Search

Raihan Porprov Kota Malang Jadi Sorotan - Medcom ID

Kota Malang gagal merealisasikan target menjadi runner-up Porprov Jawa Timur VI 2019. Malang hanya mampu finis di posisi empat, di bawah Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, dan Kota Surabaya yang jadi juara umum.


Malang: Torehan Kota Malang dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VI 2019 menjadi sorotan. Pasalnya, dalam gelaran yang berlangsung pada 6 hingga 13 Juli 2019 lalu itu, Kota Malang hanya mampu finish di peringkat empat.
 
Kota Malang hanya mampu meraih 40 medali emas, 49 perak dan 57 perunggu. Raihan itu berada di bawah Kota Surabaya (113 emas, 89 perak, 78 perunggu), Kota Kediri (60 emas, 44 perak, 49 perunggu) dan Kabupaten Sidoarjo (46 emas, 36 perak, 57 perunggu).
 
Padahal pada gelaran Porprov V 2015 sebelumnya, Kota Malang meraih posisi runner-up. Namun, torehan Kota Malang pada ajang Porprov tahun ini yang diselenggarakan di empat kabupaten, yakni Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro itu tak sesuai dengan target yang ditetapkan.

Baca:Drama 84 menit, Anthony Ginting Tersingkir dari Indonesia Open 2019


Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku pihaknya bakal melakukan evaluasi terhadap kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang. Sebab, kontingen Kota Malang langganan runner up Porprov sejak event empat tahunan itu pertama kali digelar.
Click to Expose

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Tentu saja ini harus dievaluasi. Sebab, Sidoarjo dan Kediri mampu melampaui perolehan kota Malang. Selisihnya juga cukup jauh, ini tidak boleh dibiarkan," kata Sutiaji.
 
Sutiaji menambahkan seharusnya kota Malang bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Pasalnya selama ini persiapan terhitung sudah matang ditambah dengan masalah pendanaan yang juga jor-joran.
 
"Kalau masalah pendanaaan kami rasa tidak ada masalah. Malah untuk Kediri sebenarnya hibah dananya hanya Rp10 miliar. Begitu juga dengan Sidoarjo, tetapi mereka bisa lebih unggul dari kita. Kalau di sini untuk hibah dananya mencapai Rp 12,5 miliar," tambahnya.
 
Selain itu, jumlah kontingen Kota Malang dalam ajang Porprov VI 2019 juga jauh lebih banyak dibanding kontingen Kota Kediri. Kota Malang mengirim 574 atlet terdiri dari 240 atlet putra, 199 atlet putri, 135 pelatih dan ofisial.
 
Sutiaji pun menilai terdapat kesalahan dalam pemetaan target. Sebab, menurutnya dalam menentukan jumlah kontingen perlu dibarengi pula dengan kualitas. "Jangan hanya sekadar dibawa ke lokasi tetapi enggak bisa bertanding, ini akan sia-sia," tegasnya.

KONI Kota Malang Siap Lakukan Evaluasi


Ketua Umum KONI Kota Malang, Eddy Wahyono mengaku bakal segera memanggil seluruh cabang olahraga (cabor) di bawah jajarannya. Hal itu untuk melakukan evaluasi besar-besaran terkait turunnya rangking Kota Malang dalam gelaran Porprov VI 2019.
 
Eddy menilai ada sejumlah faktor yang membuat peringkat Kota Malang menurun dibanding Porprov V Banyuwangi 2015 lalu. Salah satunya yaitu kesiapan kota-kota lain di Jawa Timur yang terus berbenah dan melahirkan bibit atlet untuk Porprov.
 
"Target yang saya sampaikan itu adalah target cabor kepada KONI. Sebenarnya target itu juga melebihi dengan apa yang saya sampaikan. Setelah berbicara faktanya, daerah lain juga rupanya berbenah diri," katanya.
 
Selain itu, Eddy menambahkan perubahan jadwal Porprov yang semula dua tahun sekali menjadi empat tahun sekali juga menjadi faktor turunnya peringkat Kota Malang. Hal itu menurutnya berpengaruh dengan persiapan atlet.
 
"Persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari harus diulang karena atlet yang disiapkan sudah tidak cukup usia untuk mengikuti Porprov," imbuhnya.
 
Meski begitu, Eddy mengaku pihaknya enggan disebut mencari-cari alasan terkait turunnya torehan Kota Malang dalam ajang Porprov. Baginya, kegagalan ini adalah tanggung jawab KONI, bukan tanggung jawab masing-masing cabor.
 
"Nantinya akan ada perombakan. Cabor yang tidak siap, pasti tidak akan kami berangkatkan. Cabor yang tidak bisa membina atlet, tidak bisa menjaga keharmonisan, tidak membaca peta lawan, tidak kita berangkatkan,” tegasnya.

