Search

5 Fakta Kebakaran RSSA Kota Malang, Terdengar 4 Kali Ledakan hingga Pasien Dievakuasi - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Akibat panel listrik meledak, bagian belakang bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang terbakar, Rabu (27/2/2019),

Kebakaran yang terjadi pada pukul 13.00 WIB itu membuat pihak rumah sakit segera mengevakuasi sejumlah pasien. Fasilitas IGD, ICU dan paviliun di rumah sakit tak beroperasi pascakebakaran.

Selain itu, suasana rumah sakit pun menjadi gelap gulita akibat panel listrik meledak.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Sebelum terbakar, warga dengar 4 kali ledakan

Ilustrasi ledakan.Shutterstock Ilustrasi ledakan.

Joko Kembang, salah seorang warga yang ada di lokasi kejadian mengatakan, terdengar ledakan sebanyak empat kali sebelum api muncul. 

"Ada suara ledakan empat kali. Sangat keras. Kan saya sedang duduk di sini," kata Joko, Rabu.

Setelah terdengar empat kali ledakan, muncul kepulan asap dari titik sumber ledakan tersebut.

Tidak ada warga yang berani mendekat saat kebakaran terjadi. Sebab, pintu gerbang dekat lokasi yang terbakar tertutup.

"Tidak berani, kan itu ditutup. Dibuka setelah Damkar datang," kata dia.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang Suhatim mengatakan, pihaknya menerima laporan ada kebakaran sekitar pukul 13.30 WIB. Pihaknya langsung menerjunkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran.

Baca Juga: Diawali 4 Kali Ledakan, Bangunan Belakang RSSA Kota Malang Terbakar

2. Hindari asap, 100 pasien dievakuasi 

IlustrasiKompas.com/ Ananda Eka Putra Ilustrasi

Direktur RSSA Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang Restu Kurnia Tjahjani mengatakan, sekitar 100 pasien yang ada di IGD dan ICU sempat dilarikan keluar ruangan agar tidak terpapar asap.

" Pasien karena asap kami keluarkan. Sekarang setelah asap berhenti, kami masukkan lagi," kata Restu saat dikonfirmasi, Rabu.

Meski begitu, Restu memastikan bahwa tidak ada pasien yang terkena paparan asap kebakaran.

"Saya keliling tadi tidak ada. Kami masih hitung. Kurang lebih 100 pasien," ujar Restu.

Pihak rumah sakit dibantu petugas PLN masih menyelidiki penyebab terbakarnya panel listrik tersebut.

Baca Juga: 100 Pasien Dilarikan ke Luar Ruangan saat Kebakaran di RSSA Kota Malang 

3. Sejumlah fasilitas rumah sakit tak beroperasi

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit

Sejumlah ruangan di RSSA Kota Malang, mengalami padam listrik setelah panel listrik di rumah sakit tersebut terbakar, Rabu (27/2/2019).

"Yang terdampak, IGD, ICU, dan paviliun," kata  Restu Kurnia Tjahjani, Rabu.

Sementara itu, pelayanan terhadap pasien sudah pulih setelah kebakaran itu berhasil dipadamkan. Seluruh alat medis difungsikan dengan menggunakan baterai.

"Semua alat backup dengan baterai yang bertahan sekitar 5 sampai 6 jam," kata dia.

Alat medis yang harus menggunakan baterai di antaranya ventilator cuci darah serta monitor. Alasannya, dua alat medis itu dinilai sangat vital untuk pelayanan pasien.

"Ini keadaan darurat, yang pakai baterai itu ventilator cuci darah, monitor. Itu yang vital. Kalau yang tidak vital ya tidak back up," ujar dia.

Pihak rumah sakit juga mendatangkan genset sebagai antisipasi jika aliran listrik ke ruangan tersebut tidak bisa segera dipulihkan.

