Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berfoto bersama dengan tim futsal setelah acara pembukaan, Minggu (29/04) (Humas Polres for MalangTIMES)
MALANGTIMES - Generasi muda, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan aset terbesar dalam membangun bangsa. Semakin kuat generasi mudanya, maka estafet kepemimpinan dan berjalannya bangsa negara akan semakin terjamin keberlangsungannya.
Pun, kebalikannya. Saat generasi muda mundur, baik secara intelektual dan moralnya, bisa dipastikan perjalanan bangsa negara tinggal menunggu waktunya hancur. Hal ini diperparah dengan kiprah para mafia narkoba yang menjadikan generasi muda sebagai pengedar maupun pemakai barang haram. Belum lagi dengan massifnya berbagai budaya yang berasal dari luar dan tidak sesuai dengan karakter, nilai dan jiwa bangsa. Seperti seks bebas, sikap individualistik serta faham-faham yang mengajarkan kekerasan, intoleransi dan fanatisme berlebihan.
Bertolok dari kondisi tersebut, Polres Malang memahami betul adanya ancaman terhadap tumbuh kembangnya generasi muda sebagai penerus bangsa dan negara Indonesia. Pun, pola merangkul mereka untuk tidak terjebak dalam perbuatan negatif dan bertentangan dengan hukum yang berlaku. Energi besar anak muda ini pun diberi saluran positif dalam kegiatan olahraga oleh Polres Malang.
Melalui Turnamen Futsal Kapolres Malang Cup 2018, Polres Malang merangkul sekitar 920 pelajar dari tingkat SMP sampai mahasiswa.
"Melalui olahraga yang memiliki nilai sportivitas, disiplin, kerjasama dan tentunya menghormati aturan main ini, kita harapkan menjadi ruang bagi generasi muda menyalurkan energinya. Selain membuat tubuh sehat, dengan turnamen olahraga, mereka akan terbiasa dengan nilai-nilai luhur yang nantinya teraplikasikan di kehidupan sehari-hari, " kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung yang secara langsung membuka acara tersebut, Minggu (29/04).
Peserta dari kalangan pelajar yang dirangkul Polres Malang dalam turnamen Futsal yang akan digelar selama 10 hari kedepan dari kick off hari ini di Lapangan Satria Futsal Desa Asrikaton Pakis, memiliki tujuan besar bagi kepolisian.
Ujung menyatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam membangun generasi muda yang merupakan modal besar bagi bangsa dan negara kelak. "Lewat olahraga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun ikut sehat. Saat tubuh dan jiwa sehat akan melahirkan pemikiran yang cerdas dan cemerlang. Ini adalah modal besar bagi membangun bangsa dan negara, " ujarnya.
Lewat aktivitas olahraga, para pelajar juga akhirnya memiliki ruang positif di luar waktunya belajar di sekolahan. Hal ini menjadi penting dalam mengeliminir waktu-waktu kosong serta pergaulan tidak sehat yang berujung pada perbuatan melawan hukum maupun terjebak pada kenakalan remaja.
Berbagai hal positif dalam olahraga bagi para pelajar inilah, yang membuat Polres Malang terbilang kerap melakukan kegiatan-kegiatan di luar tugasnya sebagai penegak hukum. Baik pertandingan bola voli sampai seperti yang kini digelarnya.
"Pendekatan olahraga cukup potensial bagi para pelajar untuk lebih dekat dengan kepolisian. Sehingga akan tercipta hubungan harmonis dan tentunya kecintaan mereka kepada polisi. Ini sangat membantu sekali bagi kita dalam melakukan pelayanan dan penegakan hukum, " ujar Ujung.
Selain tujuan tersebut, turnamen futsal antar pelajar yang diikuti oleh 92 tim dari perwakilan provinsi Jatim, juga untuk memeriahkan hari Bhayangkara 2018. "Sekaligus dalam rangka cooling system menjelang Pilkada, " imbuh Kapolres Malang.
Tentunya dalam turnamen futsal yang diikuti kelas SMP sebanyak 28 tim putera dan 8 tim puteri, kelas SMA putera 48 tim dan puteri 8 tim dan mahasiswa 8 tim. Pihak Polres Malang menyiapkan total hadiah sebanyak Rp 25 juta bagi juara 1 dan 2. Selain juga untuk top skor, pemain terbaik dan supporter terbaik.
