Pengumuman gangguan aliran air dari PDAM Kota Malang yang disampaikan melalui cuitannya di twitter. (@pdammalangkota).
MALANGTIMES - Sudah dua pekan lamanya, pelanggan PDAM Kota Malang harus mengelus dada lantaran air tak mengalir seperti biasanya. Bahkan pada Sabtu (19/1/2019) pagi tadi, pelanggan kembali diberitahukan jika masih ada gangguan terhadap tandon air yang menyebabkan aliran air kecil bahkan tak mengalir sama sekali.
Merasa geram, warganet pun memberikan beragam kritik dan saran kepada PDAM Kota Malang melalui akun resmi Twitter mereka. Bahkan, ada yang langsung melaporkan kegeraman itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan cara menautkan cuitannya kepada akun resmi milik Jokowi di @Jokowi.
Bukan hanya Jokowi. Akun resmi milik Wakil Presiden Jusuf Kalla @Pak_JK beserta Wali Kota Malang Sutiaji @sutiaji1964 juga ia beri tanda. Harapannya masalah krisis air yang menimpa ribuan pelanggan itu dapat segera terselesaikan.
"Pak kenapa air di tempat kami sering tidak mengalir. Jl Malik Dalam Buring Kedungkandang. Hampir tiap hari air mati dan menyala malam hari. Mohon bantuan penyelesaian," cuit Akbar Koesoema dengan menautkan pada akun Jokowi, Jusuf Kalla, dan Sutiaji dalam kolom komentar cuitan @pdammalangkota yang memberi pengumuman bahwa masih ada gangguan pada tandon air Buring Bawah milik PDAM Kota Malang yang berpotensi membuat aliran kecil bahkan mati, Sabtu (19/1/2019).
"Sudah biasa brader, saban hari lhoo..," tambah Yuninda Astriane.
"Sudah kulina (twrbiasa; red) ya kita. Sabar nggih bu, mandi di pemandian wendit apa kita," timpal Herry Wicaksono sembari memberi emoji tertawa.
"Pancet ae yo (tetap saja ya; red), terjadi penurunan debit air tandon buring bawah. Sudah 2 minggu lebih lho! Kalau tandon Buring bawah sering mengalami penurunan debit air, mbok ya segera dicarikan solusi. Dan sebaiknya memberikan informasi yang transparan. Jadi kami mengerti tidak memaki," tulis hesti ratnasari sembari menandai akun milik @sutiaji1964.
Anomali air bersih PDAM Kota Malang ini memang sudah ramai menuai protes dari pelanggan sejak dua pekan terakhir. Berbagai masalah di lapangan pun sudah dikaji. PDAM Kota Malang sendiri menyampaikan jika ada tumpukan sampah yang menyebabkan air tersumbat. Sementara untuk menetralisasi, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Kamis (17/1/2019) lalu, Wali Kota Malang Sutiaji juga sudah meninjau langsung lokasi tandon air milik PDAM Kota Malang yang ada di Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Poncokusumo. Dari hasil pemantauan, Sutiaji meminta agar petugas segera melakukan upaya percepatan netralisir.
Plt Direktur PDAM Kota Malang Anita Sari menyampaikan, akibat gangguan tersebut, kurang lebih 25 ribu pelanggan dari total 161 ribu pelanggan terdampak. Pelanggan yang terdampak mengalami sumber air yang semakin mengecil sejak beberapa pekan terakhir.
Dia juga menyampaikan jika suplai air bersih dari PDAM Kota Malang diprediksi masih akan teganggu hingga dua minggu ke depan. Hal itu dikarenakan terdapat tumpukan sampah di stainner (saringan) yang diduga bersumber dari kayu bekas pembangunan proyek terdahulu.
"Normalisasi itu memang membutuhkan waktu yang lumayan lama. Karena membersihkannya bersifat gravitasi, dari yang paling atas hingga bawah. Dua minggu lagi kami usahakan sudah lancar," kata Anita dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor PDAM Koya Malang, Jumat (18/1/2019) kemarin.