Baca Juga: Ruang IGD, ICU, dan Paviliun RSSA Kota Malang Padam akibat Panel Listrik Terbakar

4. Kerahkan genset untuk suplai listrik

Ilustrasi listrikKOMPAS / WAWAN H PRABOWO Ilustrasi listrik

Sebelumnya, Direktur RSSA Kota Malang Restu Kurnia Tjahjani mengaku sudah menyewa genset sebagai antisipasi jaringan listrik yang terputus akibat kebakaran tersebut.

"Kalau genset cepet datang, akan menyala lagi," katanya.

Restu membantah tidak menerima pasien akibat kebakaran yang memutus suplai listrik tersebut. Menurutnya, jika ada pasien yang butuh penanganan akan tetap diterima.

"Tetap diterima kalau ada pasien datang," katanya.

Baca Juga: Usai Terjadi Kebakaran, RSSA Kota Malang Gelap Gulita

5. Utamakan pasien gawat darurat

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Pihak rumah sakit belum bisa menerima rujukan pasien yang membutuhkan peralatan medis yang menggunakan aliran listrik.

Pihak rumah sakit hanya mengutamakan penanganan pasien prioritas utama atau gawat darurat.

"Saat ini kami sudah bisa menerima rujukan. Namun kasus yang dapat kami tangani terbatas pada kasus - kasus P1 yang tidak membutuhkan ventilator dan tidak membutuhkan tindakan pembedahan cito (emergency) mengingat belum pulihnya kondisi listrik di IGD, ICU dan Instalasi Bedah Sentral kami yang pemulihannya diperkirakan selama dua hari," kata Kepala Sub Bagian Hukmas dan Pemasaran RSSA Kota Malang Rusyandini Perdana Putri melalui keterangan tertulis, Kamis (28/2/2019).

"Untuk pelayanan yang tidak emergency dan membutuhkan aliran listrik seperti fisioterapi, gigi dan mulut, dan radioterapi sementara belum bisa kami layani sampai dengan aliran listrik normal kembali," tulisnya.

Baca Juga: Pasca-Kebakaran, RSSA Kota Malang Terbatas Terima Pasien

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)


Let's block ads! (Why?)

KOMPAS.com - Akibat panel listrik meledak, bagian belakang bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang terbakar, Rabu (27/2/2019),

Kebakaran yang terjadi pada pukul 13.00 WIB itu membuat pihak rumah sakit segera mengevakuasi sejumlah pasien. Fasilitas IGD, ICU dan paviliun di rumah sakit tak beroperasi pascakebakaran.

Selain itu, suasana rumah sakit pun menjadi gelap gulita akibat panel listrik meledak.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Sebelum terbakar, warga dengar 4 kali ledakan

Ilustrasi ledakan.Shutterstock Ilustrasi ledakan.

Joko Kembang, salah seorang warga yang ada di lokasi kejadian mengatakan, terdengar ledakan sebanyak empat kali sebelum api muncul. 

"Ada suara ledakan empat kali. Sangat keras. Kan saya sedang duduk di sini," kata Joko, Rabu.

Setelah terdengar empat kali ledakan, muncul kepulan asap dari titik sumber ledakan tersebut.

Tidak ada warga yang berani mendekat saat kebakaran terjadi. Sebab, pintu gerbang dekat lokasi yang terbakar tertutup.

"Tidak berani, kan itu ditutup. Dibuka setelah Damkar datang," kata dia.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang Suhatim mengatakan, pihaknya menerima laporan ada kebakaran sekitar pukul 13.30 WIB. Pihaknya langsung menerjunkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran.

Baca Juga: Diawali 4 Kali Ledakan, Bangunan Belakang RSSA Kota Malang Terbakar

2. Hindari asap, 100 pasien dievakuasi 

IlustrasiKompas.com/ Ananda Eka Putra Ilustrasi

Direktur RSSA Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang Restu Kurnia Tjahjani mengatakan, sekitar 100 pasien yang ada di IGD dan ICU sempat dilarikan keluar ruangan agar tidak terpapar asap.

" Pasien karena asap kami keluarkan. Sekarang setelah asap berhenti, kami masukkan lagi," kata Restu saat dikonfirmasi, Rabu.