PSSI Kota Malang Minta Maaf


Dalam ajang Porprov VI 2019, PSSI Askot Malang gagal memenuhi target yaitu tiga medali emas. Meski begitu, PSSI Malang yang menerjukan tiga tim yaitu tim sepak bola, futsal pria dan futsal wanita telah sukses menembus babak semifinal.
 
Tim sepak bola Kota Malang finish di posisi 4 besar setelah ditundukkan tuan rumah Kabupaten Tuban 2-0 pada babak semifinal dan kalah 2-1 atas Kabupaten Lamongan pada perebutan juara tiga.
 
Sedangkan, tim futsal pria meraih medali perak setelah kalah dari tim Kota Surabaya 4-1 pada babak final. Sementara itu, tim futsal putri meraih medali perunggu setelah kalah atas Kabupaten Tulungagung 2-1 pada babak semifinal dan menang dari Kabupaten Malang 4-2 di perebutan tempat ketiga.

Baca juga:Indonesia Open 2019: Ahsan/Hendra Kalahkan Wakil Jerman dalam Tempo Setengah Jam


Ketua Umum PSSI Askot Malang Haris Thofly meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Malang atas raihan tersebut. Dia pun mengapresiasi perjuangan tim sepak bola, futsal pria dan wanita selama ajang Porprov ini.
 
"Bila dirasa gagal, saya mohon maaf belum bisa memenuhi target juara di Porprov 2019. Apresiasi kepada tim sepak bola, futsal pria dan putri yang sudah berjuang keras di lapangan. Bagaimanapun hasilnya, kami tetap bangga," katanya.
 
Meskipun secara target belum terpenuhi, Haris melihat bahwa penampilan ketiga tim itu memberikan harapan besar kepada prestasi sepak bola dan PSSI Kota Malang kedepannya. Dia pun berharap mampu meraih prestasi yang lebih baik di gelaran selanjutnya.
 
"Ini akan menjadi satu langkah awal bagi kebangkitan sepak bola dan futsal Kota Malang, bukan saja di regional, namun bisa jadi nasional. Kami sekarang sudah punya modal berharga untuk Porprov berikutnya yang akan dilangsungkan pada 2021," bebernya.
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
 
Video:?Manchester United Tuai Kemenangan atas Leeds United

 

(ACF)

Let's block ads! (Why?)

Kota Malang gagal merealisasikan target menjadi runner-up Porprov Jawa Timur VI 2019. Malang hanya mampu finis di posisi empat, di bawah Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, dan Kota Surabaya yang jadi juara umum.


Malang: Torehan Kota Malang dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VI 2019 menjadi sorotan. Pasalnya, dalam gelaran yang berlangsung pada 6 hingga 13 Juli 2019 lalu itu, Kota Malang hanya mampu finish di peringkat empat.
 
Kota Malang hanya mampu meraih 40 medali emas, 49 perak dan 57 perunggu. Raihan itu berada di bawah Kota Surabaya (113 emas, 89 perak, 78 perunggu), Kota Kediri (60 emas, 44 perak, 49 perunggu) dan Kabupaten Sidoarjo (46 emas, 36 perak, 57 perunggu).
 
Padahal pada gelaran Porprov V 2015 sebelumnya, Kota Malang meraih posisi runner-up. Namun, torehan Kota Malang pada ajang Porprov tahun ini yang diselenggarakan di empat kabupaten, yakni Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro itu tak sesuai dengan target yang ditetapkan.

Baca:Drama 84 menit, Anthony Ginting Tersingkir dari Indonesia Open 2019


Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku pihaknya bakal melakukan evaluasi terhadap kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang. Sebab, kontingen Kota Malang langganan runner up Porprov sejak event empat tahunan itu pertama kali digelar.
Click to Expose

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Tentu saja ini harus dievaluasi. Sebab, Sidoarjo dan Kediri mampu melampaui perolehan kota Malang. Selisihnya juga cukup jauh, ini tidak boleh dibiarkan," kata Sutiaji.
 
Sutiaji menambahkan seharusnya kota Malang bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Pasalnya selama ini persiapan terhitung sudah matang ditambah dengan masalah pendanaan yang juga jor-joran.
 
"Kalau masalah pendanaaan kami rasa tidak ada masalah. Malah untuk Kediri sebenarnya hibah dananya hanya Rp10 miliar. Begitu juga dengan Sidoarjo, tetapi mereka bisa lebih unggul dari kita. Kalau di sini untuk hibah dananya mencapai Rp 12,5 miliar," tambahnya.
 
Selain itu, jumlah kontingen Kota Malang dalam ajang Porprov VI 2019 juga jauh lebih banyak dibanding kontingen Kota Kediri. Kota Malang mengirim 574 atlet terdiri dari 240 atlet putra, 199 atlet putri, 135 pelatih dan ofisial.
 
