KOTA MALANG - Aksi mematikan lampu selama satu jam bertajuk Earth Hour (EH) dilakukan serentak di beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Malang. Di Malang acara sendiri dipusatkan di Pendopo Agung Malang di Jalan Agus Salim, pada Sabtu malam (24/3/2018), ratusan masyarakat Malang memeriahkan gerakan hemat energi ini.
Adapun beberapa titik lampu yang dimatikan, yakni Tugu Balai Kota Malang, Monumen Adipura, Tugu Melati di Jalan Ijen, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Gereja Ijen, Jembatan Kampung Warna Warni, beberapa rumah makan, pusat perbelanjaan dan hotel.
Menurut Kordinator Earth Hour (EH) Malang, Callista Amalia Wiradara, acara mematikan lampu ini sebenarnya hanya bagian dari seremoni menunjukkan kepedulian lingkungan.
"Aksi ini sebenarnya seremonial menunjukan ke masyarakat bagaimana caranya peduli lingkungan dengan satu langkah kecil dengan mematikan lampu yang tidak terpakai selama satu jam," ujarnya.
Ia menambahkan tak hanya mengajak masyarakat mematikan lampu yang tak terpakai. Earth Hours juga mengkampanyekan masyarakat peduli lingkungan.
Beragam acara menjadi rangkaian kegiatan EH Kota Malang tahun 2018, di antaranya sosialisasi mengurangi botol - botol plastik di kawasan Alun - Alun Kota Malang dan Kampung Jodipan. Disamping itu dengan mengajak anak - anak kecil sadar lingkungan melalui edukasi lomba mewarnai flora sesuai tema yang diusung Earth Hours Malang 'Welcome To The Jungle'.
"Di malamnya kita gelar performa beberapa komunitas seperti band, tari, dan diisi oleh workshop pemanfaatan daur ulang dari barang bekas," ujarnya perempuan yang disapa IJ.
Disamping itu, Runner-up Puteri Indonesia Jawa Timur sekaligus World Miss University Indonésia 2017, Cordella Fidelia yang juga duta EH turut menyemarakkan acara.
Menurutnya, aksi ini perlu sebagai bagian kampanye hemat energi yang digalakkan pemerintah karena banyak yang saudara kita masih belum teraliri listrik. Pihaknya juga mèngaku telah bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup untuk kampanye Indonesia bebas sampah di 2020. "Kita terus kampanyekan gerakan hemat teknologi dan bagaimana mengurangi sampah," jelas dara cantik asli Kota Malang ini.
Yang menarik terdapat sebuah sepeda gunung yang jika dikayuh menghasilkan energi lampu membentuk angka 60+ yang menjadi simbol gerakan EH. Hal ini sesuai dengan kampanye gerakan EH yakni menciptakan sumber energi alternatif berbasis kepedulian lingkungan hidup.
Berdasarkan data dari Earth Hour Malang tahun lalu saja dari beberapa kota di Jawa Timur yang berpartisipasi dalam gerakan EH dari mematikan lampu selama satu jam tersebut, setidaknya mampu menghemat Rp 1,6 M untuk pembiayaan listrik.
Diharapkan dari gerakan mematikan lampu yang tak terpakai memberikan kesadaran masyarakat pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
(kha)
KOTA MALANG - Aksi mematikan lampu selama satu jam bertajuk Earth Hour (EH) dilakukan serentak di beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Malang. Di Malang acara sendiri dipusatkan di Pendopo Agung Malang di Jalan Agus Salim, pada Sabtu malam (24/3/2018), ratusan masyarakat Malang memeriahkan gerakan hemat energi ini.
Adapun beberapa titik lampu yang dimatikan, yakni Tugu Balai Kota Malang, Monumen Adipura, Tugu Melati di Jalan Ijen, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Gereja Ijen, Jembatan Kampung Warna Warni, beberapa rumah makan, pusat perbelanjaan dan hotel.
Menurut Kordinator Earth Hour (EH) Malang, Callista Amalia Wiradara, acara mematikan lampu ini sebenarnya hanya bagian dari seremoni menunjukkan kepedulian lingkungan.
"Aksi ini sebenarnya seremonial menunjukan ke masyarakat bagaimana caranya peduli lingkungan dengan satu langkah kecil dengan mematikan lampu yang tidak terpakai selama satu jam," ujarnya.
Ia menambahkan tak hanya mengajak masyarakat mematikan lampu yang tak terpakai. Earth Hours juga mengkampanyekan masyarakat peduli lingkungan.
Beragam acara menjadi rangkaian kegiatan EH Kota Malang tahun 2018, di antaranya sosialisasi mengurangi botol - botol plastik di kawasan Alun - Alun Kota Malang dan Kampung Jodipan. Disamping itu dengan mengajak anak - anak kecil sadar lingkungan melalui edukasi lomba mewarnai flora sesuai tema yang diusung Earth Hours Malang 'Welcome To The Jungle'.
"Di malamnya kita gelar performa beberapa komunitas seperti band, tari, dan diisi oleh workshop pemanfaatan daur ulang dari barang bekas," ujarnya perempuan yang disapa IJ.
Disamping itu, Runner-up Puteri Indonesia Jawa Timur sekaligus World Miss University Indonésia 2017, Cordella Fidelia yang juga duta EH turut menyemarakkan acara.
Menurutnya, aksi ini perlu sebagai bagian kampanye hemat energi yang digalakkan pemerintah karena banyak yang saudara kita masih belum teraliri listrik. Pihaknya juga mèngaku telah bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup untuk kampanye Indonesia bebas sampah di 2020. "Kita terus kampanyekan gerakan hemat teknologi dan bagaimana mengurangi sampah," jelas dara cantik asli Kota Malang ini.
Yang menarik terdapat sebuah sepeda gunung yang jika dikayuh menghasilkan energi lampu membentuk angka 60+ yang menjadi simbol gerakan EH. Hal ini sesuai dengan kampanye gerakan EH yakni menciptakan sumber energi alternatif berbasis kepedulian lingkungan hidup.
Berdasarkan data dari Earth Hour Malang tahun lalu saja dari beberapa kota di Jawa Timur yang berpartisipasi dalam gerakan EH dari mematikan lampu selama satu jam tersebut, setidaknya mampu menghemat Rp 1,6 M untuk pembiayaan listrik.
Diharapkan dari gerakan mematikan lampu yang tak terpakai memberikan kesadaran masyarakat pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
(kha)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seremoni Earth Hour di Kota Malang Menghemat Rp1,6 Miliar Biaya ..."
Post a Comment