Kepolisian sejauh ini sudah memeriksa 6 orang saksi untuk dimintai keterangan. Selain itu, polisi akan bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi untuk membuka rekaman percakapan terakhir mantan Wakapolda Sumut tersebut.
"Kami akan meminta transkrip percakapan terakhir korban ke penyedia jasa telekomunikasi," ujar Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha Hardi Putra.
Kepolisian sudah merekonstruksi ulang tempat kejadian perkara menggunakan maneken. Menyusun berbagai kemungkinan pola ceceran darah, tali rafia yang mengikat kaki korban sampai keberadaan silet yang penuh lumuran darah.
"Kemungkinan korban tewas dua jam sebelum kami tiba di lokasi. Kami kesulitan melacak sidik jari di silet karena ukurannya kecil dan banyak darah," ucap Ambuka.
Korban yang ada di rumah sendirian menyebabkan polisi kekurangan saksi. Keterangan dari 6 saksi yang sudah diperiksa juga sangat terbatas. Istri korban juga sudah dimintai keterangan dan dijadwalkan akan dipanggil lagi untuk melengkapi beberapa keterangan yang dibutuhkan.
"Hasil autopsi dan uji laboratorium kami usahakan secepatnya selesai. Kalau sekarang ya masih belum bisa disimpulkan penyebab kematian itu," kata Ambuka.
Kombes Pol (Purn) Agus Samad ditemukan tewas di rumah pribadinya pada Sabtu, 24 Februari dengan kaki terikat tali rafia yang diikatkan di pagar lantai tiga rumah. Bercak darah ditemukan di sejumlah tempat, juga ada cairan pembasmi serangga. Korban di rumah sendirian lantaran istrinya pergi keluar kota.
Kepolisian sejauh ini sudah memeriksa 6 orang saksi untuk dimintai keterangan. Selain itu, polisi akan bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi untuk membuka rekaman percakapan terakhir mantan Wakapolda Sumut tersebut.
"Kami akan meminta transkrip percakapan terakhir korban ke penyedia jasa telekomunikasi," ujar Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha Hardi Putra.
Kepolisian sudah merekonstruksi ulang tempat kejadian perkara menggunakan maneken. Menyusun berbagai kemungkinan pola ceceran darah, tali rafia yang mengikat kaki korban sampai keberadaan silet yang penuh lumuran darah.
"Kemungkinan korban tewas dua jam sebelum kami tiba di lokasi. Kami kesulitan melacak sidik jari di silet karena ukurannya kecil dan banyak darah," ucap Ambuka.
Korban yang ada di rumah sendirian menyebabkan polisi kekurangan saksi. Keterangan dari 6 saksi yang sudah diperiksa juga sangat terbatas. Istri korban juga sudah dimintai keterangan dan dijadwalkan akan dipanggil lagi untuk melengkapi beberapa keterangan yang dibutuhkan.
"Hasil autopsi dan uji laboratorium kami usahakan secepatnya selesai. Kalau sekarang ya masih belum bisa disimpulkan penyebab kematian itu," kata Ambuka.
Kombes Pol (Purn) Agus Samad ditemukan tewas di rumah pribadinya pada Sabtu, 24 Februari dengan kaki terikat tali rafia yang diikatkan di pagar lantai tiga rumah. Bercak darah ditemukan di sejumlah tempat, juga ada cairan pembasmi serangga. Korban di rumah sendirian lantaran istrinya pergi keluar kota.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Teka-teki Penyebab Tewasnya Mantan Wakapolda Sumut di Malang"
Post a Comment