Search

Produk Kota Malang Warnai INACRAFT 2019 - Surya Malang

MALANG - Kolaborasi 3 (tiga) Perangkat Daerah,  Dinas Perindustrian,  Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi Kota Malang pada ajang INACRAFT 2019 di Jakarta Convention Centre, bak ‘penghantar’ merger ketiga lembaga ini dalam menghadapi serta memenangkan kompetisi global perdagangan.

Menampilkan bordir khas Malang, handycraft,  kain dan busana eco print,  keramik dan cinderamata olahan daun pelepah pisang serta jonggol bambu,  menjadi salah satu penguatan serta pengenalan secara meluas potensi industri kriya kota Malang

Walikota Malang Sutiaji,  Ketua TP PKK kota Malang Widayati Sutiaji,  Kepala Dinas Perindustrian Subkhan,  Kepala Dinas Perdagangan Wahyu Setianto dan Kepala Dinas Koperasi UMKM Tri Widyani Pangestuti  hadir secara langsung di Jakarta Convention Centre (24/4/2019) guna memberikan motivasi kepada para pelaku usaha.

“Potensi seni atau industri kriya kita (kota Malang) bisa dikatakan tersebar di lima wilayah kecamatan.  Baik itu kriya tekstil maupun non tekstil. Untuk tekstil yang didalamnya ada industri kain rajutan,  sulaman,  barang jadi tekstil (bantal,  guling,  selimut) hingga seperti yang kita tampilkan di inacraft yakni eco print,  kita memiliki tidak kurang dari 38 unit usaha. Sementara yang non tekstil jumlahnya hingga 237 industri,” jelas Sutiaji.

Melalui ajang seperti ini,  diharapkan produk Kota Malang makin dikenal,  kuat dalam jejaring pasar, dan makin mengglobal.

Sementara itu Lilis Indriyawati,  pemilik produk D'sil homemade yang juga peserta pameran inacraft, mendukung upaya promosi oleh Pemkot Malang.

“Pemasaran produk D’sil homemade awalnya hanya dititip jualkan di beberapa toko dan galery di Kota Malang. Seiring berjalannya waktu sampai dengan sekarang produk kami dalam pemasarannya memanfaatkan sosial media Instagram, mengikuti pameran–pameran yang diselenggarakan di Kota Malang maupun di luar kota Malang dengan dinas terkait (Pemkot Malang),” tutur Lilis.

Jejak langkah tiada henti dalam mengenalkan produknya,  produk D’sil homemade mendapat pesanan dari ibu-ibu Atase Pertahanan yang bertugas ke luar negeri, antara lain di Pakistan, Rusia, Philipina, Papuanugini, Kamboja, Malaysia, Mesir, Thailand, Perancis, Turki, Belanda, Washington DC, Beijing, Kroasia dan Australia.

Pameran The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2019) sendiri berlangsung dari tanggal 24 – 28 April 2019 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, dengan tema ‘JAKARTA ENJOYABLE MULTICULTURAL DIVERSITIES, From Small Village to Global Market’.(Humas/*)

Let's block ads! (Why?)

MALANG - Kolaborasi 3 (tiga) Perangkat Daerah,  Dinas Perindustrian,  Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi Kota Malang pada ajang INACRAFT 2019 di Jakarta Convention Centre, bak ‘penghantar’ merger ketiga lembaga ini dalam menghadapi serta memenangkan kompetisi global perdagangan.

Menampilkan bordir khas Malang, handycraft,  kain dan busana eco print,  keramik dan cinderamata olahan daun pelepah pisang serta jonggol bambu,  menjadi salah satu penguatan serta pengenalan secara meluas potensi industri kriya kota Malang

Walikota Malang Sutiaji,  Ketua TP PKK kota Malang Widayati Sutiaji,  Kepala Dinas Perindustrian Subkhan,  Kepala Dinas Perdagangan Wahyu Setianto dan Kepala Dinas Koperasi UMKM Tri Widyani Pangestuti  hadir secara langsung di Jakarta Convention Centre (24/4/2019) guna memberikan motivasi kepada para pelaku usaha.

“Potensi seni atau industri kriya kita (kota Malang) bisa dikatakan tersebar di lima wilayah kecamatan.  Baik itu kriya tekstil maupun non tekstil. Untuk tekstil yang didalamnya ada industri kain rajutan,  sulaman,  barang jadi tekstil (bantal,  guling,  selimut) hingga seperti yang kita tampilkan di inacraft yakni eco print,  kita memiliki tidak kurang dari 38 unit usaha. Sementara yang non tekstil jumlahnya hingga 237 industri,” jelas Sutiaji.

Melalui ajang seperti ini,  diharapkan produk Kota Malang makin dikenal,  kuat dalam jejaring pasar, dan makin mengglobal.

Sementara itu Lilis Indriyawati,  pemilik produk D'sil homemade yang juga peserta pameran inacraft, mendukung upaya promosi oleh Pemkot Malang.

“Pemasaran produk D’sil homemade awalnya hanya dititip jualkan di beberapa toko dan galery di Kota Malang. Seiring berjalannya waktu sampai dengan sekarang produk kami dalam pemasarannya memanfaatkan sosial media Instagram, mengikuti pameran–pameran yang diselenggarakan di Kota Malang maupun di luar kota Malang dengan dinas terkait (Pemkot Malang),” tutur Lilis.

Jejak langkah tiada henti dalam mengenalkan produknya,  produk D’sil homemade mendapat pesanan dari ibu-ibu Atase Pertahanan yang bertugas ke luar negeri, antara lain di Pakistan, Rusia, Philipina, Papuanugini, Kamboja, Malaysia, Mesir, Thailand, Perancis, Turki, Belanda, Washington DC, Beijing, Kroasia dan Australia.

Pameran The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2019) sendiri berlangsung dari tanggal 24 – 28 April 2019 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, dengan tema ‘JAKARTA ENJOYABLE MULTICULTURAL DIVERSITIES, From Small Village to Global Market’.(Humas/*)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Produk Kota Malang Warnai INACRAFT 2019 - Surya Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.