Search

Tiap Tahun, Lahan Pertanian di Kota Malang Berkurang 5 Persen - Surya Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Semakin menyusutnya lahan pertanian di Kota Malang membuat pasokan pangan di Kota Malang otomatis menyusut. Untuk mengatasi hal itu, masyarakat Kota Malang perlu mencari alternatif lain agar tetap bisa memiliki ketahanan pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni menjelaskan, Kota Malang baru bisa memenuhi kebutuhan pangannya di bawah angka 15 persen saat ini. Sumber pangan banyak berasal dari kabupaten di sekitar Kota Malang. Seperti Kabupaten Malang dan Pasuruan.

Menurut sensus pertanian Desember 2017, lahan pertanian di Kota Malang seluas 1104 ha. Setiap tahunnya ada penyusutan kisaran 2 hingga 5 persen. Alih fungsi lahan terjadi di wilayah Kota Malang untuk kebutuhan pemukiman.

“Jadi sedikit sekali dibanding luas Kota Malang. Jadi lahan pertanian sebagian besar adalah padi. Dari 1104 ha itu, 821 ha untuk padi. Sisanya untuk tebu, horti atau sayur-sayuran,” terang Winarni, di sela acara Dialog Interaktif Ketua RW se-Kota Malang dengan tema Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Peningkatan Ketahanan Pangan, Rabu (12/12/2018).

Winarni menyadari lahan pertanian di Kota Malang semakin berkurang. Sehingga kemampuan untuk memproduksi pangan di Kota Malang juga ikut semakin berkurang.

“Maka harus memanfaatkan potensi yang ada, baik alam dan manusia. Jadi intinya mengoptimalkan semua sumber daya potensi lokal untuk peningkatan ketahanan pangan di Kota Malang,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar para Ketua RW bisa mengetahui potensi di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, para Ketua RW ini menjadi ujung tombak dalam upaya pendayagunaan masyarakat.

“Di Kota Malang Tentu ini bisa terpenuhi jika semua bergerak. Hari ini, kita mengundang seluruh ketua RW di Kota Malang, kita berharap RW bisa mengenali potensi yang terkait dengan pangan, dalam hal ini bagaimana ketua RW memaksimalkan lahan di wilayahnya,” ungkapnya.

Selain pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga mendorong budidaya peternakan dan perikanan. Sejauh ini, potensi itu belum tergali di tengah masyarakat. Hanya sebagian kecil saja yang bergelut di bidang peternakan dan perikanan.

Let's block ads! (Why?)

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Semakin menyusutnya lahan pertanian di Kota Malang membuat pasokan pangan di Kota Malang otomatis menyusut. Untuk mengatasi hal itu, masyarakat Kota Malang perlu mencari alternatif lain agar tetap bisa memiliki ketahanan pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni menjelaskan, Kota Malang baru bisa memenuhi kebutuhan pangannya di bawah angka 15 persen saat ini. Sumber pangan banyak berasal dari kabupaten di sekitar Kota Malang. Seperti Kabupaten Malang dan Pasuruan.

Menurut sensus pertanian Desember 2017, lahan pertanian di Kota Malang seluas 1104 ha. Setiap tahunnya ada penyusutan kisaran 2 hingga 5 persen. Alih fungsi lahan terjadi di wilayah Kota Malang untuk kebutuhan pemukiman.

“Jadi sedikit sekali dibanding luas Kota Malang. Jadi lahan pertanian sebagian besar adalah padi. Dari 1104 ha itu, 821 ha untuk padi. Sisanya untuk tebu, horti atau sayur-sayuran,” terang Winarni, di sela acara Dialog Interaktif Ketua RW se-Kota Malang dengan tema Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Peningkatan Ketahanan Pangan, Rabu (12/12/2018).

Winarni menyadari lahan pertanian di Kota Malang semakin berkurang. Sehingga kemampuan untuk memproduksi pangan di Kota Malang juga ikut semakin berkurang.

“Maka harus memanfaatkan potensi yang ada, baik alam dan manusia. Jadi intinya mengoptimalkan semua sumber daya potensi lokal untuk peningkatan ketahanan pangan di Kota Malang,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar para Ketua RW bisa mengetahui potensi di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, para Ketua RW ini menjadi ujung tombak dalam upaya pendayagunaan masyarakat.

“Di Kota Malang Tentu ini bisa terpenuhi jika semua bergerak. Hari ini, kita mengundang seluruh ketua RW di Kota Malang, kita berharap RW bisa mengenali potensi yang terkait dengan pangan, dalam hal ini bagaimana ketua RW memaksimalkan lahan di wilayahnya,” ungkapnya.

Selain pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga mendorong budidaya peternakan dan perikanan. Sejauh ini, potensi itu belum tergali di tengah masyarakat. Hanya sebagian kecil saja yang bergelut di bidang peternakan dan perikanan.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tiap Tahun, Lahan Pertanian di Kota Malang Berkurang 5 Persen - Surya Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.