Search

Cerita Arni Habiskan 18 Jam Tempuh Perjalanan Malang-Semarang

Jakarta - Pemudik asal Jakarta, Arni, menghabiskan waktu sekitar 18 jam saat menempuh perjalanan dari Malang ke Semarang. Arni adalah salah satu pemudik yang memilih kembali ke Ibu Kota kemarin, Minggu (17/6), karena melihat dalam pemberitaan tentang puncak arus balik yang jatuh pada 18, 19, dan 20 Juni 2018.

"Kami adalah pemudik dari Jakarta menuju Malang. Saya berempat dengan suami dan anak-anak kami yang masih balita. Kami berangkat dari Jakarta, 10 Juni, malam dan alhamdulillah perjalanan menuju kampung halaman lancar dengan transit menginap di Solo. Namun tidak begitu dengan perjalanan arus balik kami," kata Arni kepada detikcom, Senin (18/6/2018).


"Pada awalnya kami berencana pulang tanggal 19 Juni 2018. Namun karena kami tidak ingin terkena macet panjang, karena pada tanggal tersebut diperkirakan puncak arus mudik, kami memutuskan balik lebih awal, yaitu 17 Juni 2018. Dari Kota Malang menuju Jakarta, dengan rencana transit menginap di Semarang," sambung Arni.
Arni menceritakan dia memulai perjalanan Malang menuju Semarang sekitar pukul 05.00 WIB. Arni memilih melewati Jalan Tol Surabaya-Kertosono.

"Kami berangkat selepas subuh dengan menyusuri jalur Malang-Surabaya, kemudian melewati Tol Trans Jawa Surabaya-Kertosono. Perjalanan sangat lancar sampai menjelang exit Tol Bandar di Kediri sampai jam 07.30 pagi," cerita Arni.

"Kemacetan mulai terasa di exit tol ini, karena semua kendaraan dialihkan keluar dari Tol Trans Jawa karena Jalan Tol Bandar-Wilangan ditutup. Sehingga jalur tengah Mojokerto-Nganjuk-Wilangan menjadi sangat padat," imbuh dia.

Arni mengatakan menghabiskan waktu 6 jam untuk mencapai Pintu Tol Wilangan dari exit Jalan Tol Bandar. Padahal jika melihat di peta digital, jarak kedua titik hanya 50 kilometer. "Alhasil, dari exit Tol Bandar menuju pintu Tol Wilangan yang berjarak sekitar 50 km harus ditempuh selama 6 jam lebih, tapi termasuk istirahat sekitar 1,5 jam," ungkap Arni.

Setelah berhasil masuk Pintu Tol Wilangan, Arni mengaku lega karena melihat arus lalu lintas lancar hingga exit Jalan Tol Kertasura pada sore hari. Namun ternyata perjuangannya terbebas dari kemacetan belum berakhir.

"Kami masuk Pintu Tol Wilangan pukul 14.00 WIB dan perjalanan sangat lancar sampai dengan exit Tol Kartasura pukul 16.00 WIB. Saat itu Jalur Tol Fungsional Kartasura-Semarang tidak difungsikan sehingga semua kendaraan dialihkan menuju jalan arteri Solo-Boyolali. Sama dengan perjalanan selepas Tol Bandar, kami terkena macet yang sangat parah, yang dimulai ketika masuk Kota Boyolali," jelas Arni.


"Kendaraan menuju Semarang yang melalui jalur ini sangat padat, bahkan saking padatnya cenderung tidak bergerak. Kendaraan mulai mencair di Kota Salatiga ketika kami tiba di kota ini pukul 20.30 WIB. Polisi menerapkan 1 arah menuju Semarang. Selepas itu, kami istirahat selama 1 jam dan alhamdulillah perjalanan lancar sampai dengan hotel tujuan transit kami di Semarang, meskipun jarum jam menunjuk jam 11 malam," Arni melanjutkan.

Arni membagikan saran kepada pemudik lainnya untuk selalu mengecek aplikasi peta digital agar memahami situasi lalu lintas yang akan dilalui. Dia juga menebak kemacetan selepas tol karena euforia masyarakat yang antusias mencoba Jalan Tol Trans Jawa.

"Pas mau masuk tol, suami tanya, 'Apa kita lewat Pantura aja ya?', ternyata saat kita di tol dan lihat Maps, di Maps ternyata (jalur) Pantura (warna indikator kemacetannya) hijau. Kayaknya semua orang euforia pakai jalur yang sama. Saran saya ke pemudik lainnya, kalau mau berangkat, cek Maps dulu," tutup Arni.

Bagaimana pengalaman mudik Anda tahun 2018 ini? Ceritakan pengalaman dan foto Anda dengan mengirim e-mail ke redaksi@detik.com. Pengalaman Anda bisa jadi berguna bagi pembaca detikcom lainnya. Jangan lupa sertakan nomor seluler Anda agar bisa kami hubungi!

Tol Fungsional Jawa Tengah ke Jakarta Dibuka, cek video selengkapnya di sini:

[Gambas:Video 20detik]


(aud/haf)

Let's block ads! (Why?)

