JawaPos.com - Tol fungsional Malang-Pandaan, sudah dioperasikan dan digunakan untuk arus mudik lebaran, sejak Jumat (9/6). Sejak kemarin, tol ini sudah dilalui ratusan kendaraan.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Sabtu (9/6) mengecek tol fungsional Malang-Pandaan ini. Hasilnya, ditemukan beberapa masalah.
Dia menjabarkan, mulai dari pintu tol Sumberwuni, Lawang, jalan masuk yang sempit. Sehingga memperlambat laju kendaraan.Kemudian, rambu lalu lintas yang menurutnya terlalu kecil. Akibatnya, masyarakat kurang mengetahui jika jalur ini merupakan jalan alternatif.
"Diperbesar rambunya, agar masyarakat tahu bahwa ini jalur alternatif," kata dia, Sabtu (9/6).
Ujung menambahkan, ada lima jalan yang bersimpangan dengan jalan kampung. Kelimanya berada di Sumberwuni, Pasar Hewan, Bedali, STA 27 dan 28 serta exit Karanglo.
Bahayanya, lanjut Ujung, pengguna tol tidak tahu jika jalan ini bersimpangan dengan jalan kampung. Sehingga, mereka cenderung untuk memacu dengan kecepatan tinggi. "Ini yang agak rawan. Orang tahunya jalan tol, bebas hambatan. Sehingga memacu dengan kecepatan tinggi. Akibatnya bisa saja crossing dengan kampung," katanya lagi.
Solusinya, lanjut laki-laki kelahiran Sidikalang itu, ditempatkan petugas bendera. Fungsinya, untuk mengarahkan pengguna tol agar tidak sampai crossing dengan pengguna jalan kampung. "Flagman itu nanti di back up oleh petugas kepolisian, untuk mengatur lalu lintas," kata dia.
Kemudian pada exit tol Karanglo, Singosari, juga ditempatkan personel untuk atur lalu lintas. Pasalnya, di sana untuk rambu lalu lintas masih belum seattle. Sehingga dibutuhkan personel untuk memberi tanda.
Namun, secara garis besar, tol fungsional ini sudah siap digunakan. Bersama dengan Jasa Marga, PT PP Persero, pihaknya melakukan koordinasi terkait dengan pemfungsian tol ini. "Sudah kami ukur, sepanjang 12 kilometer dan bisa digunakan," tandasnya.
(tik/JPC)
JawaPos.com - Tol fungsional Malang-Pandaan, sudah dioperasikan dan digunakan untuk arus mudik lebaran, sejak Jumat (9/6). Sejak kemarin, tol ini sudah dilalui ratusan kendaraan.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Sabtu (9/6) mengecek tol fungsional Malang-Pandaan ini. Hasilnya, ditemukan beberapa masalah.
Dia menjabarkan, mulai dari pintu tol Sumberwuni, Lawang, jalan masuk yang sempit. Sehingga memperlambat laju kendaraan.Kemudian, rambu lalu lintas yang menurutnya terlalu kecil. Akibatnya, masyarakat kurang mengetahui jika jalur ini merupakan jalan alternatif.
"Diperbesar rambunya, agar masyarakat tahu bahwa ini jalur alternatif," kata dia, Sabtu (9/6).
Ujung menambahkan, ada lima jalan yang bersimpangan dengan jalan kampung. Kelimanya berada di Sumberwuni, Pasar Hewan, Bedali, STA 27 dan 28 serta exit Karanglo.
Bahayanya, lanjut Ujung, pengguna tol tidak tahu jika jalan ini bersimpangan dengan jalan kampung. Sehingga, mereka cenderung untuk memacu dengan kecepatan tinggi. "Ini yang agak rawan. Orang tahunya jalan tol, bebas hambatan. Sehingga memacu dengan kecepatan tinggi. Akibatnya bisa saja crossing dengan kampung," katanya lagi.
Solusinya, lanjut laki-laki kelahiran Sidikalang itu, ditempatkan petugas bendera. Fungsinya, untuk mengarahkan pengguna tol agar tidak sampai crossing dengan pengguna jalan kampung. "Flagman itu nanti di back up oleh petugas kepolisian, untuk mengatur lalu lintas," kata dia.
Kemudian pada exit tol Karanglo, Singosari, juga ditempatkan personel untuk atur lalu lintas. Pasalnya, di sana untuk rambu lalu lintas masih belum seattle. Sehingga dibutuhkan personel untuk memberi tanda.
Namun, secara garis besar, tol fungsional ini sudah siap digunakan. Bersama dengan Jasa Marga, PT PP Persero, pihaknya melakukan koordinasi terkait dengan pemfungsian tol ini. "Sudah kami ukur, sepanjang 12 kilometer dan bisa digunakan," tandasnya.
(tik/JPC)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cek Tol Malang-Pandaan, Kapolres Temukan Beberapa Masalah"
Post a Comment