MALANG-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang menggelar kegiatan Taman Zona Kreatif (Tazokraf) yang diadakan Sabtu (6/3) hingga Minggu (17/3). Ratusan UMKM dan gebyar seni digelar.
Ketika memasuki Taman Merjosari, Kota Malang, terdapat 65 stand yang menawarkan berbagai macam kerajinan. Mulai dari hasil kerajinan, hingga kuliner. Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Malang, Heri Sunarko mengatakan, acara ini merupakan tahun keempat Tazokraf digelar. Jika sebelumnya ada 7 sub sektor yang digencarkan, seperti kuliner, fashion, kriya, musik hingga seni rupa."Tahun ini, kami menambah satu sektor lagi yang dipetik dari Bekraf pusat, yakni aplikasi dan game," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mewadahi para pelaku start up, pihaknya mulai melakukan penguatan co-working space di setiap kecamatan. "Hari ini, Kecamatan Lowokwaru sebagai leader pertama," jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga meminta Camat setempat untuk melakukan pelaku ekonomi kreatif untuk tahun 2020 mendatang. "Nantinya, pelaku ekonomi kreatif tersebut akan dilebur ke tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain Disbudpar, ke Dinas Perindustrian dan juga Dinas Koperasi, sebagai bentuk penguatan pelaku ekonomi kreatif," papar dia.
Sementara itu, Sekretaris Disbudpar Kota Malang, Dahlia Lusi Rahmawati menambahkan, pihaknya berharap, keberadaan co-working space tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pelaku start up hingga komunitas untuk melakukan kolaborasi. "Dengan meningkatkan ekonomi kreatif, diharapkan ada multiplayer efek. Sehingga, bisa menambah wisatawan yang hadir ke Kota Malang,” papar dia.
Reporter : Irham Thoriq
MALANG-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang menggelar kegiatan Taman Zona Kreatif (Tazokraf) yang diadakan Sabtu (6/3) hingga Minggu (17/3). Ratusan UMKM dan gebyar seni digelar.
Ketika memasuki Taman Merjosari, Kota Malang, terdapat 65 stand yang menawarkan berbagai macam kerajinan. Mulai dari hasil kerajinan, hingga kuliner. Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Malang, Heri Sunarko mengatakan, acara ini merupakan tahun keempat Tazokraf digelar. Jika sebelumnya ada 7 sub sektor yang digencarkan, seperti kuliner, fashion, kriya, musik hingga seni rupa."Tahun ini, kami menambah satu sektor lagi yang dipetik dari Bekraf pusat, yakni aplikasi dan game," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mewadahi para pelaku start up, pihaknya mulai melakukan penguatan co-working space di setiap kecamatan. "Hari ini, Kecamatan Lowokwaru sebagai leader pertama," jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga meminta Camat setempat untuk melakukan pelaku ekonomi kreatif untuk tahun 2020 mendatang. "Nantinya, pelaku ekonomi kreatif tersebut akan dilebur ke tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain Disbudpar, ke Dinas Perindustrian dan juga Dinas Koperasi, sebagai bentuk penguatan pelaku ekonomi kreatif," papar dia.
Sementara itu, Sekretaris Disbudpar Kota Malang, Dahlia Lusi Rahmawati menambahkan, pihaknya berharap, keberadaan co-working space tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pelaku start up hingga komunitas untuk melakukan kolaborasi. "Dengan meningkatkan ekonomi kreatif, diharapkan ada multiplayer efek. Sehingga, bisa menambah wisatawan yang hadir ke Kota Malang,” papar dia.
Reporter : Irham Thoriq
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kota Malang Bakal Bangun Co-Working Space di Setiap Kecamatan - kumparan.com"
Post a Comment