SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Komunitas Worlds Malang (Walk Together and Love People With Down Syndrome) melakukan pertemuan dan mengadakan fun walk di area Car Free Day Jalan Ijen, Kota Malang, Minggu (24/3/2019).
Ini adalah komunitas pemerhati down syndrome dari beberapa daerah di Malang. Didalamnya juga ada orangtua anak down syndrome, pemerhati, relawan dll. Puluhan orang berjalan santai. Ada anak-anak yang membawa spanduk dan balon-balon melintasi Jl Ijen yang penuh keramaian.
Anggota komunitas menurut Arnita, ketua Worlds Malang ada 150 an.
"Di dalamnya juga ada pemerhati seperti dokter gigi, syaraf, dokter anak dll. Tak hanya dari orangtua. Ikut komunitas itu menjadi tempat menimba ilmu dan saling menguatkan," ungkap Sri Rahayu, ibu yang memiliki anak down syndrome usia 14 bulan.
Apalagi ia juga senang dengan kegiatan sosial. Pertemuan dengan komunitas dilakukan kadang kopdar atau ketemuan langsung serta lewat chat di aplikasi HP.
Dikatakan Arnita, antar anggota komunitas selain bertemu langsung juga bisa saling chat lewat grup WA, BBM juga SMS.
"Karena ada juga yang tidak menjangkau WA," tandasnya. Dengan berada di grup, maka bisa saling support.
"Karena di dalam grup juga ada dokter-dokter, maka bisa juga dipakai konsultasi. Bisa mengirit biaya," kata ibu berhijab ini.
Peringatan Hari Down Syndrome sedunia dilaksanakan tiap 21 Maret. Namun oleh anggota komunitas sudah dilaksanakan pada 17 Maret 2019 karena mencari hari libur.
Anak-anak berkebutuhan khusus ini saat itu bisa saling menunjukkan bakatnya dengan lomba-lomba tari tradisional, fashion dll.
Juga sempat dihadirkan Adit, drummer down syndrome dari Payakumbuh, Sumatera. Sehingga kegiatan fun walk masih menjadi satu rangkaian peringatan Hari Down Syndrome sedunia.
Selanjutnya kembali ke House of Fatimah di JL Sumbing. Bagi orangtua diberi pelatihan pengolahan kedelai buat susu, tahu dll.
Dikatakan Arnita, penyebab anak down syndrome karena kelebihan kromosom 2-1. Harusnya dari ayah ibu masing-masing memberi satu kromosom. Namun pada anak down syndrome ada kelebihan, yaitu dua. Bisa dibawa dari ayah atau ibunya.
Sedang penyebab pastinya belum diketahui. Bisa karena lingkungan atau paparan bahan kimia. Bisa dari ibu atau ayah saat sebelum menikah dan berdampak pada keturunannya.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Komunitas Worlds Malang (Walk Together and Love People With Down Syndrome) melakukan pertemuan dan mengadakan fun walk di area Car Free Day Jalan Ijen, Kota Malang, Minggu (24/3/2019).
Ini adalah komunitas pemerhati down syndrome dari beberapa daerah di Malang. Didalamnya juga ada orangtua anak down syndrome, pemerhati, relawan dll. Puluhan orang berjalan santai. Ada anak-anak yang membawa spanduk dan balon-balon melintasi Jl Ijen yang penuh keramaian.
Anggota komunitas menurut Arnita, ketua Worlds Malang ada 150 an.
"Di dalamnya juga ada pemerhati seperti dokter gigi, syaraf, dokter anak dll. Tak hanya dari orangtua. Ikut komunitas itu menjadi tempat menimba ilmu dan saling menguatkan," ungkap Sri Rahayu, ibu yang memiliki anak down syndrome usia 14 bulan.
Apalagi ia juga senang dengan kegiatan sosial. Pertemuan dengan komunitas dilakukan kadang kopdar atau ketemuan langsung serta lewat chat di aplikasi HP.
Dikatakan Arnita, antar anggota komunitas selain bertemu langsung juga bisa saling chat lewat grup WA, BBM juga SMS.
"Karena ada juga yang tidak menjangkau WA," tandasnya. Dengan berada di grup, maka bisa saling support.
"Karena di dalam grup juga ada dokter-dokter, maka bisa juga dipakai konsultasi. Bisa mengirit biaya," kata ibu berhijab ini.
Peringatan Hari Down Syndrome sedunia dilaksanakan tiap 21 Maret. Namun oleh anggota komunitas sudah dilaksanakan pada 17 Maret 2019 karena mencari hari libur.
Anak-anak berkebutuhan khusus ini saat itu bisa saling menunjukkan bakatnya dengan lomba-lomba tari tradisional, fashion dll.
Juga sempat dihadirkan Adit, drummer down syndrome dari Payakumbuh, Sumatera. Sehingga kegiatan fun walk masih menjadi satu rangkaian peringatan Hari Down Syndrome sedunia.
Selanjutnya kembali ke House of Fatimah di JL Sumbing. Bagi orangtua diberi pelatihan pengolahan kedelai buat susu, tahu dll.
Dikatakan Arnita, penyebab anak down syndrome karena kelebihan kromosom 2-1. Harusnya dari ayah ibu masing-masing memberi satu kromosom. Namun pada anak down syndrome ada kelebihan, yaitu dua. Bisa dibawa dari ayah atau ibunya.
Sedang penyebab pastinya belum diketahui. Bisa karena lingkungan atau paparan bahan kimia. Bisa dari ibu atau ayah saat sebelum menikah dan berdampak pada keturunannya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saling Menguatkan Lewat Komunitas Worlds Malang - Surya Malang"
Post a Comment