Search

Bawaslu 'Kehilangan Jejak' Pelaku Money Politics di Malang, Kok Bisa? - detikNews

Malang - Bawaslu Kabupaten Malang belum bisa memeriksa Juwita. Perempuan yang tertangkap sedang membagikan amplop berisi uang, yang diduga money politics untuk memuluskan langkah dua Caleg Partai Demokrat.

Sejak perbuatannya terbongkar, Juwita tidak diketahui keberadaannya. Rumor beredar Juwita sengaja menghilang agar tidak tersangkut pelanggaran pidana.

"Kami sudah dua kali memanggil Juwita, dia adalah yang tertangkap membagi amplop untuk dua caleg dari Partai Demokrat, satu bernama Tono Caleg DPRD Kabupaten Malang dan Nurseta Caleg DPR RI untuk dapil Malang Raya. Yang bersangkutan tak diketahui di mana keberadaannya, suaminya bilang sejak kejadian, tidak pulang," kata Divisi Penindakan Bawaslu Kabupaten Malang George Da Silva ditemui di kantor Panwascam Turen, Jalan Panglima Sudirman, Turen, Kabupaten Malang, Kamis (25/4/2019).


Menurut George, merupakan hak Juwita untuk tak hadir dalam pemanggilan kasus money politics. Namun pihaknya akan terus melanjutkan penanganan perkara ini dengan menghadirkan dua caleg dari Partai Demokrat.

"Itu adalah hak yang bersangkutan tidak hadir dalam pemanggilan. Kita akan tetap melanjutkan penanganan perkara ini sampai nanti dilakukan pengkajian sebelum digelar pleno," terang George.

Dalam keterangan dua saksi penerima, kata George, Juwita telah membagikan amplop untuk 20 rumah di wilayah Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Yakni pada H-1 sebelum pencoblosan.


"Sesuai keterangan saksi bernama Puji dan Khusul. Diduga amplop sudah dibagikan kepada 20 rumah dan satu kios serta warung kopi. Di rumah Pak Khusnul, Juwita memberikan dua amplop masing-masing untuk Pak Khusnul dan istrinya, saat itulah perbuatan Juwita dilaporkan kepada pengawas desa bernama Ansori," terang George.

Ansori sebagai pengawas desa sempat menguntit gerak gerik Juwita yang terus membagikan amplop untuk menggalang suara bagi dua caleg Partai Demokrat. "Sempat didokumentasikan, tetapi Juwita kemudian tahu dan lari menghilangkan jejak," ujar George.

Juwita dikabarkan tinggal di Jalan Kebonalas, Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Namun warga mengaku tak mengenal Juwita sosok yang diduga membagikan uang dan tertangkap pengawas desa.

Pengawas Desa Pagedangan Ansori yang ditemui di Kantor Panwascam Turen, mengaku sudah kehilangan jejak Juwita sejak kejadian itu terungkap. "Kami dua kali berikan undangan ke rumahnya, kata suaminya Juwita sudah pergi dan tak pulang setelah tertangkap bagi-bagi uang," kata Ansori terpisah.
(sun/iwd)

Let's block ads! (Why?)

Malang - Bawaslu Kabupaten Malang belum bisa memeriksa Juwita. Perempuan yang tertangkap sedang membagikan amplop berisi uang, yang diduga money politics untuk memuluskan langkah dua Caleg Partai Demokrat.

Sejak perbuatannya terbongkar, Juwita tidak diketahui keberadaannya. Rumor beredar Juwita sengaja menghilang agar tidak tersangkut pelanggaran pidana.

"Kami sudah dua kali memanggil Juwita, dia adalah yang tertangkap membagi amplop untuk dua caleg dari Partai Demokrat, satu bernama Tono Caleg DPRD Kabupaten Malang dan Nurseta Caleg DPR RI untuk dapil Malang Raya. Yang bersangkutan tak diketahui di mana keberadaannya, suaminya bilang sejak kejadian, tidak pulang," kata Divisi Penindakan Bawaslu Kabupaten Malang George Da Silva ditemui di kantor Panwascam Turen, Jalan Panglima Sudirman, Turen, Kabupaten Malang, Kamis (25/4/2019).


Menurut George, merupakan hak Juwita untuk tak hadir dalam pemanggilan kasus money politics. Namun pihaknya akan terus melanjutkan penanganan perkara ini dengan menghadirkan dua caleg dari Partai Demokrat.

"Itu adalah hak yang bersangkutan tidak hadir dalam pemanggilan. Kita akan tetap melanjutkan penanganan perkara ini sampai nanti dilakukan pengkajian sebelum digelar pleno," terang George.

Dalam keterangan dua saksi penerima, kata George, Juwita telah membagikan amplop untuk 20 rumah di wilayah Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Yakni pada H-1 sebelum pencoblosan.


"Sesuai keterangan saksi bernama Puji dan Khusul. Diduga amplop sudah dibagikan kepada 20 rumah dan satu kios serta warung kopi. Di rumah Pak Khusnul, Juwita memberikan dua amplop masing-masing untuk Pak Khusnul dan istrinya, saat itulah perbuatan Juwita dilaporkan kepada pengawas desa bernama Ansori," terang George.

Ansori sebagai pengawas desa sempat menguntit gerak gerik Juwita yang terus membagikan amplop untuk menggalang suara bagi dua caleg Partai Demokrat. "Sempat didokumentasikan, tetapi Juwita kemudian tahu dan lari menghilangkan jejak," ujar George.

Juwita dikabarkan tinggal di Jalan Kebonalas, Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Namun warga mengaku tak mengenal Juwita sosok yang diduga membagikan uang dan tertangkap pengawas desa.

Pengawas Desa Pagedangan Ansori yang ditemui di Kantor Panwascam Turen, mengaku sudah kehilangan jejak Juwita sejak kejadian itu terungkap. "Kami dua kali berikan undangan ke rumahnya, kata suaminya Juwita sudah pergi dan tak pulang setelah tertangkap bagi-bagi uang," kata Ansori terpisah.
(sun/iwd)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bawaslu 'Kehilangan Jejak' Pelaku Money Politics di Malang, Kok Bisa? - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.