Sebelumnya, Malang United mendapat kritik tajam setelah mengumumkan adanya sayembara logo klub. Hadiah Rp1 juta yang mereka akan berikan kepada pemenang sayembara dianggap terlalu kecil. Jumlah hadiah tersebut dinilai kurang menghargai profesi desainer grafis.
Setelah diserang oleh warganet, Malang United langsung mencabut pengumuman sayembara dari seluruh akun media sosialnya. Meski pengumuman itu sudah dicabut, sayembara dipastikan tetap berjalan hingga batas akhir tanggal 21 Februari nanti.
“Bukan ditutup lebih cepat. Itu masih berlangsung dan tetap berjalan. Unggahan itu dihapus untuk mendinginkan suasana. Meski demikian (sampai saat ini) masih ada yang kirim,” terang CEO Malang United, Djoko Purwoko kepada JawaPos.com.
Meski menyediakan hadiah yang dianggap kecil, Malang United mengklaim sudah menerima ratusan logo dari para peserta lomba. Hanya saja belum ada logo yang sesuai dengan harapan klub.
Rencananya pemenang dari sayembara logo ini akan diumumkan pada launching team yang dijadwalkan akan digelar 10 Maret nanti. Selain itu, Malang United juga berjanji untuk memberikan hadiah tambahan kepada pemenang sayembara logo.
“Kami komitmen bahwa lomba logo tetap jalan. Cuma, ada perubahan hadiah. Jika terpilih, kami akan menggunakan jasanya sebagai desainer grafis di Malang United. Bukan karena (hadiah) Rp1 juta setelah itu selesai, kami akan mempekerjakannya,” tegas Djoko.
Manajemen klub yang disponsori Ustaz Yusuf Mansur ini menjelaskan alasan mereka mengadakan sayembara logo. Rupanya mereka sempat mendapat kritik karena logo Malang United dinilai mirip Bali United.
“Logo kami dibilang mirip Bali United. Mungkin dari tameng dan warna hampir sama. Setelah kami telusuri, kami bukan plagiat,” tutup Djoko.
(saf/JPC)
Sebelumnya, Malang United mendapat kritik tajam setelah mengumumkan adanya sayembara logo klub. Hadiah Rp1 juta yang mereka akan berikan kepada pemenang sayembara dianggap terlalu kecil. Jumlah hadiah tersebut dinilai kurang menghargai profesi desainer grafis.
Setelah diserang oleh warganet, Malang United langsung mencabut pengumuman sayembara dari seluruh akun media sosialnya. Meski pengumuman itu sudah dicabut, sayembara dipastikan tetap berjalan hingga batas akhir tanggal 21 Februari nanti.
“Bukan ditutup lebih cepat. Itu masih berlangsung dan tetap berjalan. Unggahan itu dihapus untuk mendinginkan suasana. Meski demikian (sampai saat ini) masih ada yang kirim,” terang CEO Malang United, Djoko Purwoko kepada JawaPos.com.
Meski menyediakan hadiah yang dianggap kecil, Malang United mengklaim sudah menerima ratusan logo dari para peserta lomba. Hanya saja belum ada logo yang sesuai dengan harapan klub.
Rencananya pemenang dari sayembara logo ini akan diumumkan pada launching team yang dijadwalkan akan digelar 10 Maret nanti. Selain itu, Malang United juga berjanji untuk memberikan hadiah tambahan kepada pemenang sayembara logo.
“Kami komitmen bahwa lomba logo tetap jalan. Cuma, ada perubahan hadiah. Jika terpilih, kami akan menggunakan jasanya sebagai desainer grafis di Malang United. Bukan karena (hadiah) Rp1 juta setelah itu selesai, kami akan mempekerjakannya,” tegas Djoko.
Manajemen klub yang disponsori Ustaz Yusuf Mansur ini menjelaskan alasan mereka mengadakan sayembara logo. Rupanya mereka sempat mendapat kritik karena logo Malang United dinilai mirip Bali United.
“Logo kami dibilang mirip Bali United. Mungkin dari tameng dan warna hampir sama. Setelah kami telusuri, kami bukan plagiat,” tutup Djoko.
(saf/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dikecam Terlalu Terlalu Rendah, Malang United Tambah Hadiah ..."
Post a Comment