TRIBUNNEWS.COM, KANJURUHAN - Laga panas antara Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan berakhir tanpa pemenang, Minggu (15/4/2018).
Bahkan pada akhir laga sempat terjadi kericuhan dikarenakan penonton tak puas dengan keputusan wasit.
Adapun kerusuhan terjadi lantaran penonton tak puas dengan kinerja wasit. Sepanjang pertandingan wasit dinilai lebih banyak menguntungkan tim tamu.
Awalnya pertandingan berjalan dengan baik sesuai rencana.
Tetapi menjelang akhir pertandingan penonton yang tak puas dengan kepemimpinan wasit dan hasil akhir memaksa masuk ke lapangan.
Pertandingan harus dihentikan lantaran penonton semakin banyak yang masuk ke lapangan.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menjelaskan bahwa pihak keamanan sudah melakukan pengamanan sesuai standar yang diperlukan.
Tetapi memang saking banyaknya suporter yang masuk ke lapangan sedikit membuat tim pengamanan kewalahan.
"Sesuai prosedur yang mengamankan pertama adalah security internal terlebih dahulu. Tetapi ada kesalahpahaman tadi lantaran tim pengamanan mungkin dinilai melindungi wasit," terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa upaya pengamanan terhadap wasit itu merupakan tugas.
Selain itu, terkait kericuhan yang terjadi, ia menjelaskan bahwa pihak keamanan sudah berupaya melakukan pengamanan sebaik mungkin.
"Sebenarnya tim pengamanan yang diturunkan sudah lebih banyak dari biasanya. Tetapi alhamdulillah sudah kondusif," katanya. Alfi Syahri Ramadan/Surya Malang
TRIBUNNEWS.COM, KANJURUHAN - Laga panas antara Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan berakhir tanpa pemenang, Minggu (15/4/2018).
Bahkan pada akhir laga sempat terjadi kericuhan dikarenakan penonton tak puas dengan keputusan wasit.
Adapun kerusuhan terjadi lantaran penonton tak puas dengan kinerja wasit. Sepanjang pertandingan wasit dinilai lebih banyak menguntungkan tim tamu.
Awalnya pertandingan berjalan dengan baik sesuai rencana.
Tetapi menjelang akhir pertandingan penonton yang tak puas dengan kepemimpinan wasit dan hasil akhir memaksa masuk ke lapangan.
Pertandingan harus dihentikan lantaran penonton semakin banyak yang masuk ke lapangan.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menjelaskan bahwa pihak keamanan sudah melakukan pengamanan sesuai standar yang diperlukan.
Tetapi memang saking banyaknya suporter yang masuk ke lapangan sedikit membuat tim pengamanan kewalahan.
"Sesuai prosedur yang mengamankan pertama adalah security internal terlebih dahulu. Tetapi ada kesalahpahaman tadi lantaran tim pengamanan mungkin dinilai melindungi wasit," terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa upaya pengamanan terhadap wasit itu merupakan tugas.
Selain itu, terkait kericuhan yang terjadi, ia menjelaskan bahwa pihak keamanan sudah berupaya melakukan pengamanan sebaik mungkin.
"Sebenarnya tim pengamanan yang diturunkan sudah lebih banyak dari biasanya. Tetapi alhamdulillah sudah kondusif," katanya. Alfi Syahri Ramadan/Surya Malang
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pernyataan Kapolres Malang Terkait Kerusuhan di Laga Arema FC ..."
Post a Comment