Search

Pengaruh Kawasan Pecinan Bagi Perkembangan Kota Malang | merdeka.com - merdeka.com

Merdeka.com - Kawasan Pecinan mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan Kota Malang dan sekitarnya. Kawasan tersebut berkembang menjadi pusat perdagangan dan industri yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.

BERITA TERKAIT

Sejarawan Dwi Cahyono mengatakan, posisi kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur salah satunya akibat dari perkembangan kawasan pecinan yang begitu pesat. Padahal, Kota Malang berada di bawah Pasuruan, yang menjadi ibu kota karisidenan di zaman Belanda.

"Pecinan menjadi salah satu yang menyebabkan Kota Malang menjadi Kota nomor 2 di Jawa Timur, dulunya hanya nomor 7 atau 8. Kota Malang hanya karisidenan di bawah Pasuruan sampai benar-benar menjadi kawasan industri, ya karena awalnya Pecinan itu," kata sejarawan Dwi Cahyono kepada merdeka.com, Rabu (6/2).

Kemunculan kawasan Pecinan ditandai dengan Klenteng Eng An Kiong disusul pembangunan infrastruktur yang lain secara pesat. Para saudagar membawa barang-barang dagangan ke kawasan Pecinan di kawasan Comboran Kota Malang.

Jalan Pecinan di Malang 2019 Merdeka.com

"Kemudian mengajukan usulan adanya Stasiun Kereta Api Kota Lama untuk mendatangkan barang agar bisa masuk. Pasarnya di sekitaran Pecinan situ," jelasnya.

Pemerintah Belanda sebenarnya tidak setuju dengan keberadaan pasar saat itu, bahkan sempat berniat memindahkan ke kawasan utara sungai Brantas, yang saat ini menjadi Pasar Burung. Tetapi kawasan Pecinan terus berkembang hingga kemudian menguasai pasar yang menjadi cikal pasar besar sekarang.

"Bahkan mereka patungan membangun pasar itu, tempat berkumpulnya mereka," tegasnya.

Karena dipandang strategis, belakangan Pasar Pecinan yang milik swasta tersebut diambil alih oleh Pemerintahan Belanda. Pasar tersebut kemudian menjadi Pasar Besar Malang sekarang ini.

Saat itu Malang menjadi pusat perdagangan yang strategis, sehingga Belanda memindahkan residenanya di Pasuruan ke Malang. Otomatis setelah pemindahan diikuti fasilitas-fasilitas pendukungnya.

"Karena residennya dipindah di Malang di kawasan Alun-Alun itu, akhirnya semua mengikuti," katanya.

Sepanjang 1915-1918 semua fasilitas pemerintah Belanda mulai bermunculan. Saat itu, kantor pemerintahan, bank, sekolah dan rumah sakit mulai dibangun satu per satu.

Jalan Pecinan di Malang 2019 Merdeka.com

"Karena itu kemudian dibangun Javasbank yang sekarang menjadi Kantor BI, Kantor Residen di Pegadaian, Concordia, sekolah dan rumah sakit. Sehingga cepat sekali Malang menjadi kota besar. Awalnya memang dari Pecinan itu," tegasnya.

Alun-Alun yang semula hanya tanah lapang Hotel Pelangi dan Gereja, berkembang dengan munculnya bangunan-bangunan fasilitas pemerintah Belanda. Tidak bisa dipungkiri Pemerintah Belanda saat itu memang mengatur dan mengawasi perkembangan Pecinan.

Peran kawasan Comboran-Pasar Besar- Klenteng hingga saat ini pun masih dirasakan, terutama keberadaan Pasar Besar sebagai roda perekonomian.

"Karena itu seharusnya pemerintah memperhatikan betul Pasar Besar dan cikal bakalnya," pungkas Dwi yang juga pemilik Rumah Makan Inggil itu. [dan]

Let's block ads! (Why?)

Merdeka.com - Kawasan Pecinan mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan Kota Malang dan sekitarnya. Kawasan tersebut berkembang menjadi pusat perdagangan dan industri yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.

BERITA TERKAIT

Sejarawan Dwi Cahyono mengatakan, posisi kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur salah satunya akibat dari perkembangan kawasan pecinan yang begitu pesat. Padahal, Kota Malang berada di bawah Pasuruan, yang menjadi ibu kota karisidenan di zaman Belanda.

"Pecinan menjadi salah satu yang menyebabkan Kota Malang menjadi Kota nomor 2 di Jawa Timur, dulunya hanya nomor 7 atau 8. Kota Malang hanya karisidenan di bawah Pasuruan sampai benar-benar menjadi kawasan industri, ya karena awalnya Pecinan itu," kata sejarawan Dwi Cahyono kepada merdeka.com, Rabu (6/2).

Kemunculan kawasan Pecinan ditandai dengan Klenteng Eng An Kiong disusul pembangunan infrastruktur yang lain secara pesat. Para saudagar membawa barang-barang dagangan ke kawasan Pecinan di kawasan Comboran Kota Malang.

Jalan Pecinan di Malang 2019 Merdeka.com

"Kemudian mengajukan usulan adanya Stasiun Kereta Api Kota Lama untuk mendatangkan barang agar bisa masuk. Pasarnya di sekitaran Pecinan situ," jelasnya.

Pemerintah Belanda sebenarnya tidak setuju dengan keberadaan pasar saat itu, bahkan sempat berniat memindahkan ke kawasan utara sungai Brantas, yang saat ini menjadi Pasar Burung. Tetapi kawasan Pecinan terus berkembang hingga kemudian menguasai pasar yang menjadi cikal pasar besar sekarang.

"Bahkan mereka patungan membangun pasar itu, tempat berkumpulnya mereka," tegasnya.

Karena dipandang strategis, belakangan Pasar Pecinan yang milik swasta tersebut diambil alih oleh Pemerintahan Belanda. Pasar tersebut kemudian menjadi Pasar Besar Malang sekarang ini.

Saat itu Malang menjadi pusat perdagangan yang strategis, sehingga Belanda memindahkan residenanya di Pasuruan ke Malang. Otomatis setelah pemindahan diikuti fasilitas-fasilitas pendukungnya.

"Karena residennya dipindah di Malang di kawasan Alun-Alun itu, akhirnya semua mengikuti," katanya.

Sepanjang 1915-1918 semua fasilitas pemerintah Belanda mulai bermunculan. Saat itu, kantor pemerintahan, bank, sekolah dan rumah sakit mulai dibangun satu per satu.

Jalan Pecinan di Malang 2019 Merdeka.com

"Karena itu kemudian dibangun Javasbank yang sekarang menjadi Kantor BI, Kantor Residen di Pegadaian, Concordia, sekolah dan rumah sakit. Sehingga cepat sekali Malang menjadi kota besar. Awalnya memang dari Pecinan itu," tegasnya.

Alun-Alun yang semula hanya tanah lapang Hotel Pelangi dan Gereja, berkembang dengan munculnya bangunan-bangunan fasilitas pemerintah Belanda. Tidak bisa dipungkiri Pemerintah Belanda saat itu memang mengatur dan mengawasi perkembangan Pecinan.

Peran kawasan Comboran-Pasar Besar- Klenteng hingga saat ini pun masih dirasakan, terutama keberadaan Pasar Besar sebagai roda perekonomian.

"Karena itu seharusnya pemerintah memperhatikan betul Pasar Besar dan cikal bakalnya," pungkas Dwi yang juga pemilik Rumah Makan Inggil itu. [dan]

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pengaruh Kawasan Pecinan Bagi Perkembangan Kota Malang | merdeka.com - merdeka.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.