Itu setelah penyidik mengungkap adanya petunjuk penting terkait dugaan asusila melibatkan oknum guru berinisial IM (57) tersebut.
"Kami sudah menemukan petunjuk penting dalam penanganan kasus itu. Pekan depan kami lakukan gelar perkara untuk bisa menentukan tersangka," ungkap Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arya kepada wartawan di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (8/3/2019).
"Baru pekan ini kami menemukan petunjuk penting itu," kata Komang.
Ditanya apa petunjuk penting itu? Komang enggan membeberkannya. Dia hanya memberikan sinyal jika petunjuk tersebut kemungkinan besar mampu menjerat pelaku.
"Itu alat bukti yang kami anggap penting dan baru kami dapatkan," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Komang turut mengungkap jika hasil visum saksi korban hingga saat ini belum diberikan oleh rumah sakit dr Saiful Anwar (RSSA). Alasannya apa? Komang tak bisa menyebut dengan pasti.
"Kalau dulu, alasannya karena direktur tak berada di tempat. Visum juga menjadi bagian paling penting dalam penyidikan kasus ini," tuturnya.
Diungkapkan juga, bahwa sudah 18 saksi dimintai keterangan selama penanganan kasus ini. Termasuk terlapor IM yang diduga telah mencabuli pelajar saat jam olahraga.
Seperti diberitakan, dugaan pencabulan pelajar SD negeri di Kota Malang terbongkar, setelah orang tua korban mengadu ke polisi bulan lalu. Kasus ini juga mengundang perhatian Komnas Perlindungan Anak.
(fat/iwd)
Itu setelah penyidik mengungkap adanya petunjuk penting terkait dugaan asusila melibatkan oknum guru berinisial IM (57) tersebut.
"Kami sudah menemukan petunjuk penting dalam penanganan kasus itu. Pekan depan kami lakukan gelar perkara untuk bisa menentukan tersangka," ungkap Kasat Reskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arya kepada wartawan di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jumat (8/3/2019).
"Baru pekan ini kami menemukan petunjuk penting itu," kata Komang.
Ditanya apa petunjuk penting itu? Komang enggan membeberkannya. Dia hanya memberikan sinyal jika petunjuk tersebut kemungkinan besar mampu menjerat pelaku.
"Itu alat bukti yang kami anggap penting dan baru kami dapatkan," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Komang turut mengungkap jika hasil visum saksi korban hingga saat ini belum diberikan oleh rumah sakit dr Saiful Anwar (RSSA). Alasannya apa? Komang tak bisa menyebut dengan pasti.
"Kalau dulu, alasannya karena direktur tak berada di tempat. Visum juga menjadi bagian paling penting dalam penyidikan kasus ini," tuturnya.
Diungkapkan juga, bahwa sudah 18 saksi dimintai keterangan selama penanganan kasus ini. Termasuk terlapor IM yang diduga telah mencabuli pelajar saat jam olahraga.
Seperti diberitakan, dugaan pencabulan pelajar SD negeri di Kota Malang terbongkar, setelah orang tua korban mengadu ke polisi bulan lalu. Kasus ini juga mengundang perhatian Komnas Perlindungan Anak.
(fat/iwd)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasib Guru di Malang yang Diduga Cabul Ditentukan Pekan Depan - detikNews"
Post a Comment