Search

Tiga Gereja Bergaya Gothic Warisan Belanda di Kota Malang - Liputan6.com

Gereja Hati Kudus di kawasan Kayutangan atau sekarang Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang. Dibangun pada 1905 dengan arsitektur kolonial, bergaya gothic yang merupakan ciri khas gereja katolik masa pertengahan abad ke-19.

Arsitek pembangunan adalah MJ Hulswit, murid sekolah Quelinus dengan pengawasan PJH Cuypers, seorang Belanda ahli restorasi gereja gothic masa itu. Semula tak terdapat menara kembar, baru pada 1930 menara setinggi 33 meter dibangun di kiri dan kanan depan gereja.

Pilar melengkung tinggi di dalam ruangan gereja jadi salah satu ciri gereja gothic. Sebanyak 14 lukisan kisah Yesus di dinding jadi salah satu penanda gereja Katolik juga ada di sini. Usia lukisan itu hampir sama dengan umur bangunan gereja.

Pernah terjadi dua peristiwa yang menyebabkan menara gereja runtuh. Yakni pada 10 Februari 1957, saat sebuah salib di ujung menara runtuh yang menimbulkan lubang besar pada atap gereja. Kemudian pada 27 November 1967, menara ditabrak sebuah pesawat.

Berbagai benda dan kitab kuno bernilai sejarah tinggi turut tersimpan di sini. Misalnya, sebuah Alquran asal Tunisia buatan tahun 1920-an. Tujuh prasasti lempeng tembaga atau oleh para ahli disebut Prasasti Cungrang B peninggalan Mpu Sindok juga dikoleksi di gereja ini.

"Semua peninggalan bersejarah itu disimpan di ruang khusus, ada bidang sendiri yang mengurusi itu," kata Pastor Paroki Gereja Kayutangan, Romo Djono O. Cram.

Hingga kini, Gereja Kayutangan masih tampak kokoh. Lokasinya yang tak jauh dari Alun-Alun Merdeka Malang membuatnya menjadi salah satu ikon di kota ini. Sebuah gereja yang berada di kawasan kota tua di Malang.

Let's block ads! (Why?)

Gereja Hati Kudus di kawasan Kayutangan atau sekarang Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang. Dibangun pada 1905 dengan arsitektur kolonial, bergaya gothic yang merupakan ciri khas gereja katolik masa pertengahan abad ke-19.

Arsitek pembangunan adalah MJ Hulswit, murid sekolah Quelinus dengan pengawasan PJH Cuypers, seorang Belanda ahli restorasi gereja gothic masa itu. Semula tak terdapat menara kembar, baru pada 1930 menara setinggi 33 meter dibangun di kiri dan kanan depan gereja.

Pilar melengkung tinggi di dalam ruangan gereja jadi salah satu ciri gereja gothic. Sebanyak 14 lukisan kisah Yesus di dinding jadi salah satu penanda gereja Katolik juga ada di sini. Usia lukisan itu hampir sama dengan umur bangunan gereja.

Pernah terjadi dua peristiwa yang menyebabkan menara gereja runtuh. Yakni pada 10 Februari 1957, saat sebuah salib di ujung menara runtuh yang menimbulkan lubang besar pada atap gereja. Kemudian pada 27 November 1967, menara ditabrak sebuah pesawat.

Berbagai benda dan kitab kuno bernilai sejarah tinggi turut tersimpan di sini. Misalnya, sebuah Alquran asal Tunisia buatan tahun 1920-an. Tujuh prasasti lempeng tembaga atau oleh para ahli disebut Prasasti Cungrang B peninggalan Mpu Sindok juga dikoleksi di gereja ini.

"Semua peninggalan bersejarah itu disimpan di ruang khusus, ada bidang sendiri yang mengurusi itu," kata Pastor Paroki Gereja Kayutangan, Romo Djono O. Cram.

Hingga kini, Gereja Kayutangan masih tampak kokoh. Lokasinya yang tak jauh dari Alun-Alun Merdeka Malang membuatnya menjadi salah satu ikon di kota ini. Sebuah gereja yang berada di kawasan kota tua di Malang.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tiga Gereja Bergaya Gothic Warisan Belanda di Kota Malang - Liputan6.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.