JIKA anda berkunjung ke Kota Malang, beragam kuliner legendaris jangan lupa anda lewatkan untuk dicicipi. Salah satunya yang ada di Jalan Pattimura, Klojen, Kota Malang.
Ya Depot Mie Ayam Bromo merupakan satu dari beberapa tempat kuliner legendaris di Kota Malang. Berdiri sejak 1984, depot mie ayam ini awalnya dirintis kakek dari Linawati (55), Linawati sendiri merupakan penerus pemilik depot saat ini dan yang mengembangkan usaha keluarga secara turun temurun.
"Dulu awal mulanya merintis jualan dari gerobak terus berkembang perlahan - lahan," tambah Bambang.
Mie ayam Bromo sendiri diambil dari nama jalan awal domisili sang pemilik berdagang yakni Jalan Bromo tepat di depan Gereja Bromo. Namun pada tahun 1990 depot mie ini akhirnya pindah ke Jalan Pattimura.
Bahkan tak hanya di Jalan Pattimura saja, depot mie ayam ini sudah memiliki 4 cabang lainnya yakni Sawojajar, Sukun, Simpang Wilis, dan Lantai 3 Mall Malang Town Square (Matos).
"Ya kita memang awalnya dulu di Jalan Bromo. Nama Mie ayam Bromo itu juga karena ada di jalan Bromo itu," ujar Toni Bambang Haryanto, supervisor Depot Mie Ayam Bromo, saat ditemui Okezone, Sabtu (17/3/2018).
Meski telah berpindah tempat, setidaknya maksimal 300 porsi per hari pada hari biasa dihidangkan di depot di Jalan Pattimura ini. Dengan jumlah sekian, rata - rata per hari menghabiskan 20 kilogram bahan - bahan pembuat mie.
"Kalau sehari - hari maksimal 300 porsi sudah ramai. Dulu malah bisa lebih ramai lagi, karena sekarang banyak mie - mie yang pedas, jadi omzet memang agak menurun," ungkap Bambang.
Selain terkenal dengan rasanya yang tak berubah dari awal berdiri, depot ini juga memberikan varian rasa mie ayam seperti mie ayam keju dan mie ayam pedas.
"Awalnya kita hanya mie pangsit saja tapi sekarang kita pakai variasi rasa - rasa, ada keju, jamur, udang, dan pedas," lanjut Bambang.
Bagi anda jangan khawatir terkait kehalalan dan kesehatan mie produksi depot ini. Selain memproduksi sendiri mie-nya, depot selalu rutin melakukan cek laboratorium bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Jadi kalau yang khawatir bisa diambil sampel mie-nya bawa ke laboratorium kalau ada kandungan bahan berbahaya kami ganti 200 persen. Dan depot akan kami tutup," tukas Bambang.
Tak hanya menu mie ayamnya yang istimewa, tapi menu minuman berupa es campur artistik seharga Rp 15 ribu dijamin buat anda nagih banget ada di sini. Es campur artistik sendiri terdiri dari campuran susu, buah - buahan, dan krimer layaknya es campur pada umumnya, namun penyajiannya dibentuk menyerupai gunung dengan siraman sirup di atasnya.
Bila anda menikmati kuliner di sini cukup merogoh kocek mulai dari Rp 18 ribu untuk makanannya dan mulai Rp 4 ribu untuk minumannya.
Dari sekian menu yang ada di Mie Ayam Bromo, mie ayam biasa dengan harga Rp 18 ribu dan mie ayam jamur seharga Rp 23.500 menjadi andalan depot mie ini.
"Rasanya memang enak. Dan ini salah satu kuliner legendarisnya Kota Malang," ujar Lucky Aditya, salah seorang konsumen.
Jadi tunggu apalagi, jika anda berada di Kota Malang tak ada salahnya menikmati kuliner legendaris ini. Tapi sebelum ke sana catat jam operasionalnya, tiga cabang depot mie ayam Bromo d ini buka dari jam 09.00 hingga 18.00 WIB, sementara satu cabang yakni di Mall Matos bukan dari jam 10.00 - 21.00 WIB.
