SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) Malang Raya menggelar aksi demo di Bundaran Tugu, Kota Malang, Senin (2/4/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Peserta aksi yang terdiri dari pengusaha dan karyawan konter pulsa itu menentang kebijakan satu NIK tiga SIM card atau registrasi satu nomor induk keluarga hanya untuk tiga kartu SIM card saja.
Para demonstran membawa spanduk dan poster menolak kebijakkan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat kecil, khususnya pengusaha konter. Para Demonstran juga melakukan aksi teatrikal.
Berbagai macam tulisan spanduk dan poster itu antara lain:
Di antaranya 'Poligami Saja 4 Masak Beli Perdana 3', 'Miras Saja Bebas Masak Beli Perdana Terbatas' dan 'Copot Menkominfo Rudiantara'.
Zulham Ahmad Mubarok, selaku juru bicara aksi mengatakan, dampak dari kebijakan pemerintah ini adalah turunnya omset konter pulsa.
Bahkan nantinya, juga akan berujung pada tutupnya usaha konter hingga terciptanya pengangguran.
"Dengan kebijakan ini omset teman-teman turun hampir 80 persen. Tentunya usaha kecil ini akan mati, karena selama ini profit kami adalah berjualan kartu perdana," paparnya, Senin (2/4/2018).
Lanjutnya, di Indonesia ada sekitar 500 ribu orang yang menggantungkan hidupnya pada konter. Untuk di Malang Raya sendiri, ada hampir 28 ribu orang.
"Kalau di tingkat nasional, nilai perputaran rupiah dari konter ini ada sekitar 430 triliun. Ini sesuatu yang bagi kami menjadi problem jika pemerintah tidak segera bertindak untuk mencabut kebijakan ini," terangnya.
Perwakilan demonstran sempat masuk dan bertemu anggota dewan di Gedung DPRD Kota Malang. Aksi itu sendiri berlangsung hingga sekitar pukul 13.00 WIB.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) Malang Raya menggelar aksi demo di Bundaran Tugu, Kota Malang, Senin (2/4/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Peserta aksi yang terdiri dari pengusaha dan karyawan konter pulsa itu menentang kebijakan satu NIK tiga SIM card atau registrasi satu nomor induk keluarga hanya untuk tiga kartu SIM card saja.
Para demonstran membawa spanduk dan poster menolak kebijakkan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat kecil, khususnya pengusaha konter. Para Demonstran juga melakukan aksi teatrikal.
Berbagai macam tulisan spanduk dan poster itu antara lain:
Di antaranya 'Poligami Saja 4 Masak Beli Perdana 3', 'Miras Saja Bebas Masak Beli Perdana Terbatas' dan 'Copot Menkominfo Rudiantara'.
Zulham Ahmad Mubarok, selaku juru bicara aksi mengatakan, dampak dari kebijakan pemerintah ini adalah turunnya omset konter pulsa.
Bahkan nantinya, juga akan berujung pada tutupnya usaha konter hingga terciptanya pengangguran.
"Dengan kebijakan ini omset teman-teman turun hampir 80 persen. Tentunya usaha kecil ini akan mati, karena selama ini profit kami adalah berjualan kartu perdana," paparnya, Senin (2/4/2018).
Lanjutnya, di Indonesia ada sekitar 500 ribu orang yang menggantungkan hidupnya pada konter. Untuk di Malang Raya sendiri, ada hampir 28 ribu orang.
"Kalau di tingkat nasional, nilai perputaran rupiah dari konter ini ada sekitar 430 triliun. Ini sesuatu yang bagi kami menjadi problem jika pemerintah tidak segera bertindak untuk mencabut kebijakan ini," terangnya.
Perwakilan demonstran sempat masuk dan bertemu anggota dewan di Gedung DPRD Kota Malang. Aksi itu sendiri berlangsung hingga sekitar pukul 13.00 WIB.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha dan Karyawan Konter Pulsa di Kota Malang Gelar ..."
Post a Comment