SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemkot Malang terus menyeriusi gerakan anti radikalisme yang melibatkan lembaga pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan mengundang sejumlah perwakilan rektor di Kota Malang, Selasa (22/5/2018).
Pertemuan antara perwakilan Pemkot, TNI, Polri dan perguruan tinggi itu merupakan pertemuan awal sebelum nanti ada aksi bersama yang rencananya digelar pekan depan.
Kabag Humas Setda Kota Malang M Nurwidianto mengungkapkan bahwa pembahasan itu bersamaan dengan agenda Rakor Persiapan Pemantapan Malang Kota Kondusif.
"Tadi masih pemantaban dan pembahasan awal dengan melibatkan unsur perguruan tinggi. Gagasan yang dibicarakan tentang gerakan radikalisme dan anti radikalisme," ujar Wiwid - panggilan akrabnya, Selasa (22/5/2018).
Pertemuan dengan perwakilan perguruan tinggi itu nantinya diharapkan memunculkan kesepakatan dan komitmen bersama dengan civitas akademika di perguruan tinggi tentang anti radikalisme.
"Tidak hanya melibatkan kampus, namun juga nanti lembaga sekolah mulai dari SMP dan SMA/SMK," lanjut Wiwid.
Sebelumnya, Sekda Kota Malang Wasto menegaskan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan tentang pelajaran anti radikalisme masuk ke pelajaran muatan lokal di Kota Malang.
Selain itu, anti radikalisme juga bakal masuk dalam materi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Nantinya hal itu bakal dibicarakan dengan forum rektor di Kota Malang.
"Karena salah satu gerakan radikal ini ternyata bibitnya masuk dari kampus," tegas Wasto.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemkot Malang terus menyeriusi gerakan anti radikalisme yang melibatkan lembaga pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan mengundang sejumlah perwakilan rektor di Kota Malang, Selasa (22/5/2018).
Pertemuan antara perwakilan Pemkot, TNI, Polri dan perguruan tinggi itu merupakan pertemuan awal sebelum nanti ada aksi bersama yang rencananya digelar pekan depan.
Kabag Humas Setda Kota Malang M Nurwidianto mengungkapkan bahwa pembahasan itu bersamaan dengan agenda Rakor Persiapan Pemantapan Malang Kota Kondusif.
"Tadi masih pemantaban dan pembahasan awal dengan melibatkan unsur perguruan tinggi. Gagasan yang dibicarakan tentang gerakan radikalisme dan anti radikalisme," ujar Wiwid - panggilan akrabnya, Selasa (22/5/2018).
Pertemuan dengan perwakilan perguruan tinggi itu nantinya diharapkan memunculkan kesepakatan dan komitmen bersama dengan civitas akademika di perguruan tinggi tentang anti radikalisme.
"Tidak hanya melibatkan kampus, namun juga nanti lembaga sekolah mulai dari SMP dan SMA/SMK," lanjut Wiwid.
Sebelumnya, Sekda Kota Malang Wasto menegaskan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan tentang pelajaran anti radikalisme masuk ke pelajaran muatan lokal di Kota Malang.
Selain itu, anti radikalisme juga bakal masuk dalam materi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Nantinya hal itu bakal dibicarakan dengan forum rektor di Kota Malang.
"Karena salah satu gerakan radikal ini ternyata bibitnya masuk dari kampus," tegas Wasto.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Malang Kumpulkan Pimpinan Kampus, Bahas Gerakan Anti ..."
Post a Comment