Search

Wali Kota Malang Kaji Rencana Subsidi Pelajar Untuk Naik Angkot - Surya Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota Malang berencana memberikan subsidi kepada para pelajar. Dengan adanya subsidi itu, pelajar yang menerima diwajibkan naik angkot. Upaya itu dilakukan untuk membantu angkot tetap bertahan di tengah gempuran layanan transportasi online.

Wali Kota Malang, Sutiaji berharap, program subsidi pelajar itu nantinya dapat mengakhiri ketegangan antara angkutan online dan angkot yang masih konvensional.

"Salah satu diantaranya kita memberikan subsidi kepada pelajarnya. Pelajar itu biar naik angkot," ungkap Sutiaji, Jumat (4/1/2019).

Namun, pihaknya masih akan melakukan kajian dengan simulasi. "Salah satu simulasinya bagaimana online bisa tetap eksis, transportasi konvensional juga bisa jalan dengan baik," katanya.

Rencananya, penerapan angkot untuk angkutan sekolah melalui pemberian subsidi terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Di sisi lain, Sutiaji mengatakan, kalau fasilitas di angkot harus bisa memenuhi kebutuhan pelajar. Di antaranya adalah ketepatan waktu. "Tentunya dengan fasilitas yang tepenuhi sehingga layak bagi siswa. Jaminan tepat waktu ke sekolah juga harus dipastikan," jelasnya.

Belum dipastikan berapa unit angkot yang akan difungsikan untuk angkutan kota. Sutiaji mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut.

Bahkan, katanya program itu kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada 2019 akhir sembari menunggu masuknya PAK.

Sementara Ketua Organda Kota dan Kabupaten Malang, Rudy Soesamto mengatakan, kondisi sopir angkot di Kota Malang saat ini memprihatinkan. Menurutnya, telah terjadi ketidak adilan di Kota Malang akibat tidak adanya kejelasan dari pusat tentang regulasi transportasi online

"Dengan adanya online, belum adanya aturan dari pusat, sampai dua tahun tidak ada kejelasan dan terjadi ketidak adilan. Makannya kemarin kita hearing dengan DPR dan Pak Wali," jelasnya.

Rudy menegaskan, usulan subsidi itu sebetulnya sudah disampaikan sejak era Walikota M Anton. Namun tidak pernah direalisasikan. Baru pada kesempatan Walikota Sutiaji, usulan subsidi dibahas kembali.

"Istilahnya tetap menghidupkan angkutan kota. Saya berharap nanti semua angkot bisa melayani pelajar yang mendapat subsidi," ungkapnya.

Berkaitan dengan adanya permintaan memperbaiki fasilitas seperti ketepatan waktu, Rudy menyanggupi hal itu.

"Nantikan dengan adanya begitu, angkutan kota akan berbenah. Angkutan kota pendapatannya minim sekali. Untuk memberikan layanan begitu sulit sekali sehingga butuh support pemerintah," jelasnya.

Saat ini, ada sekitar 2.200 angkot di Kota Malang. Dari jumlah itu, yang beroperasi sekitar 60 persen saja. Dalam waktu dekat ini, Organda juga akan berkoordinasi kembali dengan Pemkot Malang. 

Let's block ads! (Why?)

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota Malang berencana memberikan subsidi kepada para pelajar. Dengan adanya subsidi itu, pelajar yang menerima diwajibkan naik angkot. Upaya itu dilakukan untuk membantu angkot tetap bertahan di tengah gempuran layanan transportasi online.

Wali Kota Malang, Sutiaji berharap, program subsidi pelajar itu nantinya dapat mengakhiri ketegangan antara angkutan online dan angkot yang masih konvensional.

"Salah satu diantaranya kita memberikan subsidi kepada pelajarnya. Pelajar itu biar naik angkot," ungkap Sutiaji, Jumat (4/1/2019).

Namun, pihaknya masih akan melakukan kajian dengan simulasi. "Salah satu simulasinya bagaimana online bisa tetap eksis, transportasi konvensional juga bisa jalan dengan baik," katanya.

Rencananya, penerapan angkot untuk angkutan sekolah melalui pemberian subsidi terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Di sisi lain, Sutiaji mengatakan, kalau fasilitas di angkot harus bisa memenuhi kebutuhan pelajar. Di antaranya adalah ketepatan waktu. "Tentunya dengan fasilitas yang tepenuhi sehingga layak bagi siswa. Jaminan tepat waktu ke sekolah juga harus dipastikan," jelasnya.

Belum dipastikan berapa unit angkot yang akan difungsikan untuk angkutan kota. Sutiaji mengaku masih membutuhkan kajian lebih lanjut.

Bahkan, katanya program itu kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada 2019 akhir sembari menunggu masuknya PAK.

Sementara Ketua Organda Kota dan Kabupaten Malang, Rudy Soesamto mengatakan, kondisi sopir angkot di Kota Malang saat ini memprihatinkan. Menurutnya, telah terjadi ketidak adilan di Kota Malang akibat tidak adanya kejelasan dari pusat tentang regulasi transportasi online

"Dengan adanya online, belum adanya aturan dari pusat, sampai dua tahun tidak ada kejelasan dan terjadi ketidak adilan. Makannya kemarin kita hearing dengan DPR dan Pak Wali," jelasnya.

Rudy menegaskan, usulan subsidi itu sebetulnya sudah disampaikan sejak era Walikota M Anton. Namun tidak pernah direalisasikan. Baru pada kesempatan Walikota Sutiaji, usulan subsidi dibahas kembali.

"Istilahnya tetap menghidupkan angkutan kota. Saya berharap nanti semua angkot bisa melayani pelajar yang mendapat subsidi," ungkapnya.

Berkaitan dengan adanya permintaan memperbaiki fasilitas seperti ketepatan waktu, Rudy menyanggupi hal itu.

"Nantikan dengan adanya begitu, angkutan kota akan berbenah. Angkutan kota pendapatannya minim sekali. Untuk memberikan layanan begitu sulit sekali sehingga butuh support pemerintah," jelasnya.

Saat ini, ada sekitar 2.200 angkot di Kota Malang. Dari jumlah itu, yang beroperasi sekitar 60 persen saja. Dalam waktu dekat ini, Organda juga akan berkoordinasi kembali dengan Pemkot Malang. 

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Wali Kota Malang Kaji Rencana Subsidi Pelajar Untuk Naik Angkot - Surya Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.