Meski begitu, Restu memastikan bahwa tidak ada pasien yang terkena paparan asap kebakaran.

"Saya keliling tadi tidak ada. Kami masih hitung. Kurang lebih 100 pasien," ujar Restu.

Pihak rumah sakit dibantu petugas PLN masih menyelidiki penyebab terbakarnya panel listrik tersebut.

Baca Juga: 100 Pasien Dilarikan ke Luar Ruangan saat Kebakaran di RSSA Kota Malang 

3. Sejumlah fasilitas rumah sakit tak beroperasi

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit

Sejumlah ruangan di RSSA Kota Malang, mengalami padam listrik setelah panel listrik di rumah sakit tersebut terbakar, Rabu (27/2/2019).

"Yang terdampak, IGD, ICU, dan paviliun," kata  Restu Kurnia Tjahjani, Rabu.

Sementara itu, pelayanan terhadap pasien sudah pulih setelah kebakaran itu berhasil dipadamkan. Seluruh alat medis difungsikan dengan menggunakan baterai.

"Semua alat backup dengan baterai yang bertahan sekitar 5 sampai 6 jam," kata dia.

Alat medis yang harus menggunakan baterai di antaranya ventilator cuci darah serta monitor. Alasannya, dua alat medis itu dinilai sangat vital untuk pelayanan pasien.

"Ini keadaan darurat, yang pakai baterai itu ventilator cuci darah, monitor. Itu yang vital. Kalau yang tidak vital ya tidak back up," ujar dia.

Pihak rumah sakit juga mendatangkan genset sebagai antisipasi jika aliran listrik ke ruangan tersebut tidak bisa segera dipulihkan.

Baca Juga: Ruang IGD, ICU, dan Paviliun RSSA Kota Malang Padam akibat Panel Listrik Terbakar

4. Kerahkan genset untuk suplai listrik

Ilustrasi listrikKOMPAS / WAWAN H PRABOWO Ilustrasi listrik

Sebelumnya, Direktur RSSA Kota Malang Restu Kurnia Tjahjani mengaku sudah menyewa genset sebagai antisipasi jaringan listrik yang terputus akibat kebakaran tersebut.

"Kalau genset cepet datang, akan menyala lagi," katanya.

Restu membantah tidak menerima pasien akibat kebakaran yang memutus suplai listrik tersebut. Menurutnya, jika ada pasien yang butuh penanganan akan tetap diterima.

"Tetap diterima kalau ada pasien datang," katanya.

Baca Juga: Usai Terjadi Kebakaran, RSSA Kota Malang Gelap Gulita

5. Utamakan pasien gawat darurat

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Pihak rumah sakit belum bisa menerima rujukan pasien yang membutuhkan peralatan medis yang menggunakan aliran listrik.

Pihak rumah sakit hanya mengutamakan penanganan pasien prioritas utama atau gawat darurat.

"Saat ini kami sudah bisa menerima rujukan. Namun kasus yang dapat kami tangani terbatas pada kasus - kasus P1 yang tidak membutuhkan ventilator dan tidak membutuhkan tindakan pembedahan cito (emergency) mengingat belum pulihnya kondisi listrik di IGD, ICU dan Instalasi Bedah Sentral kami yang pemulihannya diperkirakan selama dua hari," kata Kepala Sub Bagian Hukmas dan Pemasaran RSSA Kota Malang Rusyandini Perdana Putri melalui keterangan tertulis, Kamis (28/2/2019).

"Untuk pelayanan yang tidak emergency dan membutuhkan aliran listrik seperti fisioterapi, gigi dan mulut, dan radioterapi sementara belum bisa kami layani sampai dengan aliran listrik normal kembali," tulisnya.

Baca Juga: Pasca-Kebakaran, RSSA Kota Malang Terbatas Terima Pasien

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)


Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Fakta Kebakaran RSSA Kota Malang, Terdengar 4 Kali Ledakan hingga Pasien Dievakuasi - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.