Search

Birokrat, Polisi dan Tentara Kota Malang Bersatu Waspadai Bibit ...

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Menjelang libur panjang Lebaran, tiga pilar pemerintahan dan keamanan di Kota Malang bertemu, Jumat (8/6/2018).

Pertemuan tiga pilar itu dipimpin oleh Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, dan Komandan Kodim 0833 Kota Malang Letkol Inf Nurul Yakin dengan bertajuk "Apel Tiga Pilar" di halaman Balai Kota Malang.

Apel tiga pilar itu diikuti hingga tingkat bawah yakni RW. Unsur tiga pilar di bawah jajaran pemerintahan kota adalah tiga pilar di tingkat kecamatan (Kapolsek, Camat, Danramil), tingkat kelurahan (Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas) hingga tingkat RW yakni Polisi RW dan Ketua RW.

Polisi RW merupakan polisi yang bertugas di masing-masing RW se-Kota Malang. Terdapat 547 orang Polisi RW yang bersinergi bersama 547 Ketua RW se-Kota Malang dalam bekerja.

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri berpesan kepada Polisi RW untuk menjaga wilayah masing-masing. "Terutama ini menjelang libur panjang Lebaran, dan nantinya langsung disambung dengan perhelatan Pilkada. Jadi saya berpesan kepada POlisi RW supaya menjaga dan meningkatkan penjagaan di wilayah kerja masing-masing. Tentunya berkoordinasi dengan Ketua RW masing-masing," ujar Asfuri usai Apel Tiga Pilar itu.

Hal yang harus diwaspadai di Kota Malang, terutama di masa libur panjang Lebaran adalah kejadian pencurian. "Yang paling tinggi masih Curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Paling tinggi masih terjadi di wilayah Lowokwaru. Untuk antisipasi pencurian ini tentunya tidak hanya berharap semata dari Polisi RW tetapi juga perlu kesadaran dari warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," tegas Asfuri.

Kepada masyarakat yang meningggalkan rumah karena mudik ke kampung halaman, Asfuri berpesan supaya si pemilik rumah berpesan kepada petugas keamanan lingkungan setempat, satpam perumahan, penjaga malam, atau tetangga sekitar, atau juga Polisi RW.

Sementara itu, Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi mengapresiasi kehadiran Polisi RW yang bekerjasama dengan Ketua RW.

"Saya sangat mengapresiasi. Tentunya keberadaan Polisi RW akan makin turut menjaga kondusifitas lingkungan sekitar dan Kota Malang pada umumnya. Kepada masyarakat, saya juga berharap melapor kepada Ketua RW atau Polisi RW jika menemukan hal yang mencurigakan di sekitar rumahnya," ujar Wahid.

Hal ini untuk mendeteksi dini tindakan kejahatan. Selain itu, Wahid juga kembali mengingatkan tentang pendeteksian dini bibit bertumbuhnya gerakan radikalisme dari lingkungan terkecil di tingkat RT, RW dan lingkungan.

"Jangan sampai apa yang terjadi di Surabaya (kasus ledakan bom) terjadi di Kota Malang. Kita semua harus menjaga Kota Malang tetap kondusif dan damai," tegas Wahid.

Apel tiga pilar itu diikuti oleh semua unsur tiga pilar dari tingkat kota hingga ke tingkat RW di Kota Malang.

Let's block ads! (Why?)

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Menjelang libur panjang Lebaran, tiga pilar pemerintahan dan keamanan di Kota Malang bertemu, Jumat (8/6/2018).

Pertemuan tiga pilar itu dipimpin oleh Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, dan Komandan Kodim 0833 Kota Malang Letkol Inf Nurul Yakin dengan bertajuk "Apel Tiga Pilar" di halaman Balai Kota Malang.

Apel tiga pilar itu diikuti hingga tingkat bawah yakni RW. Unsur tiga pilar di bawah jajaran pemerintahan kota adalah tiga pilar di tingkat kecamatan (Kapolsek, Camat, Danramil), tingkat kelurahan (Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas) hingga tingkat RW yakni Polisi RW dan Ketua RW.

Polisi RW merupakan polisi yang bertugas di masing-masing RW se-Kota Malang. Terdapat 547 orang Polisi RW yang bersinergi bersama 547 Ketua RW se-Kota Malang dalam bekerja.

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri berpesan kepada Polisi RW untuk menjaga wilayah masing-masing. "Terutama ini menjelang libur panjang Lebaran, dan nantinya langsung disambung dengan perhelatan Pilkada. Jadi saya berpesan kepada POlisi RW supaya menjaga dan meningkatkan penjagaan di wilayah kerja masing-masing. Tentunya berkoordinasi dengan Ketua RW masing-masing," ujar Asfuri usai Apel Tiga Pilar itu.

Hal yang harus diwaspadai di Kota Malang, terutama di masa libur panjang Lebaran adalah kejadian pencurian. "Yang paling tinggi masih Curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Paling tinggi masih terjadi di wilayah Lowokwaru. Untuk antisipasi pencurian ini tentunya tidak hanya berharap semata dari Polisi RW tetapi juga perlu kesadaran dari warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," tegas Asfuri.

Kepada masyarakat yang meningggalkan rumah karena mudik ke kampung halaman, Asfuri berpesan supaya si pemilik rumah berpesan kepada petugas keamanan lingkungan setempat, satpam perumahan, penjaga malam, atau tetangga sekitar, atau juga Polisi RW.

Sementara itu, Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi mengapresiasi kehadiran Polisi RW yang bekerjasama dengan Ketua RW.

"Saya sangat mengapresiasi. Tentunya keberadaan Polisi RW akan makin turut menjaga kondusifitas lingkungan sekitar dan Kota Malang pada umumnya. Kepada masyarakat, saya juga berharap melapor kepada Ketua RW atau Polisi RW jika menemukan hal yang mencurigakan di sekitar rumahnya," ujar Wahid.

Hal ini untuk mendeteksi dini tindakan kejahatan. Selain itu, Wahid juga kembali mengingatkan tentang pendeteksian dini bibit bertumbuhnya gerakan radikalisme dari lingkungan terkecil di tingkat RT, RW dan lingkungan.

"Jangan sampai apa yang terjadi di Surabaya (kasus ledakan bom) terjadi di Kota Malang. Kita semua harus menjaga Kota Malang tetap kondusif dan damai," tegas Wahid.

Apel tiga pilar itu diikuti oleh semua unsur tiga pilar dari tingkat kota hingga ke tingkat RW di Kota Malang.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Birokrat, Polisi dan Tentara Kota Malang Bersatu Waspadai Bibit ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.