Langkanya gas 'melon' terjadi hampir di setiap wilayah di Kota Malang. Seperti Sawojajar, Blimbing, Kedungkandang, Sukun, serta beberapa daerah lain.
Semua penjual gas, rata-rata menyampaikan alasan yang sama, akan kelangkaan gas 'melon'. Bahwa stok kosong, dikarenakan pasokan dari pabrik terlambat.
"Stok yang dikirimkan, selalu telat. Ketika datang, gas langsung habis terjual. Jadi tidak seperti biasanya," ujar Arif Wibisono, salah satu pedagang yang menjual gas LPG 3 kg di wilayah Sawojajar, Kota Malang, Selasa (3/9/2019).
Sulitnya untuk mendapatkan tabung elpiji ukuran 3 kg di pasaran, akhirnya banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Warga harus berkeliling, mencari penjual gas yang masih memiliki stok, meski jauh dari tempat tinggalnya.
"Ini sudah dari pekan lalu, untuk cari elpiji 3 kg saja, harus keliling kemana-mana. Itupun tak menemukan penjual yang memiliki stok," terang Rahmat (40), warga Blimbing, Kota Malang, terpisah.
Hingga kini DPC Hiswana Migas Kota Malang, belum memberikan keterangan saat akan dikonfirmasi perihal langkanya gas 'melon' di pasaran. Beberapa kali dihubungi, Sekretaris Hiswana Migas Kota Malang Totok Soekardjito tak merespon, meski nada sambung berbunyi.
Sementara Manager Communication, Relations, & CSR MOR V- Jatimbalinus Rustam Aji mengimbau kepada masyarakat, untuk menggunakan gas LPG 3 Kg, sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk menggunakan gas LPG 3 Kg, sesuai ketentuan yang berlaku. Bila memang merasa bukan yang berhak, maka jangan menggunakan LPG 3 kg yang merupakan hak yang kurang mampu," ungkap Rustam Aji kepada detikcom.
Rustam menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG 3 Kg.
Dijelaskan, rumah tangga dan usaha yang tergolong menengah ke atas tidak lagi diperbolehkan menggunakan LPG subsidi. "Jadi seyogyanya tidak membeli gas LPG bersubsidi, karena ketentuan yang berlaku demikian. Rumah tangga dan usaha tergolong menengah atas, tidak diperbolehkan," jawab Rustam kala ditanya kelangkaan LPG 3 Kg di wilayah Malang.
Bagi masyarakat yang berhak, lanjut dia, dapat membeli gas LPG 3 Kg dengan mendatangi agen atau pangkalan resmi milik Pertamina. Tujuannya, agar bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"HET sendiri telah ditetapkan di masing-masing Pemerintah Daerah, dan jika ingin menanyakan mengenai ketersediaan produk LPG 3kg, dapat dengan menelpon kontak Pertamina 135," ujarnya.
Pertamina mencatat, konsumsi normal rata-rata LPG 3 kilogram untuk wilayah Malang Raya, sebanyak 152 ribu tabung atau setara dengan 456 Metric Ton (MT) per harinya.
Dengan rincian Kabupaten Malang 302 MT per hari, Kota Malang 114 MT per harinya, serta 40 MT untuk konsumsi gas LPG 3 kilogram di Kota Batu.
"Selama bulan Agustus 2019 kemarin, telah dilakukan penambahan pasokan, untuk Kabupaten Malang 190.400 tabung atau 571 MT, Kota Malang sebanyak 77.840 tabung atau 234 MT, dan Kota Batu sebanyak 20.160 tabung atau setara dengan 60 MT," beber Rustam.
(fat/fat)
Langkanya gas 'melon' terjadi hampir di setiap wilayah di Kota Malang. Seperti Sawojajar, Blimbing, Kedungkandang, Sukun, serta beberapa daerah lain.
Semua penjual gas, rata-rata menyampaikan alasan yang sama, akan kelangkaan gas 'melon'. Bahwa stok kosong, dikarenakan pasokan dari pabrik terlambat.
"Stok yang dikirimkan, selalu telat. Ketika datang, gas langsung habis terjual. Jadi tidak seperti biasanya," ujar Arif Wibisono, salah satu pedagang yang menjual gas LPG 3 kg di wilayah Sawojajar, Kota Malang, Selasa (3/9/2019).
Sulitnya untuk mendapatkan tabung elpiji ukuran 3 kg di pasaran, akhirnya banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Warga harus berkeliling, mencari penjual gas yang masih memiliki stok, meski jauh dari tempat tinggalnya.
"Ini sudah dari pekan lalu, untuk cari elpiji 3 kg saja, harus keliling kemana-mana. Itupun tak menemukan penjual yang memiliki stok," terang Rahmat (40), warga Blimbing, Kota Malang, terpisah.
Hingga kini DPC Hiswana Migas Kota Malang, belum memberikan keterangan saat akan dikonfirmasi perihal langkanya gas 'melon' di pasaran. Beberapa kali dihubungi, Sekretaris Hiswana Migas Kota Malang Totok Soekardjito tak merespon, meski nada sambung berbunyi.
Sementara Manager Communication, Relations, & CSR MOR V- Jatimbalinus Rustam Aji mengimbau kepada masyarakat, untuk menggunakan gas LPG 3 Kg, sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk menggunakan gas LPG 3 Kg, sesuai ketentuan yang berlaku. Bila memang merasa bukan yang berhak, maka jangan menggunakan LPG 3 kg yang merupakan hak yang kurang mampu," ungkap Rustam Aji kepada detikcom.
Rustam menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG 3 Kg.
Dijelaskan, rumah tangga dan usaha yang tergolong menengah ke atas tidak lagi diperbolehkan menggunakan LPG subsidi. "Jadi seyogyanya tidak membeli gas LPG bersubsidi, karena ketentuan yang berlaku demikian. Rumah tangga dan usaha tergolong menengah atas, tidak diperbolehkan," jawab Rustam kala ditanya kelangkaan LPG 3 Kg di wilayah Malang.
Bagi masyarakat yang berhak, lanjut dia, dapat membeli gas LPG 3 Kg dengan mendatangi agen atau pangkalan resmi milik Pertamina. Tujuannya, agar bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"HET sendiri telah ditetapkan di masing-masing Pemerintah Daerah, dan jika ingin menanyakan mengenai ketersediaan produk LPG 3kg, dapat dengan menelpon kontak Pertamina 135," ujarnya.
Pertamina mencatat, konsumsi normal rata-rata LPG 3 kilogram untuk wilayah Malang Raya, sebanyak 152 ribu tabung atau setara dengan 456 Metric Ton (MT) per harinya.
Dengan rincian Kabupaten Malang 302 MT per hari, Kota Malang 114 MT per harinya, serta 40 MT untuk konsumsi gas LPG 3 kilogram di Kota Batu.
"Selama bulan Agustus 2019 kemarin, telah dilakukan penambahan pasokan, untuk Kabupaten Malang 190.400 tabung atau 571 MT, Kota Malang sebanyak 77.840 tabung atau 234 MT, dan Kota Batu sebanyak 20.160 tabung atau setara dengan 60 MT," beber Rustam.
(fat/fat)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Malang, Ini Kata Pertamina - Detiknews"
Post a Comment