Search

Gagal Tuai Prestasi, Anggaran KONI Kota Malang Terancam Susut - kumparan.com

Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto (foto : Gigih Mazda/Tugu Malang).

TUGUMALANG.ID - Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang tahun 2020 terancam susut. Hal itu disebabkan lantaran cabor-cabor (cabang olahraga) di bawah KONI Kota Malang gagal memberikan prestasi dan memenuhi target pada ajang Porprov 2019, 6-13 Juli lalu. Dari target runner up, Kota Malang hanya peringkat empat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto. "Kalau mengetahui sebelumnya dari Rp 12,5 miliar, mungkin nanti memang akan susut," terangnya pada tugumalang.id Jumat siang (19/7/2019).

Namun, terkait jumlah penyusutan atau memang benar akan dilakukan penyusutan anggaran pada periode berikutnya, dirinya beranggapan bahwa hal tersebut diperlukan kajian lebih lanjut. "Kalau terkait hal itu nanti teman-teman di Komisi D yang menangani," lanjutnya.

Sebab, menurutnya pembahasan terkait anggaran itu juga dilakukan untuk evaluasi terhadap para pengurus cabang olahraga (cabor) agar lebih bijak dalam mengelola dana negara. "Jadi kami tidak hanya melihat dari prestasi orangnya (atlet, red) itu, tetapi juga melihat dari prestasi pengurusnya. Jangan sampai para pengurus ini melihat atlet dan olahragawan itu sebagai objek," pintanya.

Ketika disinggung apakah Rp 12,5 miliar untuk KONI Kota Malang itu wajar. Menurutnya hal itulah yang akan dievaluasi oleh pihak DPRD Kota Malang dan juga KONI Kota Malang. "Jadi kalau saya lihat di kabupaten yang lainnya itu anggarannya lebih rendah, tetapi prestasinya bisa di atas Kota Malang bahkan juara dua atau juara 3. Kenapa Malang yang dengan anggaran 12 miliar lebih tersebut tidak mencapai target? Ini kan artinya perlu adanya evaluasi," imbuhnya.

Diainggung terkait permintaan pihak dewan untuk membubarkan pengurus KONI karena minimnya prestasi yang berhasil diraih, Bambang Heri mengaku bahwa bukan pembubaran yang dimaksudkan, melainkan evaluasi total terhadap pengurus KONI. "Sebab saya itu hanya mengumpulkan aspirasi, tidak bisa memutuskan. Kami hanya ingin bagaimana agar Kota Malang ini kembali berprestasi, kembali menjadi juara," lanjutnya.

Sementara itu Ketua KONI Kota Malang Edy Wahyono menanggapi pengurangan anggaran tersebut menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin hal itu terjadi. "Jadi seperti ini, kalau melihat secara prestasi itu tidak terlepas dari pembinaan, dan pembinaan itu tidak jauh dari anggaran. Jujur saja, sekarang ini mana ada yang membina tanpa uang kemudian otomatis meraih prestasi? Itu kan tidak mungkin terjadi di era sekarang," terang Edy.

Oleh karena itu, ia berharap bahwa anggaran untuk tahun berikutnya tidak akan ada pemangkasan. "Jadi kami berharap apa yang kami ajukan itu bisa disetujui. Harapannya supaya lebih optimal di dalam pembinaan," pungkasnya. Ia menyatakan bahwa anggaran tahun depan untuk KONI Kota Malang yang ia ajukan adalah sebesar Rp 15 miliar.

Reporter: Gigih Mazda

Editor : Irham Thoriq

Let's block ads! (Why?)

Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto (foto : Gigih Mazda/Tugu Malang).

TUGUMALANG.ID - Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang tahun 2020 terancam susut. Hal itu disebabkan lantaran cabor-cabor (cabang olahraga) di bawah KONI Kota Malang gagal memberikan prestasi dan memenuhi target pada ajang Porprov 2019, 6-13 Juli lalu. Dari target runner up, Kota Malang hanya peringkat empat.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Malang, Bambang Heri Susanto. "Kalau mengetahui sebelumnya dari Rp 12,5 miliar, mungkin nanti memang akan susut," terangnya pada tugumalang.id Jumat siang (19/7/2019).

Namun, terkait jumlah penyusutan atau memang benar akan dilakukan penyusutan anggaran pada periode berikutnya, dirinya beranggapan bahwa hal tersebut diperlukan kajian lebih lanjut. "Kalau terkait hal itu nanti teman-teman di Komisi D yang menangani," lanjutnya.

Sebab, menurutnya pembahasan terkait anggaran itu juga dilakukan untuk evaluasi terhadap para pengurus cabang olahraga (cabor) agar lebih bijak dalam mengelola dana negara. "Jadi kami tidak hanya melihat dari prestasi orangnya (atlet, red) itu, tetapi juga melihat dari prestasi pengurusnya. Jangan sampai para pengurus ini melihat atlet dan olahragawan itu sebagai objek," pintanya.

Ketika disinggung apakah Rp 12,5 miliar untuk KONI Kota Malang itu wajar. Menurutnya hal itulah yang akan dievaluasi oleh pihak DPRD Kota Malang dan juga KONI Kota Malang. "Jadi kalau saya lihat di kabupaten yang lainnya itu anggarannya lebih rendah, tetapi prestasinya bisa di atas Kota Malang bahkan juara dua atau juara 3. Kenapa Malang yang dengan anggaran 12 miliar lebih tersebut tidak mencapai target? Ini kan artinya perlu adanya evaluasi," imbuhnya.

Diainggung terkait permintaan pihak dewan untuk membubarkan pengurus KONI karena minimnya prestasi yang berhasil diraih, Bambang Heri mengaku bahwa bukan pembubaran yang dimaksudkan, melainkan evaluasi total terhadap pengurus KONI. "Sebab saya itu hanya mengumpulkan aspirasi, tidak bisa memutuskan. Kami hanya ingin bagaimana agar Kota Malang ini kembali berprestasi, kembali menjadi juara," lanjutnya.

Sementara itu Ketua KONI Kota Malang Edy Wahyono menanggapi pengurangan anggaran tersebut menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin hal itu terjadi. "Jadi seperti ini, kalau melihat secara prestasi itu tidak terlepas dari pembinaan, dan pembinaan itu tidak jauh dari anggaran. Jujur saja, sekarang ini mana ada yang membina tanpa uang kemudian otomatis meraih prestasi? Itu kan tidak mungkin terjadi di era sekarang," terang Edy.

Oleh karena itu, ia berharap bahwa anggaran untuk tahun berikutnya tidak akan ada pemangkasan. "Jadi kami berharap apa yang kami ajukan itu bisa disetujui. Harapannya supaya lebih optimal di dalam pembinaan," pungkasnya. Ia menyatakan bahwa anggaran tahun depan untuk KONI Kota Malang yang ia ajukan adalah sebesar Rp 15 miliar.

Reporter: Gigih Mazda

Editor : Irham Thoriq

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Gagal Tuai Prestasi, Anggaran KONI Kota Malang Terancam Susut - kumparan.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.