Search

Kota Malang inflasi 0,19 persen Agustus 2019 - ANTARA

Kenaikan tertinggi berada di kelompok sandang, ada kenaikan di emas perhiasan dan pakaian wanita

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat pada Agustus 2019 di Kota Malang, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,19 persen yang didorong kenaikan pada kelompok pengeluaran sandang.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa, kelompok pengeluaran sandang tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen, dengan beberapa komoditas yang mendorong kenaikan adalah emas perhiasan, dan pakaian wanita.

"Kenaikan tertinggi berada di kelompok sandang, ada kenaikan di emas perhiasan dan pakaian wanita," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sunaryo menjelaskan, inflasi yang terjadi di Kota Malang tersebut, juga didorong adanya kenaikan pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,36 persen.

Kemudian, juga diikuti oleh kelompok pengeluaran pendidikan sebesar 0,30 persen, bahan makanan 0,26 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

"Pendidikan yang diduga mengalami kenaikan cukup tinggi ternyata tidak memberikan dampak seperti yang diperkirakan," kata Sunaryo.

Sunaryo menambahkan, dari seluruh kelompok pengeluaran tersebut, ada satu kelompok pengeluaran yakni transportasi, komunikasi, jasa, dan keuangan yang tercatat mengalami deflasi atau penurunan sebesar 0,34 persen.

Inflasi Kota Malang berada pada posisi ketiga tertinggi di Jawa Timur setelah Kabupaten Jember yang tercatat sebesar 0,33 persen, diikuti Probolinggo sebesar 0,27 persen, dan kemudian Kota Malang.

Setelah Kota Malang, Kota Surabaya mengalami inflasi 0,11 persen, Sumenep 0,10 persen, dan Banyuwangi 0,08 persen. Kota Madiun tercatat mengalami inflasi paling rendah sebesar 0,04 persen, dan Kediri mengalami deflasi 0,23 persen.

Berdasarkan catatan BPS Kota Malang, inflasi kalender sebesar 1,49 persen atau lebih tinggi dari inflasi tahun kalender Provinsi Jawa Timur yang sebesar 1,44 persen. Sementara untuk inflasi tahunan Kota Malang tercatat sebesar 2,51 atau sama dengan Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: BPS catat inflasi Agustus 0,12 persen
Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai dan emas picu inflasi Agustus 2019

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Let's block ads! (Why?)

Kenaikan tertinggi berada di kelompok sandang, ada kenaikan di emas perhiasan dan pakaian wanita

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat pada Agustus 2019 di Kota Malang, Jawa Timur, mengalami inflasi sebesar 0,19 persen yang didorong kenaikan pada kelompok pengeluaran sandang.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan bahwa, kelompok pengeluaran sandang tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen, dengan beberapa komoditas yang mendorong kenaikan adalah emas perhiasan, dan pakaian wanita.

"Kenaikan tertinggi berada di kelompok sandang, ada kenaikan di emas perhiasan dan pakaian wanita," kata Sunaryo, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sunaryo menjelaskan, inflasi yang terjadi di Kota Malang tersebut, juga didorong adanya kenaikan pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,36 persen.

Kemudian, juga diikuti oleh kelompok pengeluaran pendidikan sebesar 0,30 persen, bahan makanan 0,26 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

"Pendidikan yang diduga mengalami kenaikan cukup tinggi ternyata tidak memberikan dampak seperti yang diperkirakan," kata Sunaryo.

Sunaryo menambahkan, dari seluruh kelompok pengeluaran tersebut, ada satu kelompok pengeluaran yakni transportasi, komunikasi, jasa, dan keuangan yang tercatat mengalami deflasi atau penurunan sebesar 0,34 persen.

Inflasi Kota Malang berada pada posisi ketiga tertinggi di Jawa Timur setelah Kabupaten Jember yang tercatat sebesar 0,33 persen, diikuti Probolinggo sebesar 0,27 persen, dan kemudian Kota Malang.

Setelah Kota Malang, Kota Surabaya mengalami inflasi 0,11 persen, Sumenep 0,10 persen, dan Banyuwangi 0,08 persen. Kota Madiun tercatat mengalami inflasi paling rendah sebesar 0,04 persen, dan Kediri mengalami deflasi 0,23 persen.

Berdasarkan catatan BPS Kota Malang, inflasi kalender sebesar 1,49 persen atau lebih tinggi dari inflasi tahun kalender Provinsi Jawa Timur yang sebesar 1,44 persen. Sementara untuk inflasi tahunan Kota Malang tercatat sebesar 2,51 atau sama dengan Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: BPS catat inflasi Agustus 0,12 persen
Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai dan emas picu inflasi Agustus 2019

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kota Malang inflasi 0,19 persen Agustus 2019 - ANTARA"

Post a Comment

Powered by Blogger.