MALANG – Seremonial pemberangkatan Mouzza Zee, Lady Biker asli Malang di Museum Mpu Purwa (Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kota Malang berlangsung haru, kemarin. Siti Muzainah nama asli Mouzza, resmi melakoni Ekspedisi Kartini 4. Ia bakal menempuh rute sekitar 15 ribu kilometer di rute Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku hingga Papua.
Mouzza terharu melihat respons dari Pemerintah Kota Malang yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Gadis 26 tahun ini tak kuasa menahan air mata, saat memberikan sambutan. Mouzza pun menceritakan jika touring yang dilakukan ini merupakan lanjutan dari yang sebelumnya.
Mouzza terharu melihat respons dari Pemerintah Kota Malang yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Gadis 26 tahun ini tak kuasa menahan air mata, saat memberikan sambutan. Mouzza pun menceritakan jika touring yang dilakukan ini merupakan lanjutan dari yang sebelumnya.
”Saya tidak menyangka akan mendapatkan sambutan seperti ini,’’ katanya dengan suara terisak.
Mouzza sudah ke sekian kali menggelar touring. Dan pemberangkatan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang ini yang paling spektakuler.
”Ini merupakan touring ke empat saya. Pertama saya melakukan touring keliling pulau Jawa, kemudian melakukan touring Jawa- Sabang, ketiga Jawa –Atambua, dan sekarang Jawa-Merauke, dengan melintasi Kalimantan, Sulawesi, Maluku terakhir ke Merauke,’’ urainya gadis 26 tahun ini.
Banyaknya tempat yang dilewati, dari pulau ke pulau, Mouzza pun mengaku perjalanannya ini paling berat dibandingkan dengan tiga ekspedisi yang sudah dilakukan. Terlebih menurut dia touringnya ini memakan waktu lebih lama, yaitu tiga bulan.
Saat akan berangkat kemarin, Mouzza sempat mendapatkan larangan dari keluarganya, sehingga dia sempat ragu. Namun, karena tekadnya yang kuat, gadis dengan rambut sebahu ini pun akhirnya tetap berangkat.
Kepada Malang Post, Mouzza mengatakan jika touringnya ini, tak sekadar jalan-jalan biasa. Tapi dia memiliki misi, yaitu mengenalkan Malang Raya ke tempat atau kota/daerah yang disinggahi, sekaligus melakukan kegiatan sosial.
”Dengan motor ini, saya mengenalkan Kota Malang, mulai dari budaya maupun pariwisatanya. Saya juga membagikan seragam sekolah di Merauke,’’ tegasnya.
Seragam yang dibagikan itu dikatakan Mouzza berasal dari sponsor. Dia pun berharap, kunjungan pariwisata di Malang Raya akan meningkat. Dan Malang Raya pun dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Mouzza juga mengatakan ekspedisi yang dilakukannya ini sudah dipersiapkan selama enam bulan. Terutama fisik dan mentalnya, telah dilatih selama enam bulan. Ya, Mouzza mengaku jika untuk melakukan perjalanan jauh, menempuh ribuan kilometer, fisiknya harus betul-betul siap.
Untuk menjaga fisiknya dia melakukan olah raga setiap hari. Mengatur pola makan, dan bergaya hidup sehat. Sedangkan untuk kendaraan sport yang dikendarainya pun demikian. Selalu ia rawat dengan baik.
Untuk menjaga fisiknya dia melakukan olah raga setiap hari. Mengatur pola makan, dan bergaya hidup sehat. Sedangkan untuk kendaraan sport yang dikendarainya pun demikian. Selalu ia rawat dengan baik.
”Selama saya melakukan touring tak pernah ada kendala, baik fisik maupun kendaraan. Pernah kecelakaan, tapi Alhamdulillah tak sampai kenapa-kenapa, sehingga tak mengganggu perjalanan,’’ ungkap alumi Unisma ini.
Mouza sendiri akan melakukan Ekspedisi Kartini selama tiga bulan. Rencananya dia akan kembali ke Malang pada 8 Juni mendatang. ”Doakan saya ya, semoga selama perjalanan nanti tak ada kendala apapun, dan semuanya berjalan sesuai rencana,’’ tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni memberikan apresiasi terhadap Mouzza. Apresiasi itu diberikan seiring dengan semangat Mouzza yang menggebu untuk melakukan touring. Terlebih, Mouzza berangkat tak hanya membawa misi pribadi, tapi juga promosi.
