SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Usai membuka pendaftaran rekrutmen Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) 2019 Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang, panitia rekrutmen menggelar tahapan seleksi tes tulis pada Minggu (20/1/2019) pagi di Block Office Pemkot Malang.
Dari banyaknya peserta tes tulis, mereka akan saling bersaing untuk lolos mengisi kuota 21 calon pegawai baru non ASN BP2D Kota Malang. Ada 16 posisi sebagai TPOK Pendataan dan Pemantauan Objek & Wajib Pajak Daerah serta 5 formasi sebagai TPOK Pengembangan Sistem Informasi Perpajakan Daerah.
"Kami lakukan rekrutmen terbuka untuk menjaring peserta terbaik dan berkompetensi menjadi petugas pajak daerah. Ini karena tuntutan tugas dan target di tahun 2019 yang semakin berat, maka formasi kami juga harus semakin solid dengan didukung SDM TPOK yang handal agar bisa semakin berlari kencang," ujar Kepala BP2D Kota Malang, Ade Herawanto, Minggu (20/1/2019).
Berdasarkan program kerja BP2D tahun anggaran 2019, sedikitnya dibutuhkan 75 personil TPOK yang mumpuni untuk bisa memperkuat OPD eks Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) untuk dapat mencapai target Rp 501 Milyar.
Dari jumlah tersebut, 54 diantaranya adalah TPOK lama yang dipertahankan karena telah memenuhi syarat dan kompetensi berdasarkan evaluasi panitia rekrutmen.
Pengumuman hasil tes tulis rencananya dilakukan pada 23 Januari mendatang. Setelah itu, peserta rekrutmen yang lolos akan menjalani tes wawancara sehari kemudian. Hasil final rekrutmen diumumkan pada 26 Januari 2019.
"Semua tahapan harus dilalui oleh seluruh peserta. Mulai dari tahap seleksi hingga tes wawancara nanti. Kami lakukan rekrutmen sesuai prosedur dan mengacu juknis yang sudah ditetapkan," beber Sekretaris BP2D Kota Malang, M Toriq.
Selain mengacu hasil TPA, psikotest dan wawancara, faktor pengalaman kerja di bidang perpajakan menjadi salah satu aspek pertimbangan BP2D dalam merekrut TPOK. Hal itu dinilai penting agar para pegawai baru tidak membutuhkan masa adaptasi yang panjang sehingga bisa langsung tune in dengan pola kerja BP2D.
"Terima kasih atas atensi dan partisipasi calon peserta terhadap rekrutmen yang kami gelar. Kami juga sampaikan permohonan maaf bagi mereka yang belum beruntung lolos seleksi kali ini," tandas panitia seleksi BP2D, Yusita Pusparini.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Usai membuka pendaftaran rekrutmen Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) 2019 Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang, panitia rekrutmen menggelar tahapan seleksi tes tulis pada Minggu (20/1/2019) pagi di Block Office Pemkot Malang.
Dari banyaknya peserta tes tulis, mereka akan saling bersaing untuk lolos mengisi kuota 21 calon pegawai baru non ASN BP2D Kota Malang. Ada 16 posisi sebagai TPOK Pendataan dan Pemantauan Objek & Wajib Pajak Daerah serta 5 formasi sebagai TPOK Pengembangan Sistem Informasi Perpajakan Daerah.
"Kami lakukan rekrutmen terbuka untuk menjaring peserta terbaik dan berkompetensi menjadi petugas pajak daerah. Ini karena tuntutan tugas dan target di tahun 2019 yang semakin berat, maka formasi kami juga harus semakin solid dengan didukung SDM TPOK yang handal agar bisa semakin berlari kencang," ujar Kepala BP2D Kota Malang, Ade Herawanto, Minggu (20/1/2019).
Berdasarkan program kerja BP2D tahun anggaran 2019, sedikitnya dibutuhkan 75 personil TPOK yang mumpuni untuk bisa memperkuat OPD eks Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) untuk dapat mencapai target Rp 501 Milyar.
Dari jumlah tersebut, 54 diantaranya adalah TPOK lama yang dipertahankan karena telah memenuhi syarat dan kompetensi berdasarkan evaluasi panitia rekrutmen.
Pengumuman hasil tes tulis rencananya dilakukan pada 23 Januari mendatang. Setelah itu, peserta rekrutmen yang lolos akan menjalani tes wawancara sehari kemudian. Hasil final rekrutmen diumumkan pada 26 Januari 2019.
"Semua tahapan harus dilalui oleh seluruh peserta. Mulai dari tahap seleksi hingga tes wawancara nanti. Kami lakukan rekrutmen sesuai prosedur dan mengacu juknis yang sudah ditetapkan," beber Sekretaris BP2D Kota Malang, M Toriq.
Selain mengacu hasil TPA, psikotest dan wawancara, faktor pengalaman kerja di bidang perpajakan menjadi salah satu aspek pertimbangan BP2D dalam merekrut TPOK. Hal itu dinilai penting agar para pegawai baru tidak membutuhkan masa adaptasi yang panjang sehingga bisa langsung tune in dengan pola kerja BP2D.
"Terima kasih atas atensi dan partisipasi calon peserta terhadap rekrutmen yang kami gelar. Kami juga sampaikan permohonan maaf bagi mereka yang belum beruntung lolos seleksi kali ini," tandas panitia seleksi BP2D, Yusita Pusparini.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BP2D Kota Malang Mulai Tes TPOK, Hanya 21 Orang yang Diterima - Surya Malang"
Post a Comment