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berfoto bersama dengan tim futsal setelah acara pembukaan, Minggu (29/04) (Humas Polres for MalangTIMES)
MALANGTIMES - Generasi muda, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan aset terbesar dalam membangun bangsa. Semakin kuat generasi mudanya, maka estafet kepemimpinan dan berjalannya bangsa negara akan semakin terjamin keberlangsungannya.
Pun, kebalikannya. Saat generasi muda mundur, baik secara intelektual dan moralnya, bisa dipastikan perjalanan bangsa negara tinggal menunggu waktunya hancur. Hal ini diperparah dengan kiprah para mafia narkoba yang menjadikan generasi muda sebagai pengedar maupun pemakai barang haram. Belum lagi dengan massifnya berbagai budaya yang berasal dari luar dan tidak sesuai dengan karakter, nilai dan jiwa bangsa. Seperti seks bebas, sikap individualistik serta faham-faham yang mengajarkan kekerasan, intoleransi dan fanatisme berlebihan.
Bertolok dari kondisi tersebut, Polres Malang memahami betul adanya ancaman terhadap tumbuh kembangnya generasi muda sebagai penerus bangsa dan negara Indonesia. Pun, pola merangkul mereka untuk tidak terjebak dalam perbuatan negatif dan bertentangan dengan hukum yang berlaku. Energi besar anak muda ini pun diberi saluran positif dalam kegiatan olahraga oleh Polres Malang.
Melalui Turnamen Futsal Kapolres Malang Cup 2018, Polres Malang merangkul sekitar 920 pelajar dari tingkat SMP sampai mahasiswa.
"Melalui olahraga yang memiliki nilai sportivitas, disiplin, kerjasama dan tentunya menghormati aturan main ini, kita harapkan menjadi ruang bagi generasi muda menyalurkan energinya. Selain membuat tubuh sehat, dengan turnamen olahraga, mereka akan terbiasa dengan nilai-nilai luhur yang nantinya teraplikasikan di kehidupan sehari-hari, " kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung yang secara langsung membuka acara tersebut, Minggu (29/04).
Peserta dari kalangan pelajar yang dirangkul Polres Malang dalam turnamen Futsal yang akan digelar selama 10 hari kedepan dari kick off hari ini di Lapangan Satria Futsal Desa Asrikaton Pakis, memiliki tujuan besar bagi kepolisian.
Ujung menyatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam membangun generasi muda yang merupakan modal besar bagi bangsa dan negara kelak. "Lewat olahraga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun ikut sehat. Saat tubuh dan jiwa sehat akan melahirkan pemikiran yang cerdas dan cemerlang. Ini adalah modal besar bagi membangun bangsa dan negara, " ujarnya.
Lewat aktivitas olahraga, para pelajar juga akhirnya memiliki ruang positif di luar waktunya belajar di sekolahan. Hal ini menjadi penting dalam mengeliminir waktu-waktu kosong serta pergaulan tidak sehat yang berujung pada perbuatan melawan hukum maupun terjebak pada kenakalan remaja.
Berbagai hal positif dalam olahraga bagi para pelajar inilah, yang membuat Polres Malang terbilang kerap melakukan kegiatan-kegiatan di luar tugasnya sebagai penegak hukum. Baik pertandingan bola voli sampai seperti yang kini digelarnya.
"Pendekatan olahraga cukup potensial bagi para pelajar untuk lebih dekat dengan kepolisian. Sehingga akan tercipta hubungan harmonis dan tentunya kecintaan mereka kepada polisi. Ini sangat membantu sekali bagi kita dalam melakukan pelayanan dan penegakan hukum, " ujar Ujung.
Selain tujuan tersebut, turnamen futsal antar pelajar yang diikuti oleh 92 tim dari perwakilan provinsi Jatim, juga untuk memeriahkan hari Bhayangkara 2018. "Sekaligus dalam rangka cooling system menjelang Pilkada, " imbuh Kapolres Malang.
Tentunya dalam turnamen futsal yang diikuti kelas SMP sebanyak 28 tim putera dan 8 tim puteri, kelas SMA putera 48 tim dan puteri 8 tim dan mahasiswa 8 tim. Pihak Polres Malang menyiapkan total hadiah sebanyak Rp 25 juta bagi juara 1 dan 2. Selain juga untuk top skor, pemain terbaik dan supporter terbaik.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lewat Olahraga, Polres Malang Rangkul 920 Pelajar Dan ..."
Post a Comment