”Tak hanya Kota Malang, tapi Malang Raya,’’ katanya.
”Tak hanya Kota Malang, tapi Malang Raya,’’ katanya.
Ida sapaan akrabnya, berpesan kepada Mouza untuk berkendara dengan baik, tak ugal-ugalan, selalu menomorsatukan keselamatan. Pemberangkatan Mouzza ini diawali dengan apel pagi para pegawai Dinas Pariwisata.
Ekspedisi Kartini yang dilakukan Mouzza ini juga didukung oleh Kampung Budaya Polowijen. Saat berangkat kemarin, pihak Kampung Budaya Polowijen juga menghadirkan hiburan berupa tari topeng.
Ekspedisi Kartini yang dilakukan Mouzza ini juga didukung oleh Kampung Budaya Polowijen. Saat berangkat kemarin, pihak Kampung Budaya Polowijen juga menghadirkan hiburan berupa tari topeng.
”Kami juga menyerahkan selendang dan topeng kepada Mouzza sebagai media mengenalkan budaya Malang selama ekspedisi nanti,’’ kata Isa Wahyudi alias Ki Demang, pendiri Kampung Budaya Polowijen.
Mouzza juga mendapatkan surat jalan dari Satlantas Polres Malang Kota yang kemarin diberikan langsung oleh anggota Satlantas Polres Malang Kota. Perjalanan Mouzza sendiri ditandai dengan penyiraman air pada kendaraan, kemudian kendi dipecahkan oleh pegawai Dinas Pariwisata Kota Malang, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang, serta tokoh Kampung Budaya Polowijen.
Pemecahan kendi ini merupakan simbol, agar selama perjalanan Mouza tak mendapatkan rintangan apapun. Motor yang dikendarainya pun juga ditempel stiker Beautiful Malang. Saat berangkat, Mouzza di dikawal Patwal serta dan komunitas motor DMI. Dia pun tak lupa melambaikan tangan kepada seluruh orang yang mengantarkannya.(ira/ary)
MALANG – Seremonial pemberangkatan Mouzza Zee, Lady Biker asli Malang di Museum Mpu Purwa (Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kota Malang berlangsung haru, kemarin. Siti Muzainah nama asli Mouzza, resmi melakoni Ekspedisi Kartini 4. Ia bakal menempuh rute sekitar 15 ribu kilometer di rute Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku hingga Papua.
Mouzza terharu melihat respons dari Pemerintah Kota Malang yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Gadis 26 tahun ini tak kuasa menahan air mata, saat memberikan sambutan. Mouzza pun menceritakan jika touring yang dilakukan ini merupakan lanjutan dari yang sebelumnya.
Mouzza terharu melihat respons dari Pemerintah Kota Malang yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Gadis 26 tahun ini tak kuasa menahan air mata, saat memberikan sambutan. Mouzza pun menceritakan jika touring yang dilakukan ini merupakan lanjutan dari yang sebelumnya.
”Saya tidak menyangka akan mendapatkan sambutan seperti ini,’’ katanya dengan suara terisak.
Mouzza sudah ke sekian kali menggelar touring. Dan pemberangkatan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang ini yang paling spektakuler.
”Ini merupakan touring ke empat saya. Pertama saya melakukan touring keliling pulau Jawa, kemudian melakukan touring Jawa- Sabang, ketiga Jawa –Atambua, dan sekarang Jawa-Merauke, dengan melintasi Kalimantan, Sulawesi, Maluku terakhir ke Merauke,’’ urainya gadis 26 tahun ini.
Banyaknya tempat yang dilewati, dari pulau ke pulau, Mouzza pun mengaku perjalanannya ini paling berat dibandingkan dengan tiga ekspedisi yang sudah dilakukan. Terlebih menurut dia touringnya ini memakan waktu lebih lama, yaitu tiga bulan.
Saat akan berangkat kemarin, Mouzza sempat mendapatkan larangan dari keluarganya, sehingga dia sempat ragu. Namun, karena tekadnya yang kuat, gadis dengan rambut sebahu ini pun akhirnya tetap berangkat.
