KOMPAS.com - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB) Jawa Timur memperluas area ekskavasi di lokasi situs purbakala di kawasan Sekarpuro, Malang, Jawa Timur.
Tim menggunakan alat berat untuk mempercepat proses penggalian tanah. Setelah itu, akan dilanjutkan secara manual agar tidak merusak struktur bangunan yang diduga kuat adalah sebuah pura di zaman Majapahit.
Sementara itu, warga sekitar berharap situs purbakala tersebut akan menjadi tempat wisata baru.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Area ekskavasi situs purbakala terus meluas
Arkeolog dari Balai Pelesatian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, area ekskavasi hingga saat ini mencapai 10x25 meter ke arah barat.
Sebab, di ujung lahan itu juga ditemukan struktur bangunan yang berupa susunan batu bata.
"Luas ekskavasi lebar 10 meter, panjang sekitar 25 meter," katanya, Kamis (14/3/2019).
Sementara itu, eskavator yang digunakan dipastikan tidak merusak struktur bangunan yang digali.
Sebab, ekskavator itu hanya mengupas permukaan tanah sampai ditemukan tanda-tanda adanya struktur bangunan.
Setelah itu, penggalian dilanjutkan secara manual. Yakni dengan mencangkulnya dan membersihkannya dengan sekop berukuran kecil dan kuas.
Baca Juga: Pasca-Penemuan Situs Purbakala, Proyek Tol Pandaan-Malang Digeser ke Bantaran Sungai
2. Struktur bangunan baru kembali ditemukan
Struktur bangunan baru ditemukan dalam proses ekskavasi atau penggalian di lokasi proyek Tol Pandaan- Malang seksi 5 kilometer ke-37, Kamis (14/3/2019).
Struktur bangunan itu berada pada jarak tiga meter arah barat dari struktur bangunan yang ditemukan awal. Bentuk struktur itu sama. Yakni berupa susunan batu bata.
Petugas terus menggali lokasi itu untuk menemukan sambungan dua struktur bangunan yang ditemukan itu.
"Kami menemukan tatanan bata yang ada di sebelah barat temuan pertama. Sekarang permukaan masih berupa puing-puing bata, kita akan coba cari tatanan bata itu sampai membentuk bangunan," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Jawa Timur.
Struktur bangunan baru itu terdiri dari empat lapis bata. Diperkirakan, struktur bangunan yang baru ditemukan merupakan bagian dari struktur bangunan yang ditemukan awal.
Sedangkan struktur bangunan yang ditemukan awal terdiri dari 18 susunan batu bata dengan tinggi sekitar dua meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: Penggalian Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang Meluas
3. BPCB belum tentukan periodesasi struktur bangunan
Pihak BPCB belum memastikan periodesasi bangunan purbakala di Sekarpuro, meskipun telah ditemukan struktur bangunan baru. Tim masih membutuhkan data penunjang lainnya untuk menentukan periodisasi situs tersebut.
"Sampai sekarang kita belum menemukan artefak penyerta untuk memastikan periodisasinya," jelasnya.
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang juga Ketua Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI) Jawa Timur, Ismail Lutfi juga belum memastikan bentuk dan periodisasi struktur bangunan yang ditemukan.
Lutfi mengatakan, pihaknya masih terus mencari bentuk asli bangunan tersebut.
"Ini (struktur) sudah menyudut. Kalau terbukti menyudut lagi, kita ikuti lagi. Sampai menemui bentuknya," katanya.
Baca Juga: Struktur Bangunan Baru Ditemukan saat Ekskavasi Situs di Tol Pandaan-Malang
4. Tanggapan Wagub Jatim Emil Dardak
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai temuan situs purbakala di proyek Tol Pandaan-Malang menunjukkan bahwa Jawa Timur kaya situs bersejarah.
Dengan begitu, Emil mengajak semua pihak menyambut positif temuan situs purbakala itu.
"Temuan ini kita syukuri. Kita bahagia karena warisan budaya di Jawa Timur ini luar biasa," katanya saat menghadiri Rakor BPBD di Kota Malang, Rabu (13/3/2019).
Emil menganggap penemuan situs purbakala itu sebagai kejadian yang di luar perkiraan. Namun, pekerja proyek tol harus menghormati temuan itu karena yang ditemukan adalah barang arkeologi.
Baca Juga: Emil Dardak: Kita Syukuri Temuan Situs di Tol Pandaan-Malang
5. Harapan warga terkait penemuan situs purbakala
Warga Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mendukung upaya BPCB Jawa Timur dalam mengekskavasi atau menggali temuan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang.
Rencananya, setelah situs berupa struktur bangunan itu selesai diekskavasi, warga akan menjadikannya sebagai bagian dari tempat wisata.
"Dengan temuan ini semoga bisa menjadi tempat wisata," kata Kepala Desa Sekarpuro, Sulirmanto, saat melihat temuan situs, Selasa (12/3/2019).
Pemerintah desa setempat ingin menjadikan kawasan itu sebagai wisata air dengan membangun embung atau kolam.
"Kalau bisa mungkin untuk istilahnya taman wisata, taman air. Di sini kan banyak sumber air besar. Rencana saya buat embung," ujar dia.
Baca Juga: Warga Ingin Temuan Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang Jadi Tempat Wisata
Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)
KOMPAS.com - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB) Jawa Timur memperluas area ekskavasi di lokasi situs purbakala di kawasan Sekarpuro, Malang, Jawa Timur.
