Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ketua TKD Kota Malang, Ahmad Wanedi, menilai aksi penolakan tandatangan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh pasangan Capres-cawapres 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, aneh dan tidak masuk akal.
"Ya, aneh karena hasil pemilihan legislatif (Pileg) mau tanda tangan tapi Pilpresnya nggak mau," kata Wanedi, Senin (6/5/2019).
Wanedi menambahkan Pilpres dan Pileg dilaksanakan secara bersamaan. Keberatan dan usulan yang disampaikan para saksi saat rekapitulasi di tingkat TPS hingga Kabupaten/kota, Wanedi nilai hal wajar.
"Tapi hasilnya kan kondusif. Sehingga mestinya tidak ada alasan untuk tidak ditandatangani," ucapnya kepada Tribunjatim.com.
Kendati demikian, Wanedi menghargai sikap saksi dari paslon 02. Ia mengapresiasi KPU yang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2019 meskipun diwarnai insiden meninggalnya petugas KPPS yang diduga kelelahan.
• 7 Menu Sehat untuk Buka Puasa, Lambung Tidak Syok atau Bekerja Terlalu Keras
• Raih Hasil Minor pada MotoGP Spanyol 2019, Jorge Lorenzo Belum Temukan Kenyamanan dengan Motornya
"Tapi itu (penolakan tandatangan) sudah bukan domain kita lah. Kita sampaikan terimakasih kepada penyelenggara pemilu yang sudah menjalankan luar biasa dan kepada petugas KPPS yang menjadi korban tentu kita juga ikut berbelasungkawa," pungkasnya.
Saat rekapitulasi suara Pilpres di tingkat Kota Malang, saksi paslon 02 menolak tandatangan pada berkas acara. Namun saat rekapitulasi hasil Pileg, saksi dari partai koalisi kubu 02 menandatangani berkas acara.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ketua TKD Kota Malang, Ahmad Wanedi, menilai aksi penolakan tandatangan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh pasangan Capres-cawapres 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, aneh dan tidak masuk akal.
"Ya, aneh karena hasil pemilihan legislatif (Pileg) mau tanda tangan tapi Pilpresnya nggak mau," kata Wanedi, Senin (6/5/2019).
Wanedi menambahkan Pilpres dan Pileg dilaksanakan secara bersamaan. Keberatan dan usulan yang disampaikan para saksi saat rekapitulasi di tingkat TPS hingga Kabupaten/kota, Wanedi nilai hal wajar.
"Tapi hasilnya kan kondusif. Sehingga mestinya tidak ada alasan untuk tidak ditandatangani," ucapnya kepada Tribunjatim.com.
Kendati demikian, Wanedi menghargai sikap saksi dari paslon 02. Ia mengapresiasi KPU yang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2019 meskipun diwarnai insiden meninggalnya petugas KPPS yang diduga kelelahan.
• 7 Menu Sehat untuk Buka Puasa, Lambung Tidak Syok atau Bekerja Terlalu Keras
• Raih Hasil Minor pada MotoGP Spanyol 2019, Jorge Lorenzo Belum Temukan Kenyamanan dengan Motornya
"Tapi itu (penolakan tandatangan) sudah bukan domain kita lah. Kita sampaikan terimakasih kepada penyelenggara pemilu yang sudah menjalankan luar biasa dan kepada petugas KPPS yang menjadi korban tentu kita juga ikut berbelasungkawa," pungkasnya.
Saat rekapitulasi suara Pilpres di tingkat Kota Malang, saksi paslon 02 menolak tandatangan pada berkas acara. Namun saat rekapitulasi hasil Pileg, saksi dari partai koalisi kubu 02 menandatangani berkas acara.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TKD Kota Malang Anggap Aneh, Aksi Penolakan Tanda Tangan Rekapitulasi Suara oleh Saksi Paslon 02 - TribunJatim.com"
Post a Comment