Search

Puncak Perayaan Nyepi, Wali Kota dan PHDI Kota Malang Kompak Serukan Pemilu Damai - malangvoice

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri acara Ngembak Geni rangkaian perayaan Nyepi di Candi Badut, Jumat (8/3). (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Puncak perayaan Nyepi tahun baru Saka 1941 berlangsung khidmat di Candi Badut Kabupaten Malang, Jumat (8/3). Menariknya, momentum itu juga jadi ajang menyuarakan pemilu yang damai.

Ya, acara Ngembak Geni yang turut dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji itu mengangkat tema Melalui Catur Brata Penyepian Sukseskan Pemilu 2019. Umat Hindu diajak untuk berperan aktif menyukseskan gelaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Berkaitan dengan tema tersebut, saya mengajak khususnya umat sedharma yang sudah mempunyai hak pilih akan menggunakan hak pilihnya mendatangi TPS yang berada di wilayahnya masing-masing,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang Putu Moda Arsana.

Ia juga mengimbau agar tidak mudah terpengaruh dengan berita yang tidak benar alias hoaks. Penting agar memilih calon pemimpin yang terbaik di antara yang baik.

“Kenali postingan teman anda di grup WA, kalau hoaks ya jangan terpengaruh. Jangan pula disebar karena itu merupakan fitnah yang dipertanggungjawabkan kepada Sang Hyang Widhi,” jelasnya.

Nyepi yaitu pelaksanaan catur brata untuk menemukan kesadaran akan jati dirinya sebagai satu kesatuan pribadi yang utuh. Catur brata Nyepi juga mengandung pesan simbolis untuk mematikan hawa nafsu dalam diri manusia melalui, amati geni atau tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. Amati karya tidak melakukan kegiatan kerja jasmani, meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati lelungaan tidak berpergian melainkan melakukan mawas diri. Amati lelanguan atau tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Upacara Ngembak Geni yang jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi sebagai hari berakhirnya Brata Nyepi setelah menemukan kesadaran akan jati dirinya. Memulai hidup yang baru dengan sikap mental yang kukuh penuh kesadaran untuk mengabdi kepada yang Sang Hyang Widhi Wasa ke dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa dan negara dengan sikap penuh persahabatan dan kedamaian.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi tema perayaan Nyepi yang digelar oleh PHDI Kota Malang. Pihaknya menyayangkan suasana politik Nasional yang belakangan ini dilalui dengan saling hasut.

“Namun tidak demikian dengan apa yang ditunjuk umat Hindu, terutama di Kota Malang. Memberikan contoh berdemokrasi tidak dengan angkara murka,” kata Sutiaji.

Melalui kesempatan ini pula, Sutiaji memohon doa agar Kota Malang yang memang kondusifitas dan keamanannya kuat tetap terjaga.

“Kota Malang ini telah identik dengan toleransinya. Saya mohon doa agar tetap aman dan damai,” pungkasnya. (Hmz/Aka)

Let's block ads! (Why?)

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri acara Ngembak Geni rangkaian perayaan Nyepi di Candi Badut, Jumat (8/3). (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Puncak perayaan Nyepi tahun baru Saka 1941 berlangsung khidmat di Candi Badut Kabupaten Malang, Jumat (8/3). Menariknya, momentum itu juga jadi ajang menyuarakan pemilu yang damai.

Ya, acara Ngembak Geni yang turut dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji itu mengangkat tema Melalui Catur Brata Penyepian Sukseskan Pemilu 2019. Umat Hindu diajak untuk berperan aktif menyukseskan gelaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Berkaitan dengan tema tersebut, saya mengajak khususnya umat sedharma yang sudah mempunyai hak pilih akan menggunakan hak pilihnya mendatangi TPS yang berada di wilayahnya masing-masing,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang Putu Moda Arsana.

Ia juga mengimbau agar tidak mudah terpengaruh dengan berita yang tidak benar alias hoaks. Penting agar memilih calon pemimpin yang terbaik di antara yang baik.

“Kenali postingan teman anda di grup WA, kalau hoaks ya jangan terpengaruh. Jangan pula disebar karena itu merupakan fitnah yang dipertanggungjawabkan kepada Sang Hyang Widhi,” jelasnya.

Nyepi yaitu pelaksanaan catur brata untuk menemukan kesadaran akan jati dirinya sebagai satu kesatuan pribadi yang utuh. Catur brata Nyepi juga mengandung pesan simbolis untuk mematikan hawa nafsu dalam diri manusia melalui, amati geni atau tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. Amati karya tidak melakukan kegiatan kerja jasmani, meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati lelungaan tidak berpergian melainkan melakukan mawas diri. Amati lelanguan atau tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Upacara Ngembak Geni yang jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi sebagai hari berakhirnya Brata Nyepi setelah menemukan kesadaran akan jati dirinya. Memulai hidup yang baru dengan sikap mental yang kukuh penuh kesadaran untuk mengabdi kepada yang Sang Hyang Widhi Wasa ke dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa dan negara dengan sikap penuh persahabatan dan kedamaian.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi tema perayaan Nyepi yang digelar oleh PHDI Kota Malang. Pihaknya menyayangkan suasana politik Nasional yang belakangan ini dilalui dengan saling hasut.

“Namun tidak demikian dengan apa yang ditunjuk umat Hindu, terutama di Kota Malang. Memberikan contoh berdemokrasi tidak dengan angkara murka,” kata Sutiaji.

Melalui kesempatan ini pula, Sutiaji memohon doa agar Kota Malang yang memang kondusifitas dan keamanannya kuat tetap terjaga.

“Kota Malang ini telah identik dengan toleransinya. Saya mohon doa agar tetap aman dan damai,” pungkasnya. (Hmz/Aka)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Puncak Perayaan Nyepi, Wali Kota dan PHDI Kota Malang Kompak Serukan Pemilu Damai - malangvoice"

Post a Comment

Powered by Blogger.