
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan, pihaknya sudah memetakan kerawanan untuk derby Jatim tersebut. Yakni berdasarkan analisa dan evaluasi pertandingan sebelumnya.
Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi catatan penting. Di antaranya kehadiran suporter tim tamu Bonek, chat rasis bisa memicu perdebatan di media sosial dan perkelahian sesama suporter. Kemudian sterilisasi jalur sampai mengantisipasi sweeping kendaraan di luar Malang dan rekayasa lalu lintas.
"Pemetaan kerawanan berdasarkan evaluasi pertemuan terakhir kedua tim sudah kami lakukan. Ada beberapa item, yang sudah kami tindaklanjuti sebagai antisipasi, seperti kehadiran Bonek dengan pencegahan melalui sosialisasi Polres Surabaya, Gresik, Tanjung Perak, dan polres lain di Jawa Timur," kata Yade kepada wartawan di Mapolres Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, Rabu (10/4/2019).
Polres Malang turut memitigasi, mengedukasi Aremania untuk tidak menyuarakan chat rasisme. Karena ini bisa memicu perdebatan di media sosial. Tak hanya itu, tim Cyber Troop Polres Malang turut memantau perbincangan di media sosial jelang laga klasik tersebut.
Harapannya, suporter tidak menyerobot masuk ke lapangan pertandingan seperti laga sebelumnya. Karena justru membawa dampak terhadap manajemen.
"Dan adanya segelintir oknum suporter yang nekat masuk lapangan, akibatnya manajemen mendapatkan sanksi serta denda. Kami sudah upayakan polsek jajaran untuk menggelar nonton bareng, agar bisa mengurangi animo penonton datang ke Kanjuruhan. Karena tiket sudah habis terjual," imbuh Yade.
Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan dalam pencegahan yakni kehadiran suporter dalam kondisi mabuk akibat mengonsumsi minuman keras. Operasi Cipta Kondisi mulai digelar di Malang Raya guna memberantas peredaran miras.
"Ini menjadi concern kita, suporter datang dalam kondisi mabuk, antisipasinya kita galakkan razia miras di Malang Raya. Kami juga menghimbau untuk tidak melakukan hal tak terpuji dengan sweeping plat di luar Malang," lanjut Yade.
Pengamanan akan melibatkan ribuan personel yang disebar di sejumlah titik. Mulai dari suttle ban, 14 pintu masuk, di luar stadion sampai dengan pengamanan jalur keberangkatan dan kepulangan suporter, tim dan official.
"Sore ini, kita bertemu dengan korwil Aremania, panpel, dan CEO Arema untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan selama pertandingan. "Jika ada kemungkinan terburuk, maka izin laga berikutnya bisa kita kaji lagi, dan itu akan kami sampaikan pada pertemuan sore ini bersama Korwil Aremania, panpel dan CEO Arema FC," pungkas Yade.
(sun/bdh)

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan, pihaknya sudah memetakan kerawanan untuk derby Jatim tersebut. Yakni berdasarkan analisa dan evaluasi pertandingan sebelumnya.
Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi catatan penting. Di antaranya kehadiran suporter tim tamu Bonek, chat rasis bisa memicu perdebatan di media sosial dan perkelahian sesama suporter. Kemudian sterilisasi jalur sampai mengantisipasi sweeping kendaraan di luar Malang dan rekayasa lalu lintas.
"Pemetaan kerawanan berdasarkan evaluasi pertemuan terakhir kedua tim sudah kami lakukan. Ada beberapa item, yang sudah kami tindaklanjuti sebagai antisipasi, seperti kehadiran Bonek dengan pencegahan melalui sosialisasi Polres Surabaya, Gresik, Tanjung Perak, dan polres lain di Jawa Timur," kata Yade kepada wartawan di Mapolres Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, Rabu (10/4/2019).
Polres Malang turut memitigasi, mengedukasi Aremania untuk tidak menyuarakan chat rasisme. Karena ini bisa memicu perdebatan di media sosial. Tak hanya itu, tim Cyber Troop Polres Malang turut memantau perbincangan di media sosial jelang laga klasik tersebut.
Harapannya, suporter tidak menyerobot masuk ke lapangan pertandingan seperti laga sebelumnya. Karena justru membawa dampak terhadap manajemen.
"Dan adanya segelintir oknum suporter yang nekat masuk lapangan, akibatnya manajemen mendapatkan sanksi serta denda. Kami sudah upayakan polsek jajaran untuk menggelar nonton bareng, agar bisa mengurangi animo penonton datang ke Kanjuruhan. Karena tiket sudah habis terjual," imbuh Yade.
Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan dalam pencegahan yakni kehadiran suporter dalam kondisi mabuk akibat mengonsumsi minuman keras. Operasi Cipta Kondisi mulai digelar di Malang Raya guna memberantas peredaran miras.
"Ini menjadi concern kita, suporter datang dalam kondisi mabuk, antisipasinya kita galakkan razia miras di Malang Raya. Kami juga menghimbau untuk tidak melakukan hal tak terpuji dengan sweeping plat di luar Malang," lanjut Yade.
Pengamanan akan melibatkan ribuan personel yang disebar di sejumlah titik. Mulai dari suttle ban, 14 pintu masuk, di luar stadion sampai dengan pengamanan jalur keberangkatan dan kepulangan suporter, tim dan official.
"Sore ini, kita bertemu dengan korwil Aremania, panpel, dan CEO Arema untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan selama pertandingan. "Jika ada kemungkinan terburuk, maka izin laga berikutnya bisa kita kaji lagi, dan itu akan kami sampaikan pada pertemuan sore ini bersama Korwil Aremania, panpel dan CEO Arema FC," pungkas Yade.
(sun/bdh)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Petakan Kerawanan Laga Arema FC vs Persebaya di Malang - detikNews"
Post a Comment