Liputan6.com, Malang - Bank Indonesia Perwakilan Malang, Jawa Timur, memperkirakan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2018 bakal naik 14 persen dibanding tahun lalu. Sebab, lebaran kali ini berbarengan dengan pilkada serentak dan wacana kenaikan tunjangan hari raya.
Pada Ramadan dan Lebaran tahun ini disiapkan uang tunai sebesar Rp 3,9 triliun. Naik dibanding 2017 lalu yang hanya sebesar Rp 3,5 triliun. Kebutuhan uang tunai itu mencakup wilayah Malang Raya, Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Kepala Perwakilan BI Malang Dudi Herawadi mengatakan, Pilkada Serentak dan wacana naiknya THR bagi aparatur sipil negara (ASN) itu berpotensi membuat transaksi ekonomi masyarakat meningkat.
"Kami antisipasi dengan menyiapkan uang tunai lebih tinggi di banding lebaran tahun lalu. Itu sudah memperhitungkan kebutuhan masyarakat," kata Dudi di Malang, Jumat, 18 Mei 2018.
Apalagi di Lebaran tahun ini juga ada kebijakan penambahan libur dan cuti nasional. Di wilayah kerja BI Malang, daerah yang juga menggelar Pilkada Serentak 2018 adalah Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Selain itu, untuk layanan penukaran uang juga sudah disiapkan di beberapa tempat. Total ada 74 bank umum dan 50 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah kerja BI Malang, serta melalui kegiatan kas keliling yang dilayani oleh 14 kendaraan. Kas keliling ini mulai beroperasi sejak 28 Mei – 8 Juni 2018 nanti.
"Kami imbau pada masyarakat agar menukar uang di tempat resmi. Itu untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih," kata Dudi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Liputan6.com, Malang - Bank Indonesia Perwakilan Malang, Jawa Timur, memperkirakan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2018 bakal naik 14 persen dibanding tahun lalu. Sebab, lebaran kali ini berbarengan dengan pilkada serentak dan wacana kenaikan tunjangan hari raya.
Pada Ramadan dan Lebaran tahun ini disiapkan uang tunai sebesar Rp 3,9 triliun. Naik dibanding 2017 lalu yang hanya sebesar Rp 3,5 triliun. Kebutuhan uang tunai itu mencakup wilayah Malang Raya, Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Kepala Perwakilan BI Malang Dudi Herawadi mengatakan, Pilkada Serentak dan wacana naiknya THR bagi aparatur sipil negara (ASN) itu berpotensi membuat transaksi ekonomi masyarakat meningkat.
"Kami antisipasi dengan menyiapkan uang tunai lebih tinggi di banding lebaran tahun lalu. Itu sudah memperhitungkan kebutuhan masyarakat," kata Dudi di Malang, Jumat, 18 Mei 2018.
Apalagi di Lebaran tahun ini juga ada kebijakan penambahan libur dan cuti nasional. Di wilayah kerja BI Malang, daerah yang juga menggelar Pilkada Serentak 2018 adalah Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Selain itu, untuk layanan penukaran uang juga sudah disiapkan di beberapa tempat. Total ada 74 bank umum dan 50 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah kerja BI Malang, serta melalui kegiatan kas keliling yang dilayani oleh 14 kendaraan. Kas keliling ini mulai beroperasi sejak 28 Mei – 8 Juni 2018 nanti.
"Kami imbau pada masyarakat agar menukar uang di tempat resmi. Itu untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih," kata Dudi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pilkada Serentak dan THR Naik, BI Malang Tambah Pasokan Uang ..."
Post a Comment