JAKARTA, KOMPAS.com - Malang Flower Carnival (MFC) 2018 yang memasuki tahun ke delapan ini akan diselengarakan pada 16 Sepetember di jalan Ijen, Kota Malang. Acara ini akan berlangsung pukul 13.00-17.00 WIB.
Acara ini dikemas dalam tema Eksotika Bunga Nusantara sebagai upaya branding kota Malang sebagai Kota Bunga.
Akan ada 150 hingga 180 peserta yang menggunakan kostum dengan ornamen bunga, terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Hal ini sebagai wujud kepedulian dan upaya melestarikan lingkungan.
“Untuk acara ini, karakter busana peserta harus berasal dari 75 persen dengan ornamen bunga dan terbuat dari bahan daur ulang sebagai wujud kepedulian dalam pelestarian lingkungan,” ucap Agus Sunanda, pengagas sekaligus Ketua Pelaksana MFC 2018.
Baca juga: Jangan Lewatkan Serunya Malang Flower Carnival 2018
Setiap kostum yang digunakan oleh 150 hingga 180 peserta harus mengandung 75 persen barang daur ulang. Kostum ini dibuat sendiri oleh peserta sesuai sesuai kreativitas mereka. Setiap kostum diperkirakan memiliki berat minimal 14 kg.
Bahan yang paling banyak digunakan adalah libah kain, plastik, spons, dan sandal karena Malang memiliki banyak industri sandal. Selain itu lidi aren juga digunakan untuk ornamen kostum.
Para peserta karnaval akan melenggak di sepanjang Jalan Ijen, yaitu sekitar 800 meter, dengan kondisi jalan yang lurus dan rindang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Malang Flower Carnival (MFC) 2018 yang memasuki tahun ke delapan ini akan diselengarakan pada 16 Sepetember di jalan Ijen, Kota Malang. Acara ini akan berlangsung pukul 13.00-17.00 WIB.
Acara ini dikemas dalam tema Eksotika Bunga Nusantara sebagai upaya branding kota Malang sebagai Kota Bunga.
Akan ada 150 hingga 180 peserta yang menggunakan kostum dengan ornamen bunga, terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Hal ini sebagai wujud kepedulian dan upaya melestarikan lingkungan.
“Untuk acara ini, karakter busana peserta harus berasal dari 75 persen dengan ornamen bunga dan terbuat dari bahan daur ulang sebagai wujud kepedulian dalam pelestarian lingkungan,” ucap Agus Sunanda, pengagas sekaligus Ketua Pelaksana MFC 2018.
Baca juga: Jangan Lewatkan Serunya Malang Flower Carnival 2018
Setiap kostum yang digunakan oleh 150 hingga 180 peserta harus mengandung 75 persen barang daur ulang. Kostum ini dibuat sendiri oleh peserta sesuai sesuai kreativitas mereka. Setiap kostum diperkirakan memiliki berat minimal 14 kg.
Bahan yang paling banyak digunakan adalah libah kain, plastik, spons, dan sandal karena Malang memiliki banyak industri sandal. Selain itu lidi aren juga digunakan untuk ornamen kostum.
Para peserta karnaval akan melenggak di sepanjang Jalan Ijen, yaitu sekitar 800 meter, dengan kondisi jalan yang lurus dan rindang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kostum dalam Malang Flower Carnival 2018 Gunakan Bahan Daur ..."
Post a Comment