Search

Jemaah yang Tunggu Meteor Jatuh di Ponpes Malang Terancam Golput - detikNews

Malang - Ratusan jemaah dari berbagai daerah menetap di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin, Kasembon, Kabupaten Malang sampai Ramadan nanti. Pengikut Thoriqoh Akmaliyah yang tengah menunggu jatuhnya meteor itu sebagai besar tidak bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019.

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kasembon mencatat hanya ada 80 jemaah yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka bisa mengurus formulir A5 atau pindah pilih di TPS sekitar ponpes.

Data tersebut terangkum setelah PPK Kasembon melakukan jemput bola dengan mendatangi ponpes yang dipimpin M Romli itu. "Dari semua jemaah, hanya 80 orang yang sudah tercatat dalam DPT di daerah asal. Kami melakukan kroscek secara online (www.lindungihakpilih). Dan tidak semua santri memiliki hak suara, karena faktor usia," kata PPK Kasembon bidang data dan perencanaan Dwi Awang Rahayu kepada detikcom, Minggu (17/3/2019).


Ia menyampaikan, dari hampir 500 lebih jemaah yang berada di ponpes, hanya sekitar 25 orang yang bisa menyerahkan KTP untuk pendataan pindah pilih. Di luar yakni para santri yang memang sudah memiliki hak pilih.

"Yang diserahkan hanya 25 KTP, mereka sudah tinggal lama, di antaranya asal Lampung. Total yang berhasil didata untuk pindah pilih sebanyak 80 orang yang terdiri dari 47 laki-laki dan 33 perempuan, yang berasal dari berbagai daerah," imbuh Dwi Awang.

Menurutnya, ada 16 warga Ponorogo yang baru beberapa hari datang. Mereka sudah mengurus formulir A5 di tempat asal untuk pindah wilayah tempat memilih. Sementara Khotimun (48), warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, sudah mengurus di TPS asal sebanyak 16 orang.


"Kami cek warga Ponorogo baru datang itu. Sudah 16 orang mengurus di TPS asal. Kalau Pak Khotimun sudah masuk di sini (Kasembon), masuk dalam 80 orang yang terdata pertama,"

Para jemaah sudah terdaftar pindah pilih bisa mencoblos di dua TPS yang berada di sekitar lokasi ponpes 17 April 2019 mendatang. "Para jemaah bisa menggunakan hak suara pada dua TPS terdekat, dan tidak ada rencana menambah TPS," tambah Awang Dwi.

Jadi total hanya 96 jemaah yang terdata dan bisa menggunakan hak suara di Kasembon. Sementara jemaah lainnya terancam kehilangan hak pilihnya di Pemilu 2019 nanti.

Simak Juga "Banyak Golput, KPU Targetkan Partisipan Pemilu 2019 Sebesar 77,5%":

[Gambas:Video 20detik]


(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)

Malang - Ratusan jemaah dari berbagai daerah menetap di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin, Kasembon, Kabupaten Malang sampai Ramadan nanti. Pengikut Thoriqoh Akmaliyah yang tengah menunggu jatuhnya meteor itu sebagai besar tidak bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019.

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kasembon mencatat hanya ada 80 jemaah yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka bisa mengurus formulir A5 atau pindah pilih di TPS sekitar ponpes.

Data tersebut terangkum setelah PPK Kasembon melakukan jemput bola dengan mendatangi ponpes yang dipimpin M Romli itu. "Dari semua jemaah, hanya 80 orang yang sudah tercatat dalam DPT di daerah asal. Kami melakukan kroscek secara online (www.lindungihakpilih). Dan tidak semua santri memiliki hak suara, karena faktor usia," kata PPK Kasembon bidang data dan perencanaan Dwi Awang Rahayu kepada detikcom, Minggu (17/3/2019).


Ia menyampaikan, dari hampir 500 lebih jemaah yang berada di ponpes, hanya sekitar 25 orang yang bisa menyerahkan KTP untuk pendataan pindah pilih. Di luar yakni para santri yang memang sudah memiliki hak pilih.

"Yang diserahkan hanya 25 KTP, mereka sudah tinggal lama, di antaranya asal Lampung. Total yang berhasil didata untuk pindah pilih sebanyak 80 orang yang terdiri dari 47 laki-laki dan 33 perempuan, yang berasal dari berbagai daerah," imbuh Dwi Awang.

Menurutnya, ada 16 warga Ponorogo yang baru beberapa hari datang. Mereka sudah mengurus formulir A5 di tempat asal untuk pindah wilayah tempat memilih. Sementara Khotimun (48), warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, sudah mengurus di TPS asal sebanyak 16 orang.


"Kami cek warga Ponorogo baru datang itu. Sudah 16 orang mengurus di TPS asal. Kalau Pak Khotimun sudah masuk di sini (Kasembon), masuk dalam 80 orang yang terdata pertama,"

Para jemaah sudah terdaftar pindah pilih bisa mencoblos di dua TPS yang berada di sekitar lokasi ponpes 17 April 2019 mendatang. "Para jemaah bisa menggunakan hak suara pada dua TPS terdekat, dan tidak ada rencana menambah TPS," tambah Awang Dwi.

Jadi total hanya 96 jemaah yang terdata dan bisa menggunakan hak suara di Kasembon. Sementara jemaah lainnya terancam kehilangan hak pilihnya di Pemilu 2019 nanti.

Simak Juga "Banyak Golput, KPU Targetkan Partisipan Pemilu 2019 Sebesar 77,5%":

[Gambas:Video 20detik]


(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jemaah yang Tunggu Meteor Jatuh di Ponpes Malang Terancam Golput - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.