Search

KPU Data Jemaah di Ponpes Malang yang Tunggu Meteor Jatuh - detikNews

Malang - KPU Kabupaten Malang menggunakan strategi jemput bola mendata ratusan jemaah yang tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadien. Kedatangan petugas KPU yakni untuk mensosialisasikan cara mengurus perpindahan DPT sehingga tetap bisa memilih dalam Pemilu 17 April mendatang.

Sejak beberapa pekan terakhir, Ponpes Miftahul Falahil Mubtadin mulai didatangi ratusan jemaah dari berbagai daerah. Mereka datang untuk mengikuti program triwulanan atau acara menunggu meteor jatuh sebagai salah satu tanda-tanda kiamat.

Program tersebut berlangsung hingga Ramadan mendatang. Itu artinya, mereka belum pulang ke tempat asal saat Pemilu 2019 berlangsung. Maka dari itu, KPU kini melakukan pendataan agar para jemaah tetap memberikan suaranya dalam pesta demokrasi nanti.


"Kami sudah jemput bola dengan datangi ponpes itu. Tujuannya mendata seberapa banyak warga luar Kasembon yang ada di situ. Jika ingin pindah pilih dengan mengurus A5, maka kita fasilitasi," kata Ketua KPU Kabupaten Malang, Santoko kepada detikcom, Sabtu (16/3/2019).

"Yang pasti kita datang ke lokasi untuk sosialisasi pada 17 April nanti, warga yang memiliki hak suara agar menggunakan hak pilihnya," imbuhnya

Santoko menambahkan, sesuai regulasi yang ada, pengurusan A5 bisa dilakukan sampai 17 Maret 2019 mendatang. Pindah pilih (A5) dapat diurus jika yang bersangkutan sudah terdaftar di DPT (Pemilih DPTb/Tambahan). Kedua, pemilih khusus (membawa KTP) adalah mereka yang belum terdaftar di DPT.

"Pelayanan untuk menggunakan hak suara di mulai pukul 12.00-13.00 WIB, cukup dengan membawa KTP. Tapi harus memilih di TPS di mana dia beralamat sesuai KTP," tambahnya.


Khusus warga yang berada di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Santoso mengaku telah melakukan sosialisasi pindah pilih kepada santri dan jemaah yang tinggal di sana.

"Total sementara yang pindah hak pilih sebanyak 80 orang terdiri dari 47 laki-laki dan 33 perempuan. Tentunya jumlah bisa berubah, karena proses masih berjalan," lanjutnya.

Ketika ditanya soal penambahan TPS di lokasi pondok, Santoko mengaku belum memikirkan sejauh itu. Pihaknya tengah berupaya memaksimalkan agar warga asal luar daerah yang tinggal sementara di Kasembon untuk menggunakan hak pilih saat Pilpres dan Pileg nanti.

Seperti pendataan dari kepolisian, jumlah warga tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin sampai Ramadan nanti sebanyak 573 orang. Terdiri dari 396 santri dan 117 kepala keluarga. Khusus warga Ponorogo saja berjumlah 59 orang.
(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)

Malang - KPU Kabupaten Malang menggunakan strategi jemput bola mendata ratusan jemaah yang tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadien. Kedatangan petugas KPU yakni untuk mensosialisasikan cara mengurus perpindahan DPT sehingga tetap bisa memilih dalam Pemilu 17 April mendatang.

Sejak beberapa pekan terakhir, Ponpes Miftahul Falahil Mubtadin mulai didatangi ratusan jemaah dari berbagai daerah. Mereka datang untuk mengikuti program triwulanan atau acara menunggu meteor jatuh sebagai salah satu tanda-tanda kiamat.

Program tersebut berlangsung hingga Ramadan mendatang. Itu artinya, mereka belum pulang ke tempat asal saat Pemilu 2019 berlangsung. Maka dari itu, KPU kini melakukan pendataan agar para jemaah tetap memberikan suaranya dalam pesta demokrasi nanti.


"Kami sudah jemput bola dengan datangi ponpes itu. Tujuannya mendata seberapa banyak warga luar Kasembon yang ada di situ. Jika ingin pindah pilih dengan mengurus A5, maka kita fasilitasi," kata Ketua KPU Kabupaten Malang, Santoko kepada detikcom, Sabtu (16/3/2019).

"Yang pasti kita datang ke lokasi untuk sosialisasi pada 17 April nanti, warga yang memiliki hak suara agar menggunakan hak pilihnya," imbuhnya

Santoko menambahkan, sesuai regulasi yang ada, pengurusan A5 bisa dilakukan sampai 17 Maret 2019 mendatang. Pindah pilih (A5) dapat diurus jika yang bersangkutan sudah terdaftar di DPT (Pemilih DPTb/Tambahan). Kedua, pemilih khusus (membawa KTP) adalah mereka yang belum terdaftar di DPT.

"Pelayanan untuk menggunakan hak suara di mulai pukul 12.00-13.00 WIB, cukup dengan membawa KTP. Tapi harus memilih di TPS di mana dia beralamat sesuai KTP," tambahnya.


Khusus warga yang berada di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Santoso mengaku telah melakukan sosialisasi pindah pilih kepada santri dan jemaah yang tinggal di sana.

"Total sementara yang pindah hak pilih sebanyak 80 orang terdiri dari 47 laki-laki dan 33 perempuan. Tentunya jumlah bisa berubah, karena proses masih berjalan," lanjutnya.

Ketika ditanya soal penambahan TPS di lokasi pondok, Santoko mengaku belum memikirkan sejauh itu. Pihaknya tengah berupaya memaksimalkan agar warga asal luar daerah yang tinggal sementara di Kasembon untuk menggunakan hak pilih saat Pilpres dan Pileg nanti.

Seperti pendataan dari kepolisian, jumlah warga tinggal di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin sampai Ramadan nanti sebanyak 573 orang. Terdiri dari 396 santri dan 117 kepala keluarga. Khusus warga Ponorogo saja berjumlah 59 orang.
(sun/bdh)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "KPU Data Jemaah di Ponpes Malang yang Tunggu Meteor Jatuh - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.