 1 Jalan Raya Bululawang, Kabupaten Malang.
Ketua Umum Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, gerakan-gerakan untuk menentang hasil Pemilu sudah mulai bermunculan. Bahkan, dirinya beberapa kali dihubungi untuk menanyakan soal kecurangan dalam Pemilu.
"Ini sudah tidak baik, kita semestinya bisa menerima takdir, siapapun yang jadi (Pilpres) itulah keputusan yang harusnya dihormati dan diikuti. Karena indikasi gejala untuk menentang hasil Pemilu sudah ada, bahkan ada yang menghubungi saya, mengajak untuk melawan hasil Pemilu. Ini sudah tidak benar," kata Gus Fahrur kepada wartawan," Jumat (17/5/2019).
Menurutnya, rakyat sudah menjatuhkan pilihannya dalam pelaksanaan Pemilu kemarin. Menolak hasil Pemilu sama halnya menolak proses demokrasi. Apalagi membangun gerakan bila ada kecurangan pada proses Pemilu.
"Seakan-akan curang itu pasti, dan membangun gerakan memberontak pemerintah yang sah. Siapa saja yang memberontak, membangkang kepada pemerintah sah harus ditumpas," kata pengasuh Ponpes An-Nur 1 ini.
"Pemerintah yang buruk sekalipun, lebih baik daripada perang. Karena perang akan menghancurkan semua. Sekarang sudah banyak masyarakat yang terpancing untuk ikut mengacaukan keamanan negara, dan kita akan melawan itu. Kalau ada curang silakan melapor sesuai mekanisme yang berlaku," sambung Gus Fahrur.
Ahlussunnah wal Jama'ah memiliki kewajiban penuh dalam menjaga keamanan negara dan bangsa yang mutlak untuk dipertahankan. Selain itu, untuk mengukuhkan kesepakatan para pendiri bangsa dan para alim ulama bahwa bentuk NKRI adalah final, karena telah sesuai dengan konsep Islam rahmatan lil alamin di Indonesia.
Multaqo yang diisi dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, juga mengeluarkan rumusan untuk bangsa Indonesia:
1. Menegaskan kembali kesepakatan para pendiri bangsa dan alim ulama bahwa bentuk NKRI adalah Final dan telah sesuai dengan konsep islam rahmatan lilalamin di Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.
2. Mengajak umat islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan tindakan melawan hukum (Inkonstitusional), berkonsentrasi menjalankan ibadah Ramadhan dengan sebaik- baiknya dan berharap mendapatkan ampunan Allah dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri.
3. Menghimbau umat islam untuk bersama sama mewujudkan Stabilitas keamanan yang kondusif mengedepankan persamaan di atas perbedaan.
4. Mengajak umat islam menangkal aksi-aksi provokasi dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, senantiasa mentaati peraturan dan perundangan undangan yang berlaku, serta tidak terpancing ikut melakukan aksi inkonstitusional seperti people power untuk menolak hasil pemilu yang sah.
5. Menerima keputusan KPU untuk menetapkan siapapun presiden dan wakil presiden terpilih sesuai aturan undang undang yang berlaku.
(sun/bdh)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Multaqo Ulama Malang Raya Ajak Umat Legowo Terima Hasil Pemilu - detikNews"
Post a Comment