SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala Seksi Pendataan Parkir Dinas Perhubungan Kota Malang, Hary Dwi Yunianto, mengatakan, pihaknya tengah berupaya memperbaiki manejemen parkir di Kota Malang.
Pihaknya juga siap menerapkan program terkait BUMD, BLUD, maupun bekerjasama dengan pihak ke tiga berkaitan dengan pengelolaan parkir.
Hary menerangkan, kajian harus terus dilakukan terlebih dulu agar program bisa berjalan baik dan masyarakat tak terbebani.
Mengenai wawacana parkir berlangganan, Hary menganggap justru berdampak pada rendahnya pendapatan.
Alasannya, berdasarkan hasil studi banding di Kabupaten Sidoarjo, karena proses mengurus parkir langganan dijadikan satu dengan pengurusan pajak kendaraan setiap tahunnya.
Akibatnya, ada pembagian antar instansi sehingga membuat PAD dari sektor retribusi kecil.
"Saya dapat cerita, ada pembagian dengan prosentase tertentu, dan pada akhirnya PAD Kabupaten Sidoarjo dari sektor retribusi parkir hanya Rp 3,1 miliar. Jauh dari perolehan keseluruhan yang mencapai Rp 29 miliar,” jelasnya.
Hal serupa menurutnya juga terjadi di setiap daerah yang telah menerapkan parkir berlangganan.
Sehingga dia berharap, ada kajian lebih mendalam berkaitan dengan konsep parkir berlangganan yang beberapa kali diusulkan dalam berbagai forum.
"Parkir ini masalahanya kompleks dan tidak sederhana," ujarnya.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala Seksi Pendataan Parkir Dinas Perhubungan Kota Malang, Hary Dwi Yunianto, mengatakan, pihaknya tengah berupaya memperbaiki manejemen parkir di Kota Malang.
Pihaknya juga siap menerapkan program terkait BUMD, BLUD, maupun bekerjasama dengan pihak ke tiga berkaitan dengan pengelolaan parkir.
Hary menerangkan, kajian harus terus dilakukan terlebih dulu agar program bisa berjalan baik dan masyarakat tak terbebani.
Mengenai wawacana parkir berlangganan, Hary menganggap justru berdampak pada rendahnya pendapatan.
Alasannya, berdasarkan hasil studi banding di Kabupaten Sidoarjo, karena proses mengurus parkir langganan dijadikan satu dengan pengurusan pajak kendaraan setiap tahunnya.
Akibatnya, ada pembagian antar instansi sehingga membuat PAD dari sektor retribusi kecil.
"Saya dapat cerita, ada pembagian dengan prosentase tertentu, dan pada akhirnya PAD Kabupaten Sidoarjo dari sektor retribusi parkir hanya Rp 3,1 miliar. Jauh dari perolehan keseluruhan yang mencapai Rp 29 miliar,” jelasnya.
Hal serupa menurutnya juga terjadi di setiap daerah yang telah menerapkan parkir berlangganan.
Sehingga dia berharap, ada kajian lebih mendalam berkaitan dengan konsep parkir berlangganan yang beberapa kali diusulkan dalam berbagai forum.
"Parkir ini masalahanya kompleks dan tidak sederhana," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pejabat Kota Malang Sebut Parkir Berlangganan di Sidoarjo Raih Rp 29 M tapi Tinggal Rp 3,1 M - Surya Malang"
Post a Comment