TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Atlet dan official sepeda downhill yang tergabung dalam ISSI Kota Malang telah menginjakkan kaki kembali di Malang.
Para atlet ini baru saja melewati mimpi buruk di Palu, karena saat mereka menjalani persiapan untuk mengikuti kejuaraan Downhill Palu Nomoni Selena Down Hill 2018, terjadi gempa dan tsunami di Palu, Jumat (28/9/2018)
Sejatinya para atlet Malang yang terdiri dari Arinda Novianti, Ismail Nurdin Anshori, Nanda Bagus Efendi dan satu official, akan berlaga pada 29-30 September 2018 ini. Namun rencana itu urung terwujud karena Palu diguncang bencana.
"Setelah dapat kabar soal gempa dan tsunami kami langsung cari kabar soal kondisi mereka di sana. Sempat kesulitan karena tidak ada sinyal."
"Jadi atlet dan official ini berangkat bersama klub, satu klubnya terdiri dari beberapa daerah tidak hanya Malang saja, jadi juga ada dari Samarinda. Dari situ kami terus berkabar," kata Sugeng Tri Hartono, Binpres ISSI Kota Malang pada Surya.co.id, Minggu (30/9/2018) sore.
Meski pihaknya tak ikut ke Palu dan tidak ada saat bencana terjadi, Tono panggilan akrabnya mengatakan ia mendapat cerita dari atletnya, sehingga akhirnya dapat selamat dari bencana itu.
"Kalau cerita yang saya dapat itu, saat kejadian tim langsung menyelamatkan diri ke hutan. Entah hutan atau apa, yang pasti mereka pergi ke dataran yang lebih tinggi, hingga akhirnya tersebarlah foto saat tim tidur di rumput-rumput itu."
"Awalnya kami sulit dapat kabar, kami telepon pelatih tidak bisa, namun ketika bisa berkabar langsung kami dikasih tahu kalau semua selamat," jelasnya.
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Atlet dan official sepeda downhill yang tergabung dalam ISSI Kota Malang telah menginjakkan kaki kembali di Malang.
Para atlet ini baru saja melewati mimpi buruk di Palu, karena saat mereka menjalani persiapan untuk mengikuti kejuaraan Downhill Palu Nomoni Selena Down Hill 2018, terjadi gempa dan tsunami di Palu, Jumat (28/9/2018)
Sejatinya para atlet Malang yang terdiri dari Arinda Novianti, Ismail Nurdin Anshori, Nanda Bagus Efendi dan satu official, akan berlaga pada 29-30 September 2018 ini. Namun rencana itu urung terwujud karena Palu diguncang bencana.
"Setelah dapat kabar soal gempa dan tsunami kami langsung cari kabar soal kondisi mereka di sana. Sempat kesulitan karena tidak ada sinyal."
"Jadi atlet dan official ini berangkat bersama klub, satu klubnya terdiri dari beberapa daerah tidak hanya Malang saja, jadi juga ada dari Samarinda. Dari situ kami terus berkabar," kata Sugeng Tri Hartono, Binpres ISSI Kota Malang pada Surya.co.id, Minggu (30/9/2018) sore.
Meski pihaknya tak ikut ke Palu dan tidak ada saat bencana terjadi, Tono panggilan akrabnya mengatakan ia mendapat cerita dari atletnya, sehingga akhirnya dapat selamat dari bencana itu.
"Kalau cerita yang saya dapat itu, saat kejadian tim langsung menyelamatkan diri ke hutan. Entah hutan atau apa, yang pasti mereka pergi ke dataran yang lebih tinggi, hingga akhirnya tersebarlah foto saat tim tidur di rumput-rumput itu."
"Awalnya kami sulit dapat kabar, kami telepon pelatih tidak bisa, namun ketika bisa berkabar langsung kami dikasih tahu kalau semua selamat," jelasnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Atlet Tim Sepeda Kota Malang Masuk Hutan Menyelamatkan ..."
Post a Comment