Search

Pengasuh Ponpes di Malang Bantah Keluarkan Fatwa Kiamat Sudah Dekat - detikNews

Malang - 52 Warga Ponorogo, Jawa Timur, meninggalkan kampung halaman untuk pindah ke Ponpes Malang. Keputusan itu diambil setelah mereka mendapat fatwa Thoriqoh Musa jika kiamat sudah dekat dari Khotimun, salah satu jemaah di ponpes tersebut.

Namun, fatwa tersebut dibantah oleh pengasuh Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin M Romli atau Gus Romli. Pihak ponpes tidak pernah mengeluarkan fatwa kiamat sudah dekat. Menurutnya, ia hanya menyampaikan 10 tanda kiamat yang ada dalam Alquran serta Hadist seperti yang disampaikan oleh para ulama.

"Tanda-tanda kiamat juga dijelaskan dalam Alquran dan Hadist, begitu juga dengan tanda-tandanya. Nah, para jemaah di sini, ingin bersama mursyidnya ketika tanda-tanda itu akan terjadi," kata Gus Romli di Ponpes, Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Kamis (14/3/2019).


Tanda-tanda yang dimaksud seperti munculnya dajjal dan keringnya Danau Tiberias, yang ada di Israel. Kemudian ia juga menyoroti soal bumi yang semakin hari semakin kering.

"Karena berdasarkan hadist yang disampaikan Rosululah, tanda pasti munculnya dajjal, adalah keringnya danau Tiberias yang ada di wilayah Israel. Bisa dicari di internet informasinya, sekarang sudah keringnya sudah parah dan BMKG dunia memperkirakan akan semakin kering pada 2022 sampai 2023 nanti," imbuh Romli.

Isu kiamat sudah dekat muncul setelah 52 warga Ponorogo meninggalkan kampung halaman mereka dan pindah ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin. Kepindahan mereka mencuri perhatian dan menimbulkan tanda tanya karena banyak dari mereka yang pergi dengan menjual rumah seperti tidak akan pernah kembali.


Kemudian muncul kabar jika 52 warga tersebut sudah terpapar fatwa soal kiamat sudah dekat. Yang mana kiamat akan pertama kali terjadi di Dusun Krajan, Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Mereka pergi ke Malang untuk berlindung di pondok.

Fatwa kiamat sudah dekat mengarah ke Romli karena ponpes yang mereka tuju ialah Miftahul Fallahil Mubtadin. Selain itu, fatwa kiamat sudah dekat juga diduga disebarkan warga Dusun Krajan, Khotimun yang diketahui santri dan jemaah ponpes tersebut.
(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)

Malang - 52 Warga Ponorogo, Jawa Timur, meninggalkan kampung halaman untuk pindah ke Ponpes Malang. Keputusan itu diambil setelah mereka mendapat fatwa Thoriqoh Musa jika kiamat sudah dekat dari Khotimun, salah satu jemaah di ponpes tersebut.

Namun, fatwa tersebut dibantah oleh pengasuh Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin M Romli atau Gus Romli. Pihak ponpes tidak pernah mengeluarkan fatwa kiamat sudah dekat. Menurutnya, ia hanya menyampaikan 10 tanda kiamat yang ada dalam Alquran serta Hadist seperti yang disampaikan oleh para ulama.

"Tanda-tanda kiamat juga dijelaskan dalam Alquran dan Hadist, begitu juga dengan tanda-tandanya. Nah, para jemaah di sini, ingin bersama mursyidnya ketika tanda-tanda itu akan terjadi," kata Gus Romli di Ponpes, Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Kamis (14/3/2019).


Tanda-tanda yang dimaksud seperti munculnya dajjal dan keringnya Danau Tiberias, yang ada di Israel. Kemudian ia juga menyoroti soal bumi yang semakin hari semakin kering.

"Karena berdasarkan hadist yang disampaikan Rosululah, tanda pasti munculnya dajjal, adalah keringnya danau Tiberias yang ada di wilayah Israel. Bisa dicari di internet informasinya, sekarang sudah keringnya sudah parah dan BMKG dunia memperkirakan akan semakin kering pada 2022 sampai 2023 nanti," imbuh Romli.

Isu kiamat sudah dekat muncul setelah 52 warga Ponorogo meninggalkan kampung halaman mereka dan pindah ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin. Kepindahan mereka mencuri perhatian dan menimbulkan tanda tanya karena banyak dari mereka yang pergi dengan menjual rumah seperti tidak akan pernah kembali.


Kemudian muncul kabar jika 52 warga tersebut sudah terpapar fatwa soal kiamat sudah dekat. Yang mana kiamat akan pertama kali terjadi di Dusun Krajan, Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Mereka pergi ke Malang untuk berlindung di pondok.

Fatwa kiamat sudah dekat mengarah ke Romli karena ponpes yang mereka tuju ialah Miftahul Fallahil Mubtadin. Selain itu, fatwa kiamat sudah dekat juga diduga disebarkan warga Dusun Krajan, Khotimun yang diketahui santri dan jemaah ponpes tersebut.
(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pengasuh Ponpes di Malang Bantah Keluarkan Fatwa Kiamat Sudah Dekat - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.