Kepada Malang Post, Mouzza mengatakan jika touringnya ini, tak sekadar jalan-jalan biasa. Tapi dia memiliki misi, yaitu mengenalkan Malang Raya ke tempat atau kota/daerah yang disinggahi, sekaligus melakukan kegiatan sosial.
”Dengan motor ini, saya mengenalkan Kota Malang, mulai dari budaya maupun pariwisatanya. Saya juga membagikan seragam sekolah di Merauke,’’ tegasnya.
Seragam yang dibagikan itu dikatakan Mouzza berasal dari sponsor. Dia pun berharap, kunjungan pariwisata di Malang Raya akan meningkat. Dan Malang Raya pun dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Mouzza juga mengatakan ekspedisi yang dilakukannya ini sudah dipersiapkan selama enam bulan. Terutama fisik dan mentalnya, telah dilatih selama enam bulan. Ya, Mouzza mengaku jika untuk melakukan perjalanan jauh, menempuh ribuan kilometer, fisiknya harus betul-betul siap.
Untuk menjaga fisiknya dia melakukan olah raga setiap hari. Mengatur pola makan, dan bergaya hidup sehat. Sedangkan untuk kendaraan sport yang dikendarainya pun demikian. Selalu ia rawat dengan baik.
Untuk menjaga fisiknya dia melakukan olah raga setiap hari. Mengatur pola makan, dan bergaya hidup sehat. Sedangkan untuk kendaraan sport yang dikendarainya pun demikian. Selalu ia rawat dengan baik.
”Selama saya melakukan touring tak pernah ada kendala, baik fisik maupun kendaraan. Pernah kecelakaan, tapi Alhamdulillah tak sampai kenapa-kenapa, sehingga tak mengganggu perjalanan,’’ ungkap alumi Unisma ini.
Mouza sendiri akan melakukan Ekspedisi Kartini selama tiga bulan. Rencananya dia akan kembali ke Malang pada 8 Juni mendatang. ”Doakan saya ya, semoga selama perjalanan nanti tak ada kendala apapun, dan semuanya berjalan sesuai rencana,’’ tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni memberikan apresiasi terhadap Mouzza. Apresiasi itu diberikan seiring dengan semangat Mouzza yang menggebu untuk melakukan touring. Terlebih, Mouzza berangkat tak hanya membawa misi pribadi, tapi juga promosi.
”Tak hanya Kota Malang, tapi Malang Raya,’’ katanya.
”Tak hanya Kota Malang, tapi Malang Raya,’’ katanya.
Ida sapaan akrabnya, berpesan kepada Mouza untuk berkendara dengan baik, tak ugal-ugalan, selalu menomorsatukan keselamatan. Pemberangkatan Mouzza ini diawali dengan apel pagi para pegawai Dinas Pariwisata.
Ekspedisi Kartini yang dilakukan Mouzza ini juga didukung oleh Kampung Budaya Polowijen. Saat berangkat kemarin, pihak Kampung Budaya Polowijen juga menghadirkan hiburan berupa tari topeng.
Ekspedisi Kartini yang dilakukan Mouzza ini juga didukung oleh Kampung Budaya Polowijen. Saat berangkat kemarin, pihak Kampung Budaya Polowijen juga menghadirkan hiburan berupa tari topeng.
”Kami juga menyerahkan selendang dan topeng kepada Mouzza sebagai media mengenalkan budaya Malang selama ekspedisi nanti,’’ kata Isa Wahyudi alias Ki Demang, pendiri Kampung Budaya Polowijen.
Mouzza juga mendapatkan surat jalan dari Satlantas Polres Malang Kota yang kemarin diberikan langsung oleh anggota Satlantas Polres Malang Kota. Perjalanan Mouzza sendiri ditandai dengan penyiraman air pada kendaraan, kemudian kendi dipecahkan oleh pegawai Dinas Pariwisata Kota Malang, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang, serta tokoh Kampung Budaya Polowijen.
Pemecahan kendi ini merupakan simbol, agar selama perjalanan Mouza tak mendapatkan rintangan apapun. Motor yang dikendarainya pun juga ditempel stiker Beautiful Malang. Saat berangkat, Mouzza di dikawal Patwal serta dan komunitas motor DMI. Dia pun tak lupa melambaikan tangan kepada seluruh orang yang mengantarkannya.(ira/ary)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lady Biker Malang, Berangkat Keliling Indonesia"
Post a Comment