Jakarta - Pemudik asal Jakarta, Arni, menghabiskan waktu sekitar 18 jam saat menempuh perjalanan dari Malang ke Semarang. Arni adalah salah satu pemudik yang memilih kembali ke Ibu Kota kemarin, Minggu (17/6), karena melihat dalam pemberitaan tentang puncak arus balik yang jatuh pada 18, 19, dan 20 Juni 2018.

"Kami adalah pemudik dari Jakarta menuju Malang. Saya berempat dengan suami dan anak-anak kami yang masih balita. Kami berangkat dari Jakarta, 10 Juni, malam dan alhamdulillah perjalanan menuju kampung halaman lancar dengan transit menginap di Solo. Namun tidak begitu dengan perjalanan arus balik kami," kata Arni kepada detikcom, Senin (18/6/2018).


"Pada awalnya kami berencana pulang tanggal 19 Juni 2018. Namun karena kami tidak ingin terkena macet panjang, karena pada tanggal tersebut diperkirakan puncak arus mudik, kami memutuskan balik lebih awal, yaitu 17 Juni 2018. Dari Kota Malang menuju Jakarta, dengan rencana transit menginap di Semarang," sambung Arni.
Arni menceritakan dia memulai perjalanan Malang menuju Semarang sekitar pukul 05.00 WIB. Arni memilih melewati Jalan Tol Surabaya-Kertosono.

"Kami berangkat selepas subuh dengan menyusuri jalur Malang-Surabaya, kemudian melewati Tol Trans Jawa Surabaya-Kertosono. Perjalanan sangat lancar sampai menjelang exit Tol Bandar di Kediri sampai jam 07.30 pagi," cerita Arni.

"Kemacetan mulai terasa di exit tol ini, karena semua kendaraan dialihkan keluar dari Tol Trans Jawa karena Jalan Tol Bandar-Wilangan ditutup. Sehingga jalur tengah Mojokerto-Nganjuk-Wilangan menjadi sangat padat," imbuh dia.

Arni mengatakan menghabiskan waktu 6 jam untuk mencapai Pintu Tol Wilangan dari exit Jalan Tol Bandar. Padahal jika melihat di peta digital, jarak kedua titik hanya 50 kilometer. "Alhasil, dari exit Tol Bandar menuju pintu Tol Wilangan yang berjarak sekitar 50 km harus ditempuh selama 6 jam lebih, tapi termasuk istirahat sekitar 1,5 jam," ungkap Arni.

Setelah berhasil masuk Pintu Tol Wilangan, Arni mengaku lega karena melihat arus lalu lintas lancar hingga exit Jalan Tol Kertasura pada sore hari. Namun ternyata perjuangannya terbebas dari kemacetan belum berakhir.

"Kami masuk Pintu Tol Wilangan pukul 14.00 WIB dan perjalanan sangat lancar sampai dengan exit Tol Kartasura pukul 16.00 WIB. Saat itu Jalur Tol Fungsional Kartasura-Semarang tidak difungsikan sehingga semua kendaraan dialihkan menuju jalan arteri Solo-Boyolali. Sama dengan perjalanan selepas Tol Bandar, kami terkena macet yang sangat parah, yang dimulai ketika masuk Kota Boyolali," jelas Arni.


"Kendaraan menuju Semarang yang melalui jalur ini sangat padat, bahkan saking padatnya cenderung tidak bergerak. Kendaraan mulai mencair di Kota Salatiga ketika kami tiba di kota ini pukul 20.30 WIB. Polisi menerapkan 1 arah menuju Semarang. Selepas itu, kami istirahat selama 1 jam dan alhamdulillah perjalanan lancar sampai dengan hotel tujuan transit kami di Semarang, meskipun jarum jam menunjuk jam 11 malam," Arni melanjutkan.

Arni membagikan saran kepada pemudik lainnya untuk selalu mengecek aplikasi peta digital agar memahami situasi lalu lintas yang akan dilalui. Dia juga menebak kemacetan selepas tol karena euforia masyarakat yang antusias mencoba Jalan Tol Trans Jawa.

"Pas mau masuk tol, suami tanya, 'Apa kita lewat Pantura aja ya?', ternyata saat kita di tol dan lihat Maps, di Maps ternyata (jalur) Pantura (warna indikator kemacetannya) hijau. Kayaknya semua orang euforia pakai jalur yang sama. Saran saya ke pemudik lainnya, kalau mau berangkat, cek Maps dulu," tutup Arni.

Bagaimana pengalaman mudik Anda tahun 2018 ini? Ceritakan pengalaman dan foto Anda dengan mengirim e-mail ke redaksi@detik.com. Pengalaman Anda bisa jadi berguna bagi pembaca detikcom lainnya. Jangan lupa sertakan nomor seluler Anda agar bisa kami hubungi!

Tol Fungsional Jawa Tengah ke Jakarta Dibuka, cek video selengkapnya di sini:

[Gambas:Video 20detik]


(aud/haf)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Arni Habiskan 18 Jam Tempuh Perjalanan Malang-Semarang"

Post a Comment

Powered by Blogger.