Search

Mahasiswa Malang Demo Lagi, Ini Tuntutannya Pada Pemerintah

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Aksi unjuk rasa kembali terjadi di depan gedung DPRD Kota Malang, Rabu (26/9/2018). Kali ini aksi unjuk rasa dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (AMPRI). Ini merupakan kali ketiga dalam tiga hari terakhir terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa kota Malang.

Adapun pada aksi unjuk rasa kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam AMPRI tersebut menyuarakan tiga tuntutan. Pertama adalah meminta agar pemerintah secepat mungkin menstabilkan nilai tukar Rupiah yang merosot. Selanjutnya mahasiswa juga menuntut kepada pemerintah untuk segera menegakkan hukum. Utamanya terkait kasus yang menimpa DPRD Kota Malang.

AMPRI mendesak kepada penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus yang menimpa 41 orang anggota DPRD Kota Malang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Mahasiswa juga meminta pemerintah menghapus peraturan presiden no 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.

Korlap aksi unjuk rasa, Hariono menjelaskan bahwa apa yang dialami masyarakat hari ini sungguh memprihatinkan. Bahkan pemerintah yang seharusnya peka terhadap penderitaan rakyat justru seolah tak melakukan tindakan nyata.

"Saat ini dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar (USA) sangat berpengaruh kepada harga kebutuhan pokok. Saat ini semua semakin mahal dan itu membuat masyarakat menderita," terangnya Rabu (26/9/2018).

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa juga berteriak agar anggota DPRD Kota Malang turun menemui mereka. Namun, lantaran pada kesempatan yang sama anggota DPRD Kota Malang tengah menggelar rapat paripurna, maka massa aksi tak ditemui oleh anggota DPRD.

Kecewa lantaran keinginan mereka tak terpenuhi, massa aksi mencoba untuk merangsek masuk ke dalam gedung DPRD. Namun, upaya mereka dihalangi oleh petugas kepolisian yang berjaga disekitar area gedung dewan. Aksi saling dorong sempat terjadi di depan gerbang masuk gedung DPRD Kota Malang.

Tak hanya itu, massa aksi juga meluapkan kekecewaan dengan membakar ban bekas di depan gedung DPRD. Mereka juga mengancam akan kembali melakukan aksi dengan membawa massa dalam jumlah yang lebih besar. Sebab, apa yang menjadi tuntutan merela sejauh ini belum mendapat respon dari DPRD Kota Malang.

"Kami akan kembali mengatur strategi kembali agar nantinya anggota DPRD mau menanggapi tuntutan yang kami ajukan. Jika tetap tidak ada respon, maka jangan salahkan kami jika kembali melakikan aksi dengan massa yang lebih besar," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Aksi unjuk rasa kembali terjadi di depan gedung DPRD Kota Malang, Rabu (26/9/2018). Kali ini aksi unjuk rasa dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Indonesia (AMPRI). Ini merupakan kali ketiga dalam tiga hari terakhir terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa kota Malang.

Adapun pada aksi unjuk rasa kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam AMPRI tersebut menyuarakan tiga tuntutan. Pertama adalah meminta agar pemerintah secepat mungkin menstabilkan nilai tukar Rupiah yang merosot. Selanjutnya mahasiswa juga menuntut kepada pemerintah untuk segera menegakkan hukum. Utamanya terkait kasus yang menimpa DPRD Kota Malang.

AMPRI mendesak kepada penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus yang menimpa 41 orang anggota DPRD Kota Malang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Mahasiswa juga meminta pemerintah menghapus peraturan presiden no 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.

Korlap aksi unjuk rasa, Hariono menjelaskan bahwa apa yang dialami masyarakat hari ini sungguh memprihatinkan. Bahkan pemerintah yang seharusnya peka terhadap penderitaan rakyat justru seolah tak melakukan tindakan nyata.

"Saat ini dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar (USA) sangat berpengaruh kepada harga kebutuhan pokok. Saat ini semua semakin mahal dan itu membuat masyarakat menderita," terangnya Rabu (26/9/2018).

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa juga berteriak agar anggota DPRD Kota Malang turun menemui mereka. Namun, lantaran pada kesempatan yang sama anggota DPRD Kota Malang tengah menggelar rapat paripurna, maka massa aksi tak ditemui oleh anggota DPRD.

Kecewa lantaran keinginan mereka tak terpenuhi, massa aksi mencoba untuk merangsek masuk ke dalam gedung DPRD. Namun, upaya mereka dihalangi oleh petugas kepolisian yang berjaga disekitar area gedung dewan. Aksi saling dorong sempat terjadi di depan gerbang masuk gedung DPRD Kota Malang.

Tak hanya itu, massa aksi juga meluapkan kekecewaan dengan membakar ban bekas di depan gedung DPRD. Mereka juga mengancam akan kembali melakukan aksi dengan membawa massa dalam jumlah yang lebih besar. Sebab, apa yang menjadi tuntutan merela sejauh ini belum mendapat respon dari DPRD Kota Malang.

"Kami akan kembali mengatur strategi kembali agar nantinya anggota DPRD mau menanggapi tuntutan yang kami ajukan. Jika tetap tidak ada respon, maka jangan salahkan kami jika kembali melakikan aksi dengan massa yang lebih besar," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mahasiswa Malang Demo Lagi, Ini Tuntutannya Pada Pemerintah"

Post a Comment

Powered by Blogger.