Tim menggunakan alat berat untuk mempercepat proses penggalian tanah. Setelah itu, akan dilanjutkan secara manual agar tidak merusak struktur bangunan yang diduga kuat adalah sebuah pura di zaman Majapahit.
Sementara itu, warga sekitar berharap situs purbakala tersebut akan menjadi tempat wisata baru.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Area ekskavasi situs purbakala terus meluas
Arkeolog dari Balai Pelesatian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, area ekskavasi hingga saat ini mencapai 10x25 meter ke arah barat.
Sebab, di ujung lahan itu juga ditemukan struktur bangunan yang berupa susunan batu bata.
"Luas ekskavasi lebar 10 meter, panjang sekitar 25 meter," katanya, Kamis (14/3/2019).
Sementara itu, eskavator yang digunakan dipastikan tidak merusak struktur bangunan yang digali.
Sebab, ekskavator itu hanya mengupas permukaan tanah sampai ditemukan tanda-tanda adanya struktur bangunan.
Setelah itu, penggalian dilanjutkan secara manual. Yakni dengan mencangkulnya dan membersihkannya dengan sekop berukuran kecil dan kuas.
Baca Juga: Pasca-Penemuan Situs Purbakala, Proyek Tol Pandaan-Malang Digeser ke Bantaran Sungai
2. Struktur bangunan baru kembali ditemukan
Struktur bangunan baru ditemukan dalam proses ekskavasi atau penggalian di lokasi proyek Tol Pandaan- Malang seksi 5 kilometer ke-37, Kamis (14/3/2019).
Struktur bangunan itu berada pada jarak tiga meter arah barat dari struktur bangunan yang ditemukan awal. Bentuk struktur itu sama. Yakni berupa susunan batu bata.
Petugas terus menggali lokasi itu untuk menemukan sambungan dua struktur bangunan yang ditemukan itu.
"Kami menemukan tatanan bata yang ada di sebelah barat temuan pertama. Sekarang permukaan masih berupa puing-puing bata, kita akan coba cari tatanan bata itu sampai membentuk bangunan," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Jawa Timur.
Struktur bangunan baru itu terdiri dari empat lapis bata. Diperkirakan, struktur bangunan yang baru ditemukan merupakan bagian dari struktur bangunan yang ditemukan awal.
Sedangkan struktur bangunan yang ditemukan awal terdiri dari 18 susunan batu bata dengan tinggi sekitar dua meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: Penggalian Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang Meluas
3. BPCB belum tentukan periodesasi struktur bangunan
Pihak BPCB belum memastikan periodesasi bangunan purbakala di Sekarpuro, meskipun telah ditemukan struktur bangunan baru. Tim masih membutuhkan data penunjang lainnya untuk menentukan periodisasi situs tersebut.
"Sampai sekarang kita belum menemukan artefak penyerta untuk memastikan periodisasinya," jelasnya.
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang juga Ketua Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI) Jawa Timur, Ismail Lutfi juga belum memastikan bentuk dan periodisasi struktur bangunan yang ditemukan.
Lutfi mengatakan, pihaknya masih terus mencari bentuk asli bangunan tersebut.
"Ini (struktur) sudah menyudut. Kalau terbukti menyudut lagi, kita ikuti lagi. Sampai menemui bentuknya," katanya.
Baca Juga: Struktur Bangunan Baru Ditemukan saat Ekskavasi Situs di Tol Pandaan-Malang
4. Tanggapan Wagub Jatim Emil Dardak
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai temuan situs purbakala di proyek Tol Pandaan-Malang menunjukkan bahwa Jawa Timur kaya situs bersejarah.
Dengan begitu, Emil mengajak semua pihak menyambut positif temuan situs purbakala itu.
"Temuan ini kita syukuri. Kita bahagia karena warisan budaya di Jawa Timur ini luar biasa," katanya saat menghadiri Rakor BPBD di Kota Malang, Rabu (13/3/2019).
Emil menganggap penemuan situs purbakala itu sebagai kejadian yang di luar perkiraan. Namun, pekerja proyek tol harus menghormati temuan itu karena yang ditemukan adalah barang arkeologi.
Baca Juga: Emil Dardak: Kita Syukuri Temuan Situs di Tol Pandaan-Malang
5. Harapan warga terkait penemuan situs purbakala
Warga Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mendukung upaya BPCB Jawa Timur dalam mengekskavasi atau menggali temuan situs purbakala di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang.
Rencananya, setelah situs berupa struktur bangunan itu selesai diekskavasi, warga akan menjadikannya sebagai bagian dari tempat wisata.
"Dengan temuan ini semoga bisa menjadi tempat wisata," kata Kepala Desa Sekarpuro, Sulirmanto, saat melihat temuan situs, Selasa (12/3/2019).
Pemerintah desa setempat ingin menjadikan kawasan itu sebagai wisata air dengan membangun embung atau kolam.
"Kalau bisa mungkin untuk istilahnya taman wisata, taman air. Di sini kan banyak sumber air besar. Rencana saya buat embung," ujar dia.
Baca Juga: Warga Ingin Temuan Situs Purbakala di Tol Pandaan-Malang Jadi Tempat Wisata
Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Fakta Ekskavasi Situs Purbakala di Malang, Ditemukan Bangunan Baru hingga Penggalian Meluas - KOMPAS.com"
Post a Comment