
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan, FGD digelar untuk meningkatkan pengetahuan pelaku wisata dalam pengembangan destinasi, termasuk penyusunan story telling dan pembentukan pola perjalanan yang efektif, serta pengemasan dan pemaketan produk wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara.
"Malang Raya terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Berbagai destinasi menarik dapat ditemukan di ketiga wilayah tersebut, misalnya Museum Angkut dan Jatim Park di Kota Batu, Candi Singasari dan Coban Rondo di Kabupaten Malang serta berbagai perkampungan tematik Jodipan dan Tridi di Kota Malang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2019).
Malang Raya memiliki tujuan wisata yang komplet, mulai dari destinasi sejarah yang kaya akan warisan budaya, wisata kuliner, perkampungan tematik, bahkan alam dan buatannya dimiliki oleh Malang Raya.
Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini menambahkan, pengembangan wisata perkotaan harus dilakukan di Indonesia. Dalam FGD nanti, akan dijelaskan penyusunan story telling dan strategi pengembangan pariwisata.
"Kita juga berharap adanya masukan dari masyarakat setempat, agar bersinergi dengan kebijakan antarpemerintah, termasuk dengan stakeholder pengembangan wisata perkotaan di Malang Raya," katanya.
FGD Malang Raya ditargetkan diikuti 40 orang. Peserta merupakan pelaku wisata andalan dari Kampung Jodipan, Kampung Biru AREMA, dan Kampung Tridi. Selanjutnya dari Kampung Lampion, Kampung Sanan, Kampung Dinoyo, Kampung Polowijen, Kampung Rolakku Indah, Gubug Klakah, dan Kampung Poncokusumo.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan agenda yang cukup padat yaitu dari pagi hingga sore hari dengan sedikit teori diperbanyak penyampaian best practice melalui diskusi kelompok. Mereka juga akan belajar menetapkan pola perjalanan yang berpotensi menjadi paket wisata di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
"Hasil diskusi tersebut akan ditandatangani menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam suatu deklarasi. Ini sebagai komitmen kesadaran kolektif untuk mewujudkan pengembangan destinasi wisata di Malang Raya," bebernya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Setidaknya ada beberapa alasan sektor pariwisata patut didorong perkembangannya. Pertama, dengan meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata di Indonesia, menjadikan pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, termasuk penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha, dan infrastruktur.
Simak Video "Jelang Ramadan, Kemenpar Siapkan ''Pesona Mudik 2019''"
[Gambas:Video 20detik]
(mul/ega)

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan, FGD digelar untuk meningkatkan pengetahuan pelaku wisata dalam pengembangan destinasi, termasuk penyusunan story telling dan pembentukan pola perjalanan yang efektif, serta pengemasan dan pemaketan produk wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara.
"Malang Raya terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Berbagai destinasi menarik dapat ditemukan di ketiga wilayah tersebut, misalnya Museum Angkut dan Jatim Park di Kota Batu, Candi Singasari dan Coban Rondo di Kabupaten Malang serta berbagai perkampungan tematik Jodipan dan Tridi di Kota Malang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2019).
Malang Raya memiliki tujuan wisata yang komplet, mulai dari destinasi sejarah yang kaya akan warisan budaya, wisata kuliner, perkampungan tematik, bahkan alam dan buatannya dimiliki oleh Malang Raya.
Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini menambahkan, pengembangan wisata perkotaan harus dilakukan di Indonesia. Dalam FGD nanti, akan dijelaskan penyusunan story telling dan strategi pengembangan pariwisata.
"Kita juga berharap adanya masukan dari masyarakat setempat, agar bersinergi dengan kebijakan antarpemerintah, termasuk dengan stakeholder pengembangan wisata perkotaan di Malang Raya," katanya.
FGD Malang Raya ditargetkan diikuti 40 orang. Peserta merupakan pelaku wisata andalan dari Kampung Jodipan, Kampung Biru AREMA, dan Kampung Tridi. Selanjutnya dari Kampung Lampion, Kampung Sanan, Kampung Dinoyo, Kampung Polowijen, Kampung Rolakku Indah, Gubug Klakah, dan Kampung Poncokusumo.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan agenda yang cukup padat yaitu dari pagi hingga sore hari dengan sedikit teori diperbanyak penyampaian best practice melalui diskusi kelompok. Mereka juga akan belajar menetapkan pola perjalanan yang berpotensi menjadi paket wisata di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
"Hasil diskusi tersebut akan ditandatangani menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam suatu deklarasi. Ini sebagai komitmen kesadaran kolektif untuk mewujudkan pengembangan destinasi wisata di Malang Raya," bebernya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Setidaknya ada beberapa alasan sektor pariwisata patut didorong perkembangannya. Pertama, dengan meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata di Indonesia, menjadikan pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, termasuk penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha, dan infrastruktur.
Simak Video "Jelang Ramadan, Kemenpar Siapkan ''Pesona Mudik 2019''"
[Gambas:Video 20detik]
(mul/ega)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenpar Edukasi Pelaku Wisata Kembangkan Destinasi Malang Raya - detikTravel"
Post a Comment