Sutiaji pun menilai terdapat kesalahan dalam pemetaan target. Sebab, menurutnya dalam menentukan jumlah kontingen perlu dibarengi pula dengan kualitas. "Jangan hanya sekadar dibawa ke lokasi tetapi enggak bisa bertanding, ini akan sia-sia," tegasnya.

KONI Kota Malang Siap Lakukan Evaluasi


Ketua Umum KONI Kota Malang, Eddy Wahyono mengaku bakal segera memanggil seluruh cabang olahraga (cabor) di bawah jajarannya. Hal itu untuk melakukan evaluasi besar-besaran terkait turunnya rangking Kota Malang dalam gelaran Porprov VI 2019.
 
Eddy menilai ada sejumlah faktor yang membuat peringkat Kota Malang menurun dibanding Porprov V Banyuwangi 2015 lalu. Salah satunya yaitu kesiapan kota-kota lain di Jawa Timur yang terus berbenah dan melahirkan bibit atlet untuk Porprov.
 
"Target yang saya sampaikan itu adalah target cabor kepada KONI. Sebenarnya target itu juga melebihi dengan apa yang saya sampaikan. Setelah berbicara faktanya, daerah lain juga rupanya berbenah diri," katanya.
 
Selain itu, Eddy menambahkan perubahan jadwal Porprov yang semula dua tahun sekali menjadi empat tahun sekali juga menjadi faktor turunnya peringkat Kota Malang. Hal itu menurutnya berpengaruh dengan persiapan atlet.
 
"Persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari harus diulang karena atlet yang disiapkan sudah tidak cukup usia untuk mengikuti Porprov," imbuhnya.
 
Meski begitu, Eddy mengaku pihaknya enggan disebut mencari-cari alasan terkait turunnya torehan Kota Malang dalam ajang Porprov. Baginya, kegagalan ini adalah tanggung jawab KONI, bukan tanggung jawab masing-masing cabor.
 
"Nantinya akan ada perombakan. Cabor yang tidak siap, pasti tidak akan kami berangkatkan. Cabor yang tidak bisa membina atlet, tidak bisa menjaga keharmonisan, tidak membaca peta lawan, tidak kita berangkatkan,” tegasnya.

PSSI Kota Malang Minta Maaf


Dalam ajang Porprov VI 2019, PSSI Askot Malang gagal memenuhi target yaitu tiga medali emas. Meski begitu, PSSI Malang yang menerjukan tiga tim yaitu tim sepak bola, futsal pria dan futsal wanita telah sukses menembus babak semifinal.
 
Tim sepak bola Kota Malang finish di posisi 4 besar setelah ditundukkan tuan rumah Kabupaten Tuban 2-0 pada babak semifinal dan kalah 2-1 atas Kabupaten Lamongan pada perebutan juara tiga.
 
Sedangkan, tim futsal pria meraih medali perak setelah kalah dari tim Kota Surabaya 4-1 pada babak final. Sementara itu, tim futsal putri meraih medali perunggu setelah kalah atas Kabupaten Tulungagung 2-1 pada babak semifinal dan menang dari Kabupaten Malang 4-2 di perebutan tempat ketiga.

Baca juga:Indonesia Open 2019: Ahsan/Hendra Kalahkan Wakil Jerman dalam Tempo Setengah Jam


Ketua Umum PSSI Askot Malang Haris Thofly meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Malang atas raihan tersebut. Dia pun mengapresiasi perjuangan tim sepak bola, futsal pria dan wanita selama ajang Porprov ini.
 
"Bila dirasa gagal, saya mohon maaf belum bisa memenuhi target juara di Porprov 2019. Apresiasi kepada tim sepak bola, futsal pria dan putri yang sudah berjuang keras di lapangan. Bagaimanapun hasilnya, kami tetap bangga," katanya.
 
Meskipun secara target belum terpenuhi, Haris melihat bahwa penampilan ketiga tim itu memberikan harapan besar kepada prestasi sepak bola dan PSSI Kota Malang kedepannya. Dia pun berharap mampu meraih prestasi yang lebih baik di gelaran selanjutnya.
 
"Ini akan menjadi satu langkah awal bagi kebangkitan sepak bola dan futsal Kota Malang, bukan saja di regional, namun bisa jadi nasional. Kami sekarang sudah punya modal berharga untuk Porprov berikutnya yang akan dilangsungkan pada 2021," bebernya.
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
 
Video:?Manchester United Tuai Kemenangan atas Leeds United

 

(ACF)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Raihan Porprov Kota Malang Jadi Sorotan - Medcom ID"

Post a Comment

Powered by Blogger.