Pengumuman gangguan aliran air dari PDAM Kota Malang yang disampaikan melalui cuitannya di twitter. (@pdammalangkota).
MALANGTIMES - Sudah dua pekan lamanya, pelanggan PDAM Kota Malang harus mengelus dada lantaran air tak mengalir seperti biasanya. Bahkan pada Sabtu (19/1/2019) pagi tadi, pelanggan kembali diberitahukan jika masih ada gangguan terhadap tandon air yang menyebabkan aliran air kecil bahkan tak mengalir sama sekali.
Merasa geram, warganet pun memberikan beragam kritik dan saran kepada PDAM Kota Malang melalui akun resmi Twitter mereka. Bahkan, ada yang langsung melaporkan kegeraman itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan cara menautkan cuitannya kepada akun resmi milik Jokowi di @Jokowi.
Bukan hanya Jokowi. Akun resmi milik Wakil Presiden Jusuf Kalla @Pak_JK beserta Wali Kota Malang Sutiaji @sutiaji1964 juga ia beri tanda. Harapannya masalah krisis air yang menimpa ribuan pelanggan itu dapat segera terselesaikan.
"Pak kenapa air di tempat kami sering tidak mengalir. Jl Malik Dalam Buring Kedungkandang. Hampir tiap hari air mati dan menyala malam hari. Mohon bantuan penyelesaian," cuit Akbar Koesoema dengan menautkan pada akun Jokowi, Jusuf Kalla, dan Sutiaji dalam kolom komentar cuitan @pdammalangkota yang memberi pengumuman bahwa masih ada gangguan pada tandon air Buring Bawah milik PDAM Kota Malang yang berpotensi membuat aliran kecil bahkan mati, Sabtu (19/1/2019).
"Sudah biasa brader, saban hari lhoo..," tambah Yuninda Astriane.
"Sudah kulina (twrbiasa; red) ya kita. Sabar nggih bu, mandi di pemandian wendit apa kita," timpal Herry Wicaksono sembari memberi emoji tertawa.
"Pancet ae yo (tetap saja ya; red), terjadi penurunan debit air tandon buring bawah. Sudah 2 minggu lebih lho! Kalau tandon Buring bawah sering mengalami penurunan debit air, mbok ya segera dicarikan solusi. Dan sebaiknya memberikan informasi yang transparan. Jadi kami mengerti tidak memaki," tulis hesti ratnasari sembari menandai akun milik @sutiaji1964.
Anomali air bersih PDAM Kota Malang ini memang sudah ramai menuai protes dari pelanggan sejak dua pekan terakhir. Berbagai masalah di lapangan pun sudah dikaji. PDAM Kota Malang sendiri menyampaikan jika ada tumpukan sampah yang menyebabkan air tersumbat. Sementara untuk menetralisasi, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Kamis (17/1/2019) lalu, Wali Kota Malang Sutiaji juga sudah meninjau langsung lokasi tandon air milik PDAM Kota Malang yang ada di Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Poncokusumo. Dari hasil pemantauan, Sutiaji meminta agar petugas segera melakukan upaya percepatan netralisir.
Plt Direktur PDAM Kota Malang Anita Sari menyampaikan, akibat gangguan tersebut, kurang lebih 25 ribu pelanggan dari total 161 ribu pelanggan terdampak. Pelanggan yang terdampak mengalami sumber air yang semakin mengecil sejak beberapa pekan terakhir.
Dia juga menyampaikan jika suplai air bersih dari PDAM Kota Malang diprediksi masih akan teganggu hingga dua minggu ke depan. Hal itu dikarenakan terdapat tumpukan sampah di stainner (saringan) yang diduga bersumber dari kayu bekas pembangunan proyek terdahulu.
"Normalisasi itu memang membutuhkan waktu yang lumayan lama. Karena membersihkannya bersifat gravitasi, dari yang paling atas hingga bawah. Dua minggu lagi kami usahakan sudah lancar," kata Anita dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor PDAM Koya Malang, Jumat (18/1/2019) kemarin.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Air PDAM Kota Malang Masih Macet, Warganet Lapor Presiden - Malang Times NEWS"
Post a Comment