SURYAMALANG.COM – Puncak penutupan Festival Panji Nusantara di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang berlangsung meriah. Ratusan warga memadati halaman pementasan Festival Panji Nusantara, Jumat (12/7/2019) malam.
Kepala Subdirektorat Seni Media, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Edi Irawan dalam sambutannya mengatakan Festival Panji Nusantara mengingatkan akan jati diri budaya bangsa ini yakni kebudayaan gotong-royong.
Menurut Edi, Festival Panji Nusantara 2019 memberi standar tersendiri bagaimana pelestarian budaya di Indonesia dilakukan. Salah satunya merupakan bentuk distribusi pengetahuan pengembangan kebudayaan.
Distribusi pengetahuan kebudayaan ini sangat efektif dilakukan saat Festival Panji Nusantara dilakukan. Pasalnya, ada banyak perwakilan provinsi lainnya yang turut serta. Bahkan, edisi sebelumnya digelar Festival Panji Internasional yang pesertanya berasal dari manca negara.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Kota Malang. Tidak lupa juga tim kurator yang telah berpartisipasi,” ujar Edi.
Edi mengatakan, ada tim kontingen dari enam provinsi yang ikut memeriahkan Festival Panji Nusantara Ia berharap, Festival Panji Nusantara bisa menjadi tempat untuk meningkatkan wawasan kebudayaan.
Kepala Bakorwil 3 Malang, Benny Sampir Wanto mengatakan, acara Festival Panji Nusantara dimulai dari Kabupaten Blitar dan ditutup di Kota Malang. Katanya, Panji adalah sosok yang bisa divisualkan memiliki figur kepahlawanan, mengedepankan etika dan diplomasi pergaulan.
“Sepak terjang Panji pada dasarnya menunjung nilai peradaban. Hal itu mewakili maha karya kejeniusan,” ungkapnya.
Kata Benny, kebudayaan yang lahir dari kisah Panji lahir tanpa ada pengaruh budaya asing. Namun justru memberikan pengaruh kepada bangsa asing. Benny pun mendorong agar Festival Panji menjadi agenda rutin di Jawa Timur.
“Festival Panji Nusantara diharapkan menjadi selebrasi untuk mempopulerkan nilai-nilai pengembaraan Panji. Selain itu juga nilai kebhinekaan dan sosial sehingga bisa menggambarkan refleksi kebudayaan,” tegasnya
Wali Kota Malang, Sutiaji dalam sambutannya menjelakan bahwa Festival Panji Nusantara menunjukkan bahwa bangsa ini masih cinta dengan kebudayaan leluhur. Menurutnya, kebudayaan Panji tidak pernah lepas dari filosofi kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya Kota Malang.
"Melihat animo masyarakat selama acara dilangsungkan kami sangat bangga. Warga kita masih sangat setia dengan pelestarian budaya. Ini membuktikan kita masih cinta dengan budaya leluhur. Ini yang tetap harus dipertahankan," ungkap Sutiaji.
Ia kembali menyampaikan karakter Panji yang memberikan pelajaran semangat mencari jati diri, tidak pantang lelah mencapai tujuan hingga penuh rasa kasih sayang merupakan karakter yang akan dibangun di Kota Malang.
Khususnya pada muda mudi Kota Malang, generasi milenial. Melalui komitmen pembangunan dalam frame revolusi industri 4.0, generasi milenial harus dibentuk dengan karakter yang dimiliki Panji dalam kisahnya.
"Kota Malang juga siap menjadi tuan rumah atau penyelenggara kegiatan budaya apapun. Kalau perlu setiap minggu di TKBJ harus ada kegiatan seni," tegas Sutiaji.

SURYAMALANG.COM – Puncak penutupan Festival Panji Nusantara di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang berlangsung meriah. Ratusan warga memadati halaman pementasan Festival Panji Nusantara, Jumat (12/7/2019) malam.
Kepala Subdirektorat Seni Media, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Edi Irawan dalam sambutannya mengatakan Festival Panji Nusantara mengingatkan akan jati diri budaya bangsa ini yakni kebudayaan gotong-royong.
Menurut Edi, Festival Panji Nusantara 2019 memberi standar tersendiri bagaimana pelestarian budaya di Indonesia dilakukan. Salah satunya merupakan bentuk distribusi pengetahuan pengembangan kebudayaan.
Distribusi pengetahuan kebudayaan ini sangat efektif dilakukan saat Festival Panji Nusantara dilakukan. Pasalnya, ada banyak perwakilan provinsi lainnya yang turut serta. Bahkan, edisi sebelumnya digelar Festival Panji Internasional yang pesertanya berasal dari manca negara.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Kota Malang. Tidak lupa juga tim kurator yang telah berpartisipasi,” ujar Edi.
Edi mengatakan, ada tim kontingen dari enam provinsi yang ikut memeriahkan Festival Panji Nusantara Ia berharap, Festival Panji Nusantara bisa menjadi tempat untuk meningkatkan wawasan kebudayaan.
Kepala Bakorwil 3 Malang, Benny Sampir Wanto mengatakan, acara Festival Panji Nusantara dimulai dari Kabupaten Blitar dan ditutup di Kota Malang. Katanya, Panji adalah sosok yang bisa divisualkan memiliki figur kepahlawanan, mengedepankan etika dan diplomasi pergaulan.
“Sepak terjang Panji pada dasarnya menunjung nilai peradaban. Hal itu mewakili maha karya kejeniusan,” ungkapnya.
Kata Benny, kebudayaan yang lahir dari kisah Panji lahir tanpa ada pengaruh budaya asing. Namun justru memberikan pengaruh kepada bangsa asing. Benny pun mendorong agar Festival Panji menjadi agenda rutin di Jawa Timur.
“Festival Panji Nusantara diharapkan menjadi selebrasi untuk mempopulerkan nilai-nilai pengembaraan Panji. Selain itu juga nilai kebhinekaan dan sosial sehingga bisa menggambarkan refleksi kebudayaan,” tegasnya
Wali Kota Malang, Sutiaji dalam sambutannya menjelakan bahwa Festival Panji Nusantara menunjukkan bahwa bangsa ini masih cinta dengan kebudayaan leluhur. Menurutnya, kebudayaan Panji tidak pernah lepas dari filosofi kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya Kota Malang.
"Melihat animo masyarakat selama acara dilangsungkan kami sangat bangga. Warga kita masih sangat setia dengan pelestarian budaya. Ini membuktikan kita masih cinta dengan budaya leluhur. Ini yang tetap harus dipertahankan," ungkap Sutiaji.
Ia kembali menyampaikan karakter Panji yang memberikan pelajaran semangat mencari jati diri, tidak pantang lelah mencapai tujuan hingga penuh rasa kasih sayang merupakan karakter yang akan dibangun di Kota Malang.
Khususnya pada muda mudi Kota Malang, generasi milenial. Melalui komitmen pembangunan dalam frame revolusi industri 4.0, generasi milenial harus dibentuk dengan karakter yang dimiliki Panji dalam kisahnya.
"Kota Malang juga siap menjadi tuan rumah atau penyelenggara kegiatan budaya apapun. Kalau perlu setiap minggu di TKBJ harus ada kegiatan seni," tegas Sutiaji.

Bagikan Berita Ini
0 Response to "Puncak Festival Panji Nusantara di Kota Malang Berlangsung Meriah, Jadi Sarana Distribusi Budaya - Surya Malang"
Post a Comment