(hel)
JIKA anda berkunjung ke Kota Malang, beragam kuliner legendaris jangan lupa anda lewatkan untuk dicicipi. Salah satunya yang ada di Jalan Pattimura, Klojen, Kota Malang.
Ya Depot Mie Ayam Bromo merupakan satu dari beberapa tempat kuliner legendaris di Kota Malang. Berdiri sejak 1984, depot mie ayam ini awalnya dirintis kakek dari Linawati (55), Linawati sendiri merupakan penerus pemilik depot saat ini dan yang mengembangkan usaha keluarga secara turun temurun.
"Dulu awal mulanya merintis jualan dari gerobak terus berkembang perlahan - lahan," tambah Bambang.
Mie ayam Bromo sendiri diambil dari nama jalan awal domisili sang pemilik berdagang yakni Jalan Bromo tepat di depan Gereja Bromo. Namun pada tahun 1990 depot mie ini akhirnya pindah ke Jalan Pattimura.
Bahkan tak hanya di Jalan Pattimura saja, depot mie ayam ini sudah memiliki 4 cabang lainnya yakni Sawojajar, Sukun, Simpang Wilis, dan Lantai 3 Mall Malang Town Square (Matos).
"Ya kita memang awalnya dulu di Jalan Bromo. Nama Mie ayam Bromo itu juga karena ada di jalan Bromo itu," ujar Toni Bambang Haryanto, supervisor Depot Mie Ayam Bromo, saat ditemui Okezone, Sabtu (17/3/2018).
Meski telah berpindah tempat, setidaknya maksimal 300 porsi per hari pada hari biasa dihidangkan di depot di Jalan Pattimura ini. Dengan jumlah sekian, rata - rata per hari menghabiskan 20 kilogram bahan - bahan pembuat mie.
"Kalau sehari - hari maksimal 300 porsi sudah ramai. Dulu malah bisa lebih ramai lagi, karena sekarang banyak mie - mie yang pedas, jadi omzet memang agak menurun," ungkap Bambang.
Selain terkenal dengan rasanya yang tak berubah dari awal berdiri, depot ini juga memberikan varian rasa mie ayam seperti mie ayam keju dan mie ayam pedas.
"Awalnya kita hanya mie pangsit saja tapi sekarang kita pakai variasi rasa - rasa, ada keju, jamur, udang, dan pedas," lanjut Bambang.
Bagi anda jangan khawatir terkait kehalalan dan kesehatan mie produksi depot ini. Selain memproduksi sendiri mie-nya, depot selalu rutin melakukan cek laboratorium bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Jadi kalau yang khawatir bisa diambil sampel mie-nya bawa ke laboratorium kalau ada kandungan bahan berbahaya kami ganti 200 persen. Dan depot akan kami tutup," tukas Bambang.
Tak hanya menu mie ayamnya yang istimewa, tapi menu minuman berupa es campur artistik seharga Rp 15 ribu dijamin buat anda nagih banget ada di sini. Es campur artistik sendiri terdiri dari campuran susu, buah - buahan, dan krimer layaknya es campur pada umumnya, namun penyajiannya dibentuk menyerupai gunung dengan siraman sirup di atasnya.
Bila anda menikmati kuliner di sini cukup merogoh kocek mulai dari Rp 18 ribu untuk makanannya dan mulai Rp 4 ribu untuk minumannya.
Dari sekian menu yang ada di Mie Ayam Bromo, mie ayam biasa dengan harga Rp 18 ribu dan mie ayam jamur seharga Rp 23.500 menjadi andalan depot mie ini.
"Rasanya memang enak. Dan ini salah satu kuliner legendarisnya Kota Malang," ujar Lucky Aditya, salah seorang konsumen.
Jadi tunggu apalagi, jika anda berada di Kota Malang tak ada salahnya menikmati kuliner legendaris ini. Tapi sebelum ke sana catat jam operasionalnya, tiga cabang depot mie ayam Bromo d ini buka dari jam 09.00 hingga 18.00 WIB, sementara satu cabang yakni di Mall Matos bukan dari jam 10.00 - 21.00 WIB.
(hel)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menikmati Kuliner Mi Ayam Legendaris di Kota Malang"
Post a Comment