TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang mulai melakukan sosialisasi pasar halal, e-money, dan kantong kertas. Sosialisasi ini dilakukan saat peresmian tiga pasar yang telah direvitalisasi.
Tiga pasar yang diresmikan, Kamis (18/4/2019) pagi tadi adalah pasar Klojen, pasar Gadang Lama dan Pasar Bunulrejo. Peresmian dilakukan secara serentak di satu lokasi yakni di Pasar Klojen saat pembukaan Festival Pasar Rakyat 2019.
"Ketiga pasar yang diresmikan yakni pasar Klojen, Bunulrejo dan Gadang Lama yang telah selesai direvitalisasi sejak tahun 2018 lalu,” kata Kepala Dinas Perdagangan kota Malang, Wahyu Setyanto.
Ia mengatakan festival pasar rakyat kali ini merupakan festival pasar rakyat yang kedua setelah festival yang pertama dilaksanakan di pasar besar tahun lalu. Kesempatan ini juga dilakukan untuk sosialisasi berbagai program yang akan diterapkan di pasar-pasar Kota Malang.
“Kami juga membagikan 3.000 kantong kertas ke pasar-pasar kota Malang sebagai sosialisasi dan kampanye penggunaan kantong kertas untuk mengurangi penggunaan plastik. Lalu pasar sehat, pasar halal dan penetapan E-Money dalam program Linksaja serta penerapan E-Retribusi,” ujar Wahyu Setyanto.
Wahyu menyebutkan dalam menerapkan pasar sehat dan hala ini pihaknya akan menggandeng BPOM dan MUI untuk melakukan sertifikasi pada baran yang dijual di pasar. Pihaknya, juga akan melakukan pemantau secara rutin untuk mengawasi progam ini.
"Untuk penerapan e-money, kami bekerjasama dengan Kemkominfo dan Telkomsel unuk penerapannya," kata Wahyu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji juga melakukan pemantauan ke dalam areal pasar Klojen dan mencoba berbelanja secara langsung. Kamis (18/4/2019) siang.
Ia mengatakan masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki terkait dengan fasilitas umum yang akan dinikmati oleh masyarakat seperti toilet.
Selain menyosialisasikan pasar halal, e-money, dan kantong kertas, pembukaan tiga pasar Kota Malang revitalisasi ini juga dimeriahkan berbagai hiburan kesenian Malang. (*)
TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang mulai melakukan sosialisasi pasar halal, e-money, dan kantong kertas. Sosialisasi ini dilakukan saat peresmian tiga pasar yang telah direvitalisasi.
Tiga pasar yang diresmikan, Kamis (18/4/2019) pagi tadi adalah pasar Klojen, pasar Gadang Lama dan Pasar Bunulrejo. Peresmian dilakukan secara serentak di satu lokasi yakni di Pasar Klojen saat pembukaan Festival Pasar Rakyat 2019.
"Ketiga pasar yang diresmikan yakni pasar Klojen, Bunulrejo dan Gadang Lama yang telah selesai direvitalisasi sejak tahun 2018 lalu,” kata Kepala Dinas Perdagangan kota Malang, Wahyu Setyanto.
Ia mengatakan festival pasar rakyat kali ini merupakan festival pasar rakyat yang kedua setelah festival yang pertama dilaksanakan di pasar besar tahun lalu. Kesempatan ini juga dilakukan untuk sosialisasi berbagai program yang akan diterapkan di pasar-pasar Kota Malang.
“Kami juga membagikan 3.000 kantong kertas ke pasar-pasar kota Malang sebagai sosialisasi dan kampanye penggunaan kantong kertas untuk mengurangi penggunaan plastik. Lalu pasar sehat, pasar halal dan penetapan E-Money dalam program Linksaja serta penerapan E-Retribusi,” ujar Wahyu Setyanto.
Wahyu menyebutkan dalam menerapkan pasar sehat dan hala ini pihaknya akan menggandeng BPOM dan MUI untuk melakukan sertifikasi pada baran yang dijual di pasar. Pihaknya, juga akan melakukan pemantau secara rutin untuk mengawasi progam ini.
"Untuk penerapan e-money, kami bekerjasama dengan Kemkominfo dan Telkomsel unuk penerapannya," kata Wahyu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji juga melakukan pemantauan ke dalam areal pasar Klojen dan mencoba berbelanja secara langsung. Kamis (18/4/2019) siang.
Ia mengatakan masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki terkait dengan fasilitas umum yang akan dinikmati oleh masyarakat seperti toilet.
Selain menyosialisasikan pasar halal, e-money, dan kantong kertas, pembukaan tiga pasar Kota Malang revitalisasi ini juga dimeriahkan berbagai hiburan kesenian Malang. (*)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Kota Malang Mulai Sosialisasikan Pasar Halal - TIMES Indonesia"
Post a Comment