Inflasi Kota Malang ini juga tertinggi ketiga se-Jawa Timur setelah Jember 0,33 persen dan Probolinggo 0,27 persen.
Inflasi dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditi antara lain, cabe rawit, tarif sekolah dasar, upah tukang, tarif sekolah menengah pertama, emas perhiasan, daging ayam ras, semen, cabai merah, kacang panjang dan buah apel. Khusus komoditas cabai rawit ini sudah dua bulan berturut-turut menjadi penyumbang inflasi.
Sementara untuk kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan inflasi pada Agustus 2019, yaitu, kelompok sandang 1,30 persen, perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar 0,36 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,36 perseb serta bahan makanan sebesar 0.26 persen
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo, menyampaikan seputar tarif sekolah yang berdampak pada inflasi bulan Agustus di Kota Malang.
"Dan untuk pihak sekolah tadi tampak bahwa untuk pendidikan yang menyebabkan inflasi itu tarif untuk sekolah dasar maupun SMP. Sedangkan untuk SMA tidak mengalami inflasi justru deflasi dan ini yang memberikan sumbangan besar terhadap inflasi di bulan Agustus ini," ujarnya saat merilis inflasi bulanan di kantornya Jalan Janti, Kota Malang, Senin (2/9/2019).
Sementara, terkait sensus penduduk 2020 yang menggunakan metode digital, Sunaryo berharap partisipasi seluruh masyarakat Kota Malang.
"Nanti sensus 2020 untuk Kota Malang akan online, karena disini daerah tujuan pendidikan sehingga harapannya partisipasi sensus penduduk online ini lebih tinggi dari daerah lain," pungkasnya.
(fat/fat)
Inflasi Kota Malang ini juga tertinggi ketiga se-Jawa Timur setelah Jember 0,33 persen dan Probolinggo 0,27 persen.
Inflasi dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditi antara lain, cabe rawit, tarif sekolah dasar, upah tukang, tarif sekolah menengah pertama, emas perhiasan, daging ayam ras, semen, cabai merah, kacang panjang dan buah apel. Khusus komoditas cabai rawit ini sudah dua bulan berturut-turut menjadi penyumbang inflasi.
Sementara untuk kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan inflasi pada Agustus 2019, yaitu, kelompok sandang 1,30 persen, perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar 0,36 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,36 perseb serta bahan makanan sebesar 0.26 persen
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo, menyampaikan seputar tarif sekolah yang berdampak pada inflasi bulan Agustus di Kota Malang.
"Dan untuk pihak sekolah tadi tampak bahwa untuk pendidikan yang menyebabkan inflasi itu tarif untuk sekolah dasar maupun SMP. Sedangkan untuk SMA tidak mengalami inflasi justru deflasi dan ini yang memberikan sumbangan besar terhadap inflasi di bulan Agustus ini," ujarnya saat merilis inflasi bulanan di kantornya Jalan Janti, Kota Malang, Senin (2/9/2019).
Sementara, terkait sensus penduduk 2020 yang menggunakan metode digital, Sunaryo berharap partisipasi seluruh masyarakat Kota Malang.
"Nanti sensus 2020 untuk Kota Malang akan online, karena disini daerah tujuan pendidikan sehingga harapannya partisipasi sensus penduduk online ini lebih tinggi dari daerah lain," pungkasnya.
(fat/fat)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cabai Rawit dan Tarif Sekolah Penyumbang Inflasi di Kota Malang - Detiknews"
Post a Comment