SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak lima SMA swasta di Kota Malang tidak mengajukan bantuan subsidi SPP dari Dinas Pendidikan Jawa Timur. Hal ini karena sekolah merasa siswanya mampu membiayai dana pendidikannya.
"Saat pengajuan ke Dindik Jatim pada September 2018 lalu, ada lima sekolah tak mengajukan proposal. Sedang 29 SMA mengajukan," jelas Rusdi, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA swasta Kota Malang, pada SuryaMalang.com, Minggu (24/2/2019).
Menurut dia, jumlah SMA swasta di Kota Malang ada 34.
Seperti diketahui, Pemprov Jatim membuat program TisTas (Gratis Berkualitas) buat seluruh SMA SMK negeri dan swasta di Jatim mulai tahun ajaran 2019-2020 pada Juli nanti.
Sebab jika mengacu ke SK Gubernur Jatim yang mengatur soal SPP, biayanya kurang. Pada SK itu lebih ke pengaturan buat SPP sekolah negeri. TIap daerah di Jatim ditentukan beda nominalnya. Untuk Kota Malang, SPP SMA Negeri Rp 120.000 per bulan.
"Sedang SPP SMA swasta di Kota Malang kisaran Rp 200.000 sampai Rp 350.000 per bulan," jawab Kepala SMA Nasional Kota Malang ini.
Harapannya, bantuan dari Dindik Jatim bisa jadi subsidi buat sekolah swasta sehingga orangtua tinggal menambah sisanya dari ketentuan SPP sekolah.
"Saya memandang subsidi ini bagus dan bisa membantu walimurid," jawab Rusdi. Terpisah, Saiful Rahman, Kadindik Jatim ketika berada di Malang menyatakan untuk program TisTas disiapkan Rp 2 Triliun per tahun dari APBD. "Kalau ABPDnya naik, ya bisa saja nanti bantuan SPP bisa naik," jelas dia.
Dikatakan, pihaknya sudah memetakan SMA-SMA swasta bonafid yang tidak mau diberikan subsidi. "Mereka juga tidak mau mendapat dana BOS karena merasa mampu membiayai sendiri," jelas Saiful. Di tiap daerah, termasuk Kota Malang ada sekolah yang tak mau dibantu sehingga bisa dialihkan ke yang lain.
"Tapi ya gak banyak SMA sih yang seperti itu. Itu masalahnya," kata dia. Dindik telah mengumpulkan seluruh SMA SMK mengenai dana itu. Ini akan diberikan pada siswa kelas 10 sampai 12.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak lima SMA swasta di Kota Malang tidak mengajukan bantuan subsidi SPP dari Dinas Pendidikan Jawa Timur. Hal ini karena sekolah merasa siswanya mampu membiayai dana pendidikannya.
"Saat pengajuan ke Dindik Jatim pada September 2018 lalu, ada lima sekolah tak mengajukan proposal. Sedang 29 SMA mengajukan," jelas Rusdi, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA swasta Kota Malang, pada SuryaMalang.com, Minggu (24/2/2019).
Menurut dia, jumlah SMA swasta di Kota Malang ada 34.
Seperti diketahui, Pemprov Jatim membuat program TisTas (Gratis Berkualitas) buat seluruh SMA SMK negeri dan swasta di Jatim mulai tahun ajaran 2019-2020 pada Juli nanti.
Sebab jika mengacu ke SK Gubernur Jatim yang mengatur soal SPP, biayanya kurang. Pada SK itu lebih ke pengaturan buat SPP sekolah negeri. TIap daerah di Jatim ditentukan beda nominalnya. Untuk Kota Malang, SPP SMA Negeri Rp 120.000 per bulan.
"Sedang SPP SMA swasta di Kota Malang kisaran Rp 200.000 sampai Rp 350.000 per bulan," jawab Kepala SMA Nasional Kota Malang ini.
Harapannya, bantuan dari Dindik Jatim bisa jadi subsidi buat sekolah swasta sehingga orangtua tinggal menambah sisanya dari ketentuan SPP sekolah.
"Saya memandang subsidi ini bagus dan bisa membantu walimurid," jawab Rusdi. Terpisah, Saiful Rahman, Kadindik Jatim ketika berada di Malang menyatakan untuk program TisTas disiapkan Rp 2 Triliun per tahun dari APBD. "Kalau ABPDnya naik, ya bisa saja nanti bantuan SPP bisa naik," jelas dia.
Dikatakan, pihaknya sudah memetakan SMA-SMA swasta bonafid yang tidak mau diberikan subsidi. "Mereka juga tidak mau mendapat dana BOS karena merasa mampu membiayai sendiri," jelas Saiful. Di tiap daerah, termasuk Kota Malang ada sekolah yang tak mau dibantu sehingga bisa dialihkan ke yang lain.
"Tapi ya gak banyak SMA sih yang seperti itu. Itu masalahnya," kata dia. Dindik telah mengumpulkan seluruh SMA SMK mengenai dana itu. Ini akan diberikan pada siswa kelas 10 sampai 12.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lima dari 29 SMA Swasta di Kota Malang Tidak Ajukan Subdisi SPP ke Pemprov Jatim - Surya Malang"
Post a Comment