TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kasus kebakaran yang melanda Kota Malang di sepanjang tahun 2018 mengalami peningkatakan signifikan dibandingkan dengan tahun 2017.
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kota Malang, Jose Bello mengatakan, pada tahun 2017, Kota Malang mengalami 80 kasus kebakaran.
Sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 105 kasus kebakaran.
Menurutnya, tingkat kerawanan kebakaran yang terjadi di Kota Malang sudah menunjukkan status siaga.
"Peningkatan ini telah pada titik yang mengkhawatirkan. Kalau masih di bawah rata-rata 50 kasus kebakaran ya masih aman,” ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM (grup TribunJatim.com), Sabtu (8/12/2018).
• Sepanjang 2018, Ada 105 Kasus Kebakaran di Kota Malang, Paling Banyak Disebabkan Korsleting Listrik
Untuk menekan antisipasi kejadian kebakaran, Damkar gencar melakukan sosialisasi penanganan kejadian kebakaran pada instansi ataupun pelajar.
Sosialisasi bertujuan agar para siswa memahami penyebab kebakaran, serta langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh apabila harus berhadapan dengan si jago merah.
"Kami sering memberikan edukasi kepada pelajar. Terutama anak Taman kanak-kanak (TK) maupun pelajar SD. Tentunya kami ingin memberikan pelatihan agar mereka dapat mengantisipasi kebakaran baik di rumahnya ataupun lingkungan mereka masing-masing," ujarnya.
Dari data yang dihimpun, dari lima Kecamatan yang ada di Kota Malang, Kecamatan Sukun menjadi kecamatan yang paling sering terkena dampak kebakaran, yakni 28 kasus.
Adapun Kecamatan Lowokwaru 27 kasus, Kecamatan Blimbing 17 kasus, Kecamatan Klojen 16 kasus dan Kecamtan Kedungkandang 15 kasus.
• 2 Tukang Potong Rambut Asal Malang Dibekuk Polres Batu, Kedapatan Bawa Ganja di Pemandian Air Panas
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kasus kebakaran yang melanda Kota Malang di sepanjang tahun 2018 mengalami peningkatakan signifikan dibandingkan dengan tahun 2017.
Kepala UPT Damkar Satpol PP Kota Malang, Jose Bello mengatakan, pada tahun 2017, Kota Malang mengalami 80 kasus kebakaran.
Sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 105 kasus kebakaran.
Menurutnya, tingkat kerawanan kebakaran yang terjadi di Kota Malang sudah menunjukkan status siaga.
"Peningkatan ini telah pada titik yang mengkhawatirkan. Kalau masih di bawah rata-rata 50 kasus kebakaran ya masih aman,” ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM (grup TribunJatim.com), Sabtu (8/12/2018).
• Sepanjang 2018, Ada 105 Kasus Kebakaran di Kota Malang, Paling Banyak Disebabkan Korsleting Listrik
Untuk menekan antisipasi kejadian kebakaran, Damkar gencar melakukan sosialisasi penanganan kejadian kebakaran pada instansi ataupun pelajar.
Sosialisasi bertujuan agar para siswa memahami penyebab kebakaran, serta langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh apabila harus berhadapan dengan si jago merah.
"Kami sering memberikan edukasi kepada pelajar. Terutama anak Taman kanak-kanak (TK) maupun pelajar SD. Tentunya kami ingin memberikan pelatihan agar mereka dapat mengantisipasi kebakaran baik di rumahnya ataupun lingkungan mereka masing-masing," ujarnya.
Dari data yang dihimpun, dari lima Kecamatan yang ada di Kota Malang, Kecamatan Sukun menjadi kecamatan yang paling sering terkena dampak kebakaran, yakni 28 kasus.
Adapun Kecamatan Lowokwaru 27 kasus, Kecamatan Blimbing 17 kasus, Kecamatan Klojen 16 kasus dan Kecamtan Kedungkandang 15 kasus.
• 2 Tukang Potong Rambut Asal Malang Dibekuk Polres Batu, Kedapatan Bawa Ganja di Pemandian Air Panas
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Kebakaran di Kota Malang Meningkat di Tahun 2018, Kecamatan Sukun Jumlahnya Paling Banyak - Tribun Jatim"
Post a Comment