TEMPO.CO, Malang - Badan Pusat Statistik atau BPS Kota Malang menyebutkan penurunan harga tiket pesawat memberikan pengaruh besar terhadap deflasi di Kota Malang, Jawa Timur, sebesar 0,42 persen pada Februari 2019.
Baca juga: JK: Tiket Pesawat Dipaksa Terus Murah, Maskapai Bisa Bangkrut
Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Malang Dwi Handayani mengatakan penurunan harga tiket pesawat yang mencapai 8,62 persen, memberikan andil terhadap deflasi mencapai 0,221 persen, setelah dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir komoditas tersebut menyumbang inflasi yang cukup tinggi. "Penurunan angkutan udara cukup signifikan, mencapai 8,26 persen," kata Dwi, di Kantor BPS Kota Malang, Jumat, 1 Maret 2019.
Januari 2019, kenaikan harga tiket pesawat yang mencapai 12,34 persen, memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,28 persen di Malang. Saat itu, harga rata-rata tiket pesawat dari wilayah Malang sebesar Rp 750.000-Rp 1,6 juta per orang.
Sementara pada Februari 2019, komoditas lain yang memiliki andil terhadap deflasi adalah penurunan harga daging ayam ras sebesar 12,14 persen, dengan andil sebesar 0,174 persen, diikuti telur ayam ras turun 10,44 persen dengan andil 0,08 persen, dan bahan bakar minyak yang turun sebesar 0,7 persen dengan andil 0,03 persen.
"Harga bahan bakar minyak juga berpengaruh. Pada 10 Februari 2019, harga mengalami penurunan," kata Dwi.
Sementara beberapa komoditas yang menjadi penghambat deflasi atau mengalami kenaikan harga adalah, biaya sewa rumah mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen dengan andil 0,036 persen, harga mobil naik 1,48 persen dengan andil 0,019 persen, dan harga beras naik 0,48 persen dengan andil 0,017 persen.
"Beras juga mengalami kenaikan. Mulai Januari sedikit merangkak naik, dengan kenaikan cukup besar. Namun, kenaikan harga beras itu tertutup dengan tingginya penurunan harga tiket pesawat," kata Dwi.
ANTARA
TEMPO.CO, Malang - Badan Pusat Statistik atau BPS Kota Malang menyebutkan penurunan harga tiket pesawat memberikan pengaruh besar terhadap deflasi di Kota Malang, Jawa Timur, sebesar 0,42 persen pada Februari 2019.
Baca juga: JK: Tiket Pesawat Dipaksa Terus Murah, Maskapai Bisa Bangkrut
Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Malang Dwi Handayani mengatakan penurunan harga tiket pesawat yang mencapai 8,62 persen, memberikan andil terhadap deflasi mencapai 0,221 persen, setelah dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir komoditas tersebut menyumbang inflasi yang cukup tinggi. "Penurunan angkutan udara cukup signifikan, mencapai 8,26 persen," kata Dwi, di Kantor BPS Kota Malang, Jumat, 1 Maret 2019.
Januari 2019, kenaikan harga tiket pesawat yang mencapai 12,34 persen, memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,28 persen di Malang. Saat itu, harga rata-rata tiket pesawat dari wilayah Malang sebesar Rp 750.000-Rp 1,6 juta per orang.
Sementara pada Februari 2019, komoditas lain yang memiliki andil terhadap deflasi adalah penurunan harga daging ayam ras sebesar 12,14 persen, dengan andil sebesar 0,174 persen, diikuti telur ayam ras turun 10,44 persen dengan andil 0,08 persen, dan bahan bakar minyak yang turun sebesar 0,7 persen dengan andil 0,03 persen.
"Harga bahan bakar minyak juga berpengaruh. Pada 10 Februari 2019, harga mengalami penurunan," kata Dwi.
Sementara beberapa komoditas yang menjadi penghambat deflasi atau mengalami kenaikan harga adalah, biaya sewa rumah mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen dengan andil 0,036 persen, harga mobil naik 1,48 persen dengan andil 0,019 persen, dan harga beras naik 0,48 persen dengan andil 0,017 persen.
"Beras juga mengalami kenaikan. Mulai Januari sedikit merangkak naik, dengan kenaikan cukup besar. Namun, kenaikan harga beras itu tertutup dengan tingginya penurunan harga tiket pesawat," kata Dwi.
ANTARA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPS: Deflasi Malang Dipengaruhi Turunnya Harga Tiket Pesawat - Tempo.co"
Post a Comment