Merdeka.com - Gagah Soeryo Pamoekti (22) mahasiswa semester V Jurusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang. Dia merupakan anggota dewan termuda.
"Saat ini saya sedang senang belajar tentang korupsi. Apa itu korupsi dan yang mengatur perkorupsian. Saya kira (aturan) sudah cukup baik untuk mem-backup kepentingan rakyat banyak, termasuk dengan prestasi KPK. Sehingga bisa membuat jera untuk niat korupsi para pejabat publik. Insya Allah (tidak tertarik)," ungkap Gagah Soeryo Pamoekti di Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (27/8).
Gagah mengaku tidak akan melupakan arahan para seniornya, termasuk para dosen di kampus yang memberi banyak saran dan mengingatkan agar tidak korupsi. Tsunami politik DPRD Kota Malang periode lalu harus menjadi pelajaran.
Posisinya sebagai anggota dewan bukan sebagai pekerjaan, tetapi lebih utama sebagai pengabdian diri atas amanat yang diberikan melalui para konstituennya. Secara pribadi, Gagah mengaku memiliki bisnis yang dapat mendukung kehidupannya.
"Saya seorang pebisnis, saya punya usaha batik tulis Jelaket, juga guest house," tegasnya.
Gagah resmi menjadi anggota DPRD Kota Malang setelah pelantikan serta mengucapkan janji dan sumpah di gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (24/8). Gagah yang lahir 20 Desember 1996 itu menjadi anggota legislatif termuda di DPRD Kota Malang.
Gagah yang lulus SMAN 8 Kota Malang berstatus sebagai mahasiswa semester V Jurusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB). Kuliahnya harus berjalan semester 5 dan baru menempuh sekitar 70 SKS.
"Karena fakultas saya hukum, bisa bersinergi pekerjaan di kedewanan dan di kampus sebagai mahasiswa. Semakin membuat saya ingin selalu belajar. Yang di perkuliahan bisa saya aplikasikan di sini, dan apa yang menjadi dinamika di sini bisa saya kaji di dalam kampus. Ini sinkron sekali, terfasilitasi secara akademisi dan praktisi," jelasnya.
Selain kuliah, Gagah juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengajarkannya untuk berorganisasi. Bahkan aktivitasnya di organisasi kampus mendorongnya untuk terjun di kancah politik praktis.
"Insya Allah saya masih tercambuk untuk selalu wira-wiri, karena masih muda kan haus ilmu. Secara fisik juga masih kuat," tegasnya soal membagi waktu .
Gagah yang hobi membaca maju sebagai anggota legislatif melalui Partai Nasional Demokrat (NasDem), dengan perolehan suara pribadi sekitar 3.750 suara dari daerah pemilihan Klojen. Orang tuanya Hanan Djalil dan Ira Hartanti mendukung langkahnya terjun di politik.
"Alhamdulillah juga difasilitasi oleh orang tua yang sangat mendukung," tegas anak tunggal ini.
Tiga hari bekerja sebagai anggota dewan, Gagah mengisi kegiatan dengan sejumlah agenda rapat. Hari pertama diisi pengucapan janji dan sumpah, perkenalan antar anggota serta rapat-rapat internal.
Partainya yang memiliki dua kursi bergabung dengan Partai Golkar dan PSI menjadi satu fraksi. Gagah yang mengaku banyak membaca literasi sastra, politik dan hukum itu mengaku ingin bergabung di Komisi A.
"Saya ingin kualitas pendidikan di Kota Malang, entah formal dan informal lebih maju beberapa langkah atau banyak langkah di depan dari daerah-daerah lain. Kita adalah kota pendidikan. Saya ingin berupaya mewujudkan budaya literasi. Kalau perlu ada Perda yang mengatur itu," ungkapnya. [cob]
Merdeka.com - Gagah Soeryo Pamoekti (22) mahasiswa semester V Jurusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang. Dia merupakan anggota dewan termuda.
"Saat ini saya sedang senang belajar tentang korupsi. Apa itu korupsi dan yang mengatur perkorupsian. Saya kira (aturan) sudah cukup baik untuk mem-backup kepentingan rakyat banyak, termasuk dengan prestasi KPK. Sehingga bisa membuat jera untuk niat korupsi para pejabat publik. Insya Allah (tidak tertarik)," ungkap Gagah Soeryo Pamoekti di Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (27/8).
Gagah mengaku tidak akan melupakan arahan para seniornya, termasuk para dosen di kampus yang memberi banyak saran dan mengingatkan agar tidak korupsi. Tsunami politik DPRD Kota Malang periode lalu harus menjadi pelajaran.
Posisinya sebagai anggota dewan bukan sebagai pekerjaan, tetapi lebih utama sebagai pengabdian diri atas amanat yang diberikan melalui para konstituennya. Secara pribadi, Gagah mengaku memiliki bisnis yang dapat mendukung kehidupannya.
"Saya seorang pebisnis, saya punya usaha batik tulis Jelaket, juga guest house," tegasnya.
Gagah resmi menjadi anggota DPRD Kota Malang setelah pelantikan serta mengucapkan janji dan sumpah di gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (24/8). Gagah yang lahir 20 Desember 1996 itu menjadi anggota legislatif termuda di DPRD Kota Malang.
Gagah yang lulus SMAN 8 Kota Malang berstatus sebagai mahasiswa semester V Jurusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB). Kuliahnya harus berjalan semester 5 dan baru menempuh sekitar 70 SKS.
"Karena fakultas saya hukum, bisa bersinergi pekerjaan di kedewanan dan di kampus sebagai mahasiswa. Semakin membuat saya ingin selalu belajar. Yang di perkuliahan bisa saya aplikasikan di sini, dan apa yang menjadi dinamika di sini bisa saya kaji di dalam kampus. Ini sinkron sekali, terfasilitasi secara akademisi dan praktisi," jelasnya.
Selain kuliah, Gagah juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengajarkannya untuk berorganisasi. Bahkan aktivitasnya di organisasi kampus mendorongnya untuk terjun di kancah politik praktis.
"Insya Allah saya masih tercambuk untuk selalu wira-wiri, karena masih muda kan haus ilmu. Secara fisik juga masih kuat," tegasnya soal membagi waktu .
Gagah yang hobi membaca maju sebagai anggota legislatif melalui Partai Nasional Demokrat (NasDem), dengan perolehan suara pribadi sekitar 3.750 suara dari daerah pemilihan Klojen. Orang tuanya Hanan Djalil dan Ira Hartanti mendukung langkahnya terjun di politik.
"Alhamdulillah juga difasilitasi oleh orang tua yang sangat mendukung," tegas anak tunggal ini.
Tiga hari bekerja sebagai anggota dewan, Gagah mengisi kegiatan dengan sejumlah agenda rapat. Hari pertama diisi pengucapan janji dan sumpah, perkenalan antar anggota serta rapat-rapat internal.
Partainya yang memiliki dua kursi bergabung dengan Partai Golkar dan PSI menjadi satu fraksi. Gagah yang mengaku banyak membaca literasi sastra, politik dan hukum itu mengaku ingin bergabung di Komisi A.
"Saya ingin kualitas pendidikan di Kota Malang, entah formal dan informal lebih maju beberapa langkah atau banyak langkah di depan dari daerah-daerah lain. Kita adalah kota pendidikan. Saya ingin berupaya mewujudkan budaya literasi. Kalau perlu ada Perda yang mengatur itu," ungkapnya. [cob]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mahasiswa Semester V UB Terpilih Jadi Anggota DPRD Kota Malang | merdeka.com - merdeka.